30 Maret 2024

Hukum KB Menurut Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis

Menuai pro kontra di kalangan masyarakat
Hukum KB Menurut Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis

Pro Kontra KB dalam Keluarga Islam

keluarga
Foto: keluarga (Freepik.com/odua)

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa hukum KB menurut Islam masih diperbolehkan.

Salah satunya adalah jika alasannya bukan untuk membuat mandul atau steril selamanya.

Khusus untuk alasan kesehatan dan mengatur waktu kehamilan masih diperbolehkan, asalkan tidak untuk tujuan tidak ingin memiliki keturunan dan membahayakan dirinya sendiri.

Meski begitu, masih ada pro dan kontra bahkan dari para ulama dan cendekiawan mengenai hukum KB menurut Islam ini.

Masing-masing memiliki pendapat dan argumen untuk menghadapi masalah tersebut.

Umat Islam diperbolehkan oleh Allah SWT untuk berijtihad dan memikirkan sesuai dengan masalah dan konteks perkembangan zaman.

Untuk itu, dibutuhkan ilmu pengetahuan dan juga teknologi untuk bisa melihat masalah ini lebih baik lagi.

Berikut ini adalah pro kontra yang menjadi dinamika penggunaan hukum KB menurut Islam:

1. Islam Menganjurkan Banyak Keturunan

Islam menganjurkan umat untuk dapat memiliki banyak keturunan.

Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis oleh Imam Bukhari di kitabnya yaitu di kitabnya Adabul Mufrad (no. 653), Nabi yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakannya:

اَللَّهُمَّ أَكْشِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَأَ طِل حَيَاتَهُ وَا غْفِرْلَهُ

Artinya: “Ya Allah! Banyakanlah hartanya dan anaknya, dan panjangkanlah umurnya dan ampunkanlah ia,” (Derajad hadis ini Hasan).

Hal ini yang menjadi alasan dan keberatan dari para ulama saat KB digunakan. Dengan adanya program KB tersebut, umat Islam secara keturunan tidak terlalu banyak.

Padahal umat Islam diharapkan mampu menjadi umat terdepan dengan adanya keluarga dan keturunan yang banyak.

Ini dilihat dari sudut pandang banyaknya atau kuantitas yang dimiliki umat Nabi Muhammad SAW.

Pendapat ini mengedepankan bahwa keturunan yang banyak tidak selalu menjadi penghalang, penghambat, atau membuat banyak masalah dalam keluarga.

Jika orang tua mampu sekuat tenaga berusaha, tentu saja kualitas dan kuantitas keturunan yang baik bisa didapatkan.

Selain itu, para orang tua, baik ibu yang melahirkan atau ayah yang mencari nafkah juga terhitung berjihad.

Untuk itu bagi orang tua yang berusaha sungguh-sungguh menjadikan keturunannya saleh dan sukses di dunia maupun akhirat adalah jihad tersendiri.

Baca Juga: 10 Cara Mendidik Moral Anak Agar Selalu Berpikir Positif

2. Khawatir dalam Membesarkan Anak

Pendapat selanjutnya adalah kekhawatiran dalam membesarkan anak yang berkualitas.

Pendapat-pendapat ulama yang masih memperbolehkan penggunaan KB untuk alasan tertentu juga memikirkan masalah ini.

Untuk itu, jika memang mampu maka berikhtiar sekuat mungkin untuk bisa memiliki rezeki dan bukan untuk melakukan sterilisasi.

Tetapi jika memang dibutuhkan dan karena ketidakmampuan diri, maka bisa untuk melakukan KB. Hal ini juga didasari oleh ayat berikut:

وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

"Walyakhsyallażīna lau tarakụ min khalfihim żurriyyatan ḍi'āfan khāfụ 'alaihim falyattaqullāha walyaqụlụ qaulan sadīdā."

Artinya: “Hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya.

Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar,” (QS. An-Nisa: 9).

Manusia dibekali dengan akal sehingga bisa berpikir secara rasional dan juga realistis.

Manusia juga bisa mengatur hawa nafsunya sendiri sehingga tidak selalu harus memiliki keturunan jika memang belum mampu dan memiliki sumber daya yang mumpuni.

Tentunya perlu dibatasi dan diatur sambil terus berikhtiar. Selain itu, jangan sampai melahirkan anak dan menelantarkannya atau bahkan bergantung hidupnya pada orang lain.

Hal ini bisa menzalimi mereka dan menjadikan mereka lemah saat menjalani kehidupannya nanti.

Baca Juga: 11+ Tips Membangun Keluarga Harmonis menurut Islam

Setelah mengetahui hukum KB menurut Islam, lalu bagaimana cara KB yang benar sesuai dengan syariat...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb