
Scroll untuk melanjutkan membaca
Moms, pernahkah mengalami hamil lagi setelah operasi caesar? Lantas, kapan boleh hamil lagi setelah operasi caesar?
Menurut Dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG., hamil setelah operasi caesar memang lebih berisiko dibanding kehamilan biasa, karena di uterus masih ada bekas luka akibat operasi caesar.
Namun, angka terjadinya robekan spontan bekas luka operasi di rahim saat kehamilan sangat kecil.
Lantas apa saja yang harus diperhatikan terkait hamil lagi setelah operasi caesar?
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasannya sampai habis di bawah ini, Moms.
Baca Juga: Program Hamil Kembar, Mulai dari Cara Alami hingga Medis!
Menurut dr. Rudi Simanjuntak, Sp.OG Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, kehamilan setelah ibu melahirkan dengan tindakan c-section atau caesar idealnya berjarak 3 tahun.
Jika hamil lagi setelah operasi caesar terjadi dalam 3 bulan setelah tindakan caesar, sebaiknya dipantau ketat oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan Moms.
"Sebab, berisiko menyebabkan terjadinya ruptur spontan pada uterus atau rahim atau robeknya dinding uterus," jelas dr. Rudi Simanjuntak.
Namun, lain halnya seperti melansir dari Baby Centre, menurut Dr Joseph Aquilina. MD, FRCOG, MFFP. Ahli Obstetri dan Ginekolog, jarak ideal yang disarankan untuk hamil lagi setelah operasi caesar adalah minimal 6 bulan, lebih baik lagi 1 tahun.
Semakin lama Moms menyembuhkan bekas luka untuk, akan semakin kuat.
Alasan mengapa jarak kehamilan lebih lama, lebih baik di antaranya:
Baca Juga: 8 Resep Smoothies untuk Anak, Penuh Nutrisi dan Vitamin!
"Sebaiknya, kehamilan dipersiapkan dengan baik dari segi mikronutrisi hingga kesiapan organ-organ yang berhubungan dengan kehamilan seperti rahim, terlebih jika sudah pernah mendapatkan tindakan caesar," kata dr. Rudi Simanjuntak.
Menurut dr. Rudi Simanjuntak hamil lagi setelah operasi caesar membutuhkan pemeriksaan dalam 3 bulan sebelum merencanakan kehamilan.
Jika kelahiran bayi Moms berjalan lancar dan tanpa komplikasi apa pun, perlu waktu hingga setidaknya 6 minggu agar bekas luka cukup sembuh.
Moms dapat kembali ke aktivitas rutin seperti mengemudi, berhubungan seks, atau olahraga ringan.
Jadi pastikan Moms memberi tubuh kesempatan yang sangat baik untuk pulih sebelum kehamilan berikutnya.
Beberapa ahli menyarankan lebih baik menunggu 12-15 bulan, sementara yang lain mengatakan 18-24 bulan.
Baca Juga: 3 Perubahan Kulit Setelah Melahirkan
Apabila Moms hamil lagi setelah operasi caesar, lokasi sayatan akan berada di tempat yang sama atau di tempat lain.
"Tindakan caesar bisa saja dilakukan di tempat sayatan yang sama, atau dapat pula di tempat berbeda," ungkap dr. Rudi Simanjuntak.
Hal ini bergantung pada penilaian dokter spesialis kebidanan dan kandungan Moms di meja operasi.
Dokter biasanya mempertimbangkan lokasi sayatan yang memiliki risiko paling kecil.
Selain lokasi sayatan, lebih baik operasi caesar tidak dilakukan lebih dari 3 kali, ya Moms.
"Melahirkan dengan tindakan caesar sebaiknya dilakukan tidak lebih dari tiga kali dalam jarak waktu tertentu," kata dr. Rudi Simanjuntak.
Jika Moms ingin mempercepat luka sayatan, bisa dengan menghindari kegiatan yang berisiko dan mengonsumsi makanan sehat.
"Asupan yang dapat dikonsumsi untuk mempercepat penyembuhan luka operasi caesar cukup dengan makanan yang mengandung gizi seimbang dan tinggi protein," tambahnya.
dr. Rudi menambahkan, bahwa umumnya tidak ada perubahan perawatan antenatal setelah tindakan operasi caesar.
Tapi, jika ingin hamil lagi setelah operasi caesar, sebaiknya persiapan dilakukan tiga bulan sebelum perencanaan dan didampingi oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan Moms.
Baca Juga: Kehamilan Ektopik: Ketahui Cara Penanganannya dan 11 Faktor Risiko Hamil di Luar Kandungan
Nah, seperti yang sudah dijelaskan di atas, hamil lagi setelah operasi caesar menurut dr. Rudi Simanjuntak paling aman adalah 3 tahun.
"Namun, jika proses kelahiran pertama dilakukan dengan cara caesar, maka kelahiran yang kedua dapat dilakukan pervaginam dengan catatan bahwa kelahiran pertama dan kelahiran kedua berjarak kurang lebih 3 tahun," jelas dr. Rudi Simanjuntak.
Tentunya, kondisi ini harus dipantau oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta diperiksa panjang serviksnya.
Jika panjang serviks berada di bawah 3 sentimeter, maka kemungkinan dapat dilakukan persalinan pervaginam.
"Secara umum, melahirkan dengan tindakan caesar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peluang kehamilan selanjutnya," tutup dr. Rudi.
Setelah menetapkan waktu dan memantapkan hati untuk hamil setelah caesar, Moms bisa mulai membuat program hamil kembali.
Biasanya, akan ada beberapa waktu untuk menunggu hingga akhirnya dapat menemukan ciri-ciri hamil setelah caesar, salah satunya terkait kesuburan atau hormon.
Jika tidak ada masalah pada kehamilan dan persalinan sebelumnya, ciri-ciri hamil setelah caesar ini tidak jauh berbeda dengan kehamilan biasanya.
Tanda dan gejala awal kehamilan yang paling umum mungkin termasuk:
Ciri-ciri hamil lagi setelah operasi caesar yang pertama, tentu waktu haid akan terlewat ya, Moms.
Jika Moms sedang berada dalam masa subur dan satu minggu atau lebih telah berlalu tanpa dimulainya siklus menstruasi yang diharapkan, Moms mungkin sedang hamil.
Namun, ciri ini bisa saja tidak sesuai jika Moms memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
Sehingga harus melihat ciri-ciri hamil setelah caesar berikutnya.
Di awal kehamilan, perubahan hormonal mungkin membuat payudara sensitif dan nyeri sebagai ciri dari perubahan tubuh dalam menunjang kehamilan.
Ketidaknyamanan ini kemungkinan akan berkurang setelah beberapa minggu.
Hal ini karena tubuh Moms menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal.
Baca Juga: 9+ Manfaat dan Risiko Makan Gurita untuk Ibu Hamil, Catat!
Morning sickness yang dapat terjadi kapan saja baik siang atau malam, biasanya dimulai satu hingga dua bulan setelah hamil.
Namun, beberapa ibu hamil merasakan mual lebih awal dan beberapa tidak pernah mengalaminya.
Hal ini akan berbeda-beda terjadi pada perempuan.
Meskipun penyebab mual selama kehamilan tidak jelas, hormon kehamilan kemungkinan berperan di dalamnya.
Ibu hamil mungkin mendapati dirinya buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Hal ini ternyata juga bisa saja menjadi ciri-ciri hamil setelah caesar.
Jumlah darah dalam tubuh yang meningkat selama kehamilan, akan menyebabkan ginjal memproses cairan ekstra yang berakhir di kandung kemih.
Kelelahan juga menduduki peringkat tinggi di antara gejala awal kehamilan.
Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab kantuk saat hamil trimester pertama.
Namun, peningkatan kadar hormon progesteron yang cepat selama awal kehamilan dapat menyebabkan kelelahan.
Selain lima hal di atas, ada juga tanda dan gejala kehamilan lain yang kurang jelas dan mungkin saja dialami selama trimester pertama.
Beberapa di antaranya yakni:
Banjir hormon dalam tubuh di awal kehamilan bisa membuat ibu hamil sangat emosional, hingga sering menangis. Perubahan suasana hati juga umum terjadi.
Perubahan hormon selama awal kehamilan dapat menyebabkan Moms merasa kembung, mirip dengan yang dirasakan pada awal periode menstruasi.
Baca Juga: 26 Cara Menghilangkan Bekas Luka Bakar yang Menghitam
Bercak ringan atau flek ini mungkin merupakan salah satu tanda awal kehamilan.
Dikenal sebagai pendarahan implantasi, ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim sekitar 10 sampai 14 hari setelah pembuahan.
Pendarahan implantasi terjadi sekitar awal siklus menstruasi. Namun, tidak semua perempuan memilikinya.
Beberapa perempuan mengalami kram rahim ringan di awal kehamilan.
Perubahan hormon menyebabkan sistem pencernaan melambat, yang dapat menyebabkan sembelit.
Saat hamil, Moms mungkin menjadi lebih sensitif terhadap bau tertentu dan indera perasa juga mungkin berubah.
Seperti kebanyakan gejala kehamilan lainnya, preferensi makanan ini dapat dikaitkan dengan perubahan hormonal.
Peningkatan kadar hormon dan produksi darah dapat menyebabkan selaput lendir di hidung membengkak, mengering, dan mudah berdarah.
Hal ini dapat menyebabkan hidung tersumbat atau berair.
Banyak dari tanda dan gejala ini tidak spesifk sebagai tanda kehamilan.
Beberapa dapat menunjukkan bahwa Moms sedang sakit atau menstruasi akan segera dimulai.
Namun, jika Moms melewatkan waktu menstruasi dan memperhatikan beberapa tanda atau gejala di atas, lakukan tes kehamilan di rumah atau segera temui dokter.
Jika tes kehamilan di rumah positif, buatlah janji dengan dokter.
Semakin cepat kehamilan dikonfirmasi, semakin cepat Moms dapat memulai perawatan prenatal.
Baca Juga: Coba 7 Makanan Ini untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Operasi Caesar
Beberapa pasangan yang ingin segera memiliki anak lagi dan Moms mungkin ingin hamil lagi setelah operasi caesar.
Melihat ciri-ciri hamil setelah caesar tentu akan mendebarkan. Namun ternyata membutuhkan waktu yang tepat.
Hal ini karena dengan adanya beberapa risiko yang mungkin dapat terjadi, seperti:
Risiko hamil lagi setelah operasi caesar adalah lebih rentan terkena ruptur urine. Ini adalah komplikasi persalinan yang dapat terjadi selama persalinan pervaginam.
Ini menyebabkan rahim perempuan robek, sehingga bayinya tergelincir ke perut.
Hal ini dapat menyebabkan pendarahan hebat pada ibu dan dapat mencekik bayi.
Melansir Obstetrics & Gynecology Science, tingkat risiko terkena ruptur urine sering terjadi pada perempuan yang setelah melakukan operasi caesar adalah:
Inilah sebabnya alasan dokter merekomendasikan bahwa perempuan yang pernah melahirkan secara caesar untuk menghindari persalinan pervaginam pada kehamilan berikutnya.
Risiko hamil setelah operasi caesar selanjutnya adalah plasenta akreta.
Moms terkadang plasenta menempel pada lapisan rahim, atau bahkan ke dalam bekas luka operasi caesar yang sudah ada.
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius selama persalinan.
Perempuan yang pernah menjalani operasi caesar lebih mungkin atau berisiko lebih besar mengalami kondisi ini.
Bayi lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan disebut kelahiran prematur.
Melansir Journal Plos One, menghubungkan operasi caesar pada kehamilan pertama dengan kelahiran prematur pada kehamilan kedua.
Di keduanya, ada tingkat kelahiran prematur yang lebih tinggi secara statistik pada perempuan yang pernah menjalani operasi caesar sebelumnya.
Beberapa peneliti menduga ini mungkin diperburuk oleh periode waktu yang lebih pendek antara kehamilan.
Tetapi pada titik ini belum dipelajari dengan cukup hati-hati untuk memastikannya.
Selain itu, beberapa risiko lain hamil lagi setelah operasi caesar, seperti:
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Rasa Gatal pada Bekas Jahitan Caesar
Jika Moms telah menjalani operasi caesar, penting untuk memastikan bahwa Moms sudah sembuh sepenuhnya.
Hal ini untuk menghindari komplikasi dengan kelahiran yang bisa saja mengintai.
Ikuti petunjuk medis untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan bahagia.
Cara terbaik untuk memastikan bahwa Moms cepat pulih dan dapat hamil secara normal adalah dengan rileks dan menghindari stres.
Tetaplah tenang dan dalam suasana santai bisa menjadi gaya hidup terbaik saat Moms sedang mempersiapkan kehamilan.
Moms juga dianjurkan untuk melakukan olahraga rutin, seperti kegel untuk mengurangi rasa sakit dan memperkuat dasar panggul.
Selain itu, Moms juga harus memahami siklus menstruasi setelah kehamilan sebelumnya.
Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa membantu meningkatkan peluang hamil setelah operasi caesar.
Penting untuk diingat bahwa operasi caesar adalah prosedur utama dan butuh waktu bagi tubuh untuk kembali ke jalurnya dan bersiap untuk proses reproduksi lagi.
Moms harus meluangkan waktu untuk merencanakan kehamilan di masa depan dengan hati-hati hanya.
Jika Moms merasa siap secara fisik dan mental untuk melakukannya, berkonsultasi dengan dokter kandungan secara teratur.
Hal ini akan membantu memastikan bahwa kesehatan dan keselamatan terjamin selama dan setelah kehamilan.
Baca Juga: 11 Hal yang Dialami saat Hamil Anak Kedua, serta Persiapan yang Perlu Dipahami Sebelum Mengandung
Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai hamil lagi setelah operasi caesar serta ciri-ciri hamil setelah caesar.
Apakah Moms memiliki pengalaman hamil lagi setelah operasi caesar?
Bagikan pengalaman Moms dengan pembaca lainnya di bagian komentar di bawah ini, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.