Mengenal Skoliosis, Mulai dari Penyebab hingga Pengobatan
Jenis-Jenis Skoliosis
Secara umum, ada 2 jenis skoliosis yang kerap terjadi pada anak-anak ataupun orang dewasa.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait jenis-jenisnya, di antara lain:
1. Skoliosis Postural
Pada skoliosis postural, kelainan bentuk pada tulang belakang terjadi secara sekunder.
Artinya, disebabkan oleh sebab lain di luar tulang belakang, misalnya karena salah satu kaki pendek sebelah.
"Pada jenis ini, jika penyebab utama diatasi, maka skoliosis yang terjadi akan hilang," terang dr. Widyastuti.
2. Skoliosis Struktural
Pada skoliosis struktural, kelainan pada tulang belakang berupa rotasi, yang menyebabkan punggung menjadi bengkok dan harus dikoreksi.
Pada kondisi ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis lainnya, seperti:
- Skoliosis idiopatik yang muncul tanpa ada faktor pencetus dan merupakan skoliosis yang paling sering terjadi.
- Skoliosis kongenital yang muncul sejak bayi baru lahir.
- Skoliosis neuromuskular yang disebabkan oleh gangguan pada saraf dan otot.
Skoliosis idiopatik yang terjadi pada anak-anak, dan tingkat keparahannya akan bergantung dari beberapa faktor seperti:
- Besarnya sudut kelainan bentuk tulang belakang yang bengkok
- Usia pasien
- Tingkat kematangan tulang
Adapun jenis-jenis ini dapat terlihat dari diagnosis dokter dan nantinya digunakan untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Kelainan Tulang Belakang Anak Akibat Kebiasaan Duduk Miring
Cara Mengobati Skoliosis
"Guna menentukan pengobatan masalah skoliosis pada pasien, umumnya akan disesuaikan dengan kondisi kurvanya masing-masing," lanjut dr. Widyastuti.
Sama halnya seperti yang dijelaskan dr. Widyastuti, melansir dari Ortho Info, perawatan dan cara mengobatinya secara umum tergantung pada banyak faktor, seperti:
- Tingkat kelengkungan tulang belakang
- Usia
- Perkembangan derajat
- Jumlah dan jenis kelengkungan
- Pilihan pengobatan
Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati kondisi ini, berikut penjelasannya.
1. Bracing
Menurut AANS, pasien perlu menggunakan penjepit atau bracing jika lengkungan tulang yang dimiliki masih berkembang dan kelengkungannya lebih dari 25 hingga 40 derajat.
Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan bracing tidak akan meluruskan tulang belakang, tapi dapat mencegah lengkungan bertambah.
Metode pengobatan ini lebih efektif untuk kasus-kasus yang terdeteksi sejak dini.
Pada kasus dengan sudut kelainan tulang antara 20-30 derajat pada anak yang akan mengalami pubertas, pengobatan non operatif seperti pemasangan brace tulang belakang dapat dilakukan.
Menurut dokter Widyastuti, ini dengan tujuan untuk memperlambat atau menghentikan progresivitas besarnya sudut tulang bengkok sampai pasien mengalami pubertas.
Mereka yang mengidap skoliosis harus memakai kawat penjepit selama 16 hingga 23 jam sehari hingga lengkungnya berhenti tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Apa Itu Salt Therapy yang Dilakukan Nikita Willy? Yuk Simak!
2. Operasi
Pembedahan biasanya dilakukan untuk orang dengan kurva tulang yang bengkok lebih dari 40 derajat.
"Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghentikan bertambahkan sudut deformitas tulang dan mengembalikan tulang belakang yang bengkok menjadi normal atau mendekati normal," jelas dr. Widyastuti.
Fusi tulang belakang adalah operasi skoliosis standar.
Dalam prosedur ini, dokter menggabungkan tulang belakang menggunakan cangkok tulang, batang, dan sekrup.
Namun, ada beberapa risiko operasi fusi tulang belakang yang harus diwaspadai yakni:
- Pendarahan berlebih
- Kegagalan untuk sembuh
- Infeksi
- Rasa sakit luar biasa
- Kerusakan saraf
Namun, bicarakan dengan dokter tentang opsi ini jika Moms telah didiagnosis menderita skoliosis dan merasa kelengkungan mengganggu aktivitas sehari-hari atau menyebabkan ketidaknyamanan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.