Melena, Penyebab Tinja Menghitam dan Cara Mengatasinya
3. Terapi Endoskopi
Sementara itu, dalam studi berjudul Clinical methods: The history, physical, and laboratory examinations, 3rd edition, jika perlu, perdarahan dapat dikontrol melalui kombinasi terapi endoskopi.
Terapi endoskopi yang paling sering dilakukan adalah terapi injeksi, di mana obat disuntikkan langsung ke sumber perdarahan untuk mendorong koagulasi (penggumpalan darah).
Ini sering dikombinasikan dengan terapi endoskopi lainnya, seperti teknik termal yang menerapkan probe panas untuk membakar pendarahan, atau teknik mekanis yang menerapkan tekanan, menggunakan perangkat seperti klip atau ligasi karet gelang.
Baca Juga: 3 Cara Mengeluarkan ASI tanpa Harus Hamil, Salah Satunya dengan Terapi Hormon!
4. Embolisasi Angiografi
Dalam beberapa kasus, embolisasi angiografi dapat dilakukan, di mana obat atau gulungan ditempatkan ke kateter yang dipandu untuk memblokir aliran darah di lokasi perdarahan.
Terapi bedah juga dapat digunakan untuk menjahit borok atau laserasi. Akhirnya, kasus yang parah mungkin memerlukan transfusi darah.
Waktu Tepat Berobat ke Dokter
Pendarahan dubur yang parah dapat merupakan keadaan darurat medis. Kunjungi unit gawat darurat jika Moms mengalami salah satu gejala berikut:
- Kulit dingin dan lembap
- Kebingungan
- Perdarahan rektal terus menerus
- Pingsan
- Kram perut yang menyakitkan
- Pernapasan cepat
- Nyeri dubur yang parah
- Mual parah
Buat janji bertemu dengan dokter jika Moms mengalami pendarahan rektum yang tidak terlalu parah, seperti tetesan kecil darah dari rektum.
Namun, karena sejumlah kecil pendarahan dubur dapat dengan cepat menjadi jumlah yang besar, penting untuk mencari pengobatan pada tahap awal.
Baca Juga: Kenali 6 Tanda Sakit Perut Anak Butuh Penanganan Serius
Perbedaan Melena dan Hematochezia
Meskipun hematochezia dan melena menyebabkan tinja berdarah, masing-masing memiliki kemungkinan penyebab yang berbeda.
1. Hematokezia
Hematokezia dimulai lebih rendah di saluran pencernaan, biasanya di usus besar.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perdarahan pada saluran pencernaan bagian bawah, antara lain:
- Wasir dalam
- Penyakit divertikular, seperti divertikulitis
- Fisura anal
- Kanker usus besar
- Kolitis iskemik
- Penyakit radang usus (IBD)
- Polip neoplastik
- Tumor jinak
Pada anak-anak, hematochezia umumnya disebabkan oleh IBD, divertikulum Meckel, atau polip remaja.
Dalam kebanyakan kasus, orang dapat mengobati dehidrasi dengan minum lebih banyak cairan bening, seperti air dan teh herbal.
Baca Juga: Ingin Lebih Sehat? Yuk Coba Konsumsi 5 Jenis Teh Herbal Ini!
2. Melena
Melena disebabkan oleh perdarahan yang terletak lebih tinggi di saluran pencernaan. Ini mungkin terjadi karena:
- Tukak lambung
- Varises lambung atau esofagus
- Radang perut
- Kanker perut
- Sindrom Mallory-Weiss
Itu dia penjelasan mengenai melena yang perlu diperhatikan.
Jika mengalami gejalanya, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter, ya, Moms!
- https://www.healthline.com/health/hematochezia-vs-melena#takeaway
- https://teachmesurgery.com/general/presentations/melena/
- https://www.osmosis.org/answers/melena
- https://www.medicoverhospitals.in/symptoms/melaena
- https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/melena
- https://link.springer.com/article/10.1007/BF02212679
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastrointestinal-bleeding/symptoms-causes/syc-20372729
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gastrointestinal-bleeding/symptoms-causes
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK411/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.