Kanker Limfoma: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Tipe Kanker Limfoma atau Kanker Kelenjar Getah Bening
Ada dua jenis utama kanker limfoma atau kelenjar getah bening, yakni limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
1. Kanker Limfoma non-Hodgkin
Limfoma non-Hodgkin, yang merupakan jenis yang paling umum, biasanya berkembang dari limfosit B dan T (sel) di kelenjar getah bening atau jaringan di seluruh tubuh.
Pertumbuhan tumor pada limfoma non-Hodgkin mungkin tidak mempengaruhi setiap kelenjar getah bening, seringkali melompati beberapa dan tumbuh pada yang lain.
Menurut National Cancer Institute (NCI), limfoma non-Hodgkin menyumbang 4,2% dari semua kanker di Amerika Serikat.
Ada sekitar 2,2% orang memiliki risiko terkena penyakit ini.
2. Kanker Limfoma Hodgkin
Limfoma Hodgkin adalah kanker sistem kekebalan tubuh.
Dokter dapat mengidentifikasinya dengan adanya sel Reed-Sternberg, yang merupakan limfosit B besar yang tidak normal.
Pada orang dengan limfoma Hodgkin, kanker biasanya berpindah dari satu kelenjar getah bening ke kelenjar yang berdekatan dengannya.
NCI memperkirakan bahwa limfoma Hodgkin menyumbang 0,5% dari semua kanker dan ada sekitar 0,2% orang di A.S. didiagnosis penyakit ini setiap tahunnya.
Baca Juga: Mengenal Bagian Rumah Adat Bali dan Keunikan di Dalamnya
Cara Mendiagnosa Kanker Limfoma
Untuk memeriksa adanya kanker di kelenjar getah bening, dokter akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan termasuk apakah ada keluarga yang pernah mengalami kondisi yang sama.
Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan perut, dagu, leher, selangkangan dan ketiak atau dimana terjadinya pembengkakan.
Selain itu, dokter akan mencari tanda-tanda infeksi di dekat kelenjar getah bening.
Karena hal tersebut mungkin menjadi penyebab utama terjadinya pembengkakan di kelenjar getah bening.
Baca Juga: Cita Citata dan 7 Artis yang Pernah Digosipkan Meninggal Dunia, Cuma Hoax!
Cara Mengatasi Kanker Limfoma
Perawatan untuk kanker di kelenjar getah bening bergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran dan lokasi tumbuhnya bejolan atau tumor, serta apakah kanker telah bermetastasis (menyebar) ke area lain di tubuh.
Sementara pembengkakan di kelenjar getah bening yang tidak membesar atau tidak mengeluarkan gejala apapun, mungkin tidak diperlukan pengobatan.
Namun, jika kanker limfoma sudah masuk stadium 1 dokter akan memberikan pengobatan berikut ini.
1. Terapi Biologis
Pengobatan ini adalah perawatan obat yang merangsang sistem kekebalan untuk menyerang kanker.
Obat mencapai ini dengan memasukkan mikroorganisme hidup ke dalam tubuh.
2. Terapi Antibodi
Metode pengobatan ini akan dilakukan oleh profesional di bidang medis memasukkan antibodi sintetis ke dalam aliran darah.
Pengobatan ini dapat membunuh racum yang menyebabkan racun kanker.
Baca Juga: 14 Celana yang Lagi Ngetren di 2022 untuk Pria dan Wanita, Kekinian dan Trendy Habis!
3. Kemoterapi
Perawatan ini dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan beberapa obat secara agresif.
4. Radioimunoterapi
Pengobatan ini dilakukan dengan cara memberikan dosis radioaktif berkekuatan tinggi langsung ke sel B kanker dan sel T untuk menghancurkannya.
5. Terapi Radiasi
Dokter juga dapat merekomendasikan jenis terapi ini untuk menargetkan dan menghancurkan area kecil kanker.
Terapi radiasi menggunakan dosis radiasi terkonsentrasi untuk membunuh sel kanker.
6. Transplantasi Sel Induk
Cara ini dapat membantu memulihkan sumsum tulang yang rusak setelah kemoterapi dosis tinggi atau terapi radiasi.
7. Steroid
Dokter juga mungkin akan melakukan pengobatan dengan menyuntikkan steroid untuk mengobati limfoma.
8. Operasi
Operasi pengangkatan limpa atau organ lain setelah kanker menyebar.
Namun, spesialis kanker, atau ahli onkologi, akan lebih sering meminta pembedahan untuk mendapatkan biopsi.
Baca Juga: 6 Manfaat Rumput Vetiver untuk Kesehatan dan Kecantikan
Moms, tidak semua penderita limfoma membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Jika kanker yang diderita termasuk jenis yang lambat berkembang dan tidak menimbulkan gejala, dokter dapat menyarankan untuk menunggu dan melihat perkembangannya terlebih dahulu.
Namun, jika semakin hari bertambah parah jangan ragu untuk periksa ya Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC3993046/
- https://cebp.aacrjournals.org/content/16/3/405
- https://seer.cancer.gov/statfacts/html/nhl.html
- https://www.healthline.com/health/lymphoma
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphoma/symptoms-causes/syc-20352638
- https://www.webmd.com/cancer/lymphoma/lymphoma-cancer
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.