
Kelainan bentuk tulang belakang pada balita bisa terjadi pada berbagai tahap perkembangan. Salah satunya akibat anak kebiasaan duduk miring, Moms.
Mengutip WebMD, bentuk tulang belakang balita yang sehat akan tampak lurus bila dilihat dari belakang dan tampak sedikit melengkung bila dilihat dari samping.
Sedangkan kelainan bentuk tulang belakang pada balita dapat dikenali dari tulang belakang yang terlihat tidak sejajar ataupun terlihat melengkung berlebihan pada area tertentu.
Baca Juga: 3 Kelainan Tulang Penyebab Bayi Sulit Belajar Duduk Tegak
Foto: Ini Penyebab Kelainan Tulang pada Anak dan Dampaknya, Catat!
Foto: Orami Photo Stock
Tulang belakang kita terdiri dari banyak tulang individu yang disebut tulang punggung yang disatukan oleh otot dan ligamen.
Cakram datar dan lembut memisahkan dan melindungi tulang belakang agar tidak bergesekan satu sama lain. Karena tulang belakang terpisah, tulang belakang fleksibel dan dapat menekuk.
Bersama-sama tulang belakang, cakram, otot, dan ligamen membentuk kolom atau tulang belakang.
Beberapa derajat kelengkungan tulang belakang dari depan ke belakang sehat dan mendukung gerakan sehari-hari.
Beberapa masalah tulang belakang berkembang ketika kurva tulang belakang normal tumbuh terlalu besar, atau tulang belakang melengkung ke arah yang salah.
Masalah tulang belakang lainnya terjadi ketika tulang belakang tidak cukup kuat untuk menopang tubuh.
Yang lain lagi disebabkan oleh cedera yang mengganggu struktur tulang belakang. Seperti ketika anak kebiasaan duduk miring, Moms.
Sementara itu, bagian tulang belakang memiliki nama yang spesifik, yaitu:
Tulang belakang yang normal kuat dan mudah bergerak.
Meskipun bervariasi dalam ukuran dan bentuk dari orang ke orang, tulang belakang yang sehat memiliki lekukan alami dari depan ke belakang.
Hal ini memungkinkan anak dapat berjalan, menyeimbangkan tubuh, duduk, berdiri, dan memutar, yang semuanya merupakan gerakan interaktif yang kompleks.
Punggung anak-anak secara alami melengkung secara bertahap:
Selama perkembangan janin, kurva utama di tulang belakang dada berkembang, serta kurva sakral di bagian bawah tulang belakang.
Saat bayi, anak memiliki tulang belakang berbentuk C.
Kurva sekunder di tulang belakang leher dan lumbal berkembang saat bayi mampu mengangkat kepala, duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan.
Saat anak-anak tumbuh, tulang belakang mereka terus mengembangkan kurva alami menjadi tulang belakang yang normal dan matang.
Lalu, apa saja tipe kelainan bentuk tulang belakang pada anak dan apa penyebabnya? Simak dulu informasi berikut untuk tahu jawabannya ya, Moms.
Baca Juga: Balita Jatuh Terduduk? Segera Kenali Gejala Tulang Ekor Retak Berikut
Foto: Kifosis, 1 dari 3 Tipe Kelainan Bentuk Tulang Belakang Pada Balita 1.jpg
Foto: Melissalucciphotography.com
Kelainan bentuk tulang belakang pada anak yang pertama adalah kifosis.
Menurut Stanford Children’s Health, kifosis adalah kelainan bentuk tulang belakang di mana tulang belakang bagian atas melengkung keluar lebih dari 50 derajat sehingga punggung terlihat bungkuk.
Selain karena bawaan lahir, kifosis pada balita bisa terjadi karena berbagai sebab seperti:
Kebiasaan duduk miring atau dengan posisi merosot dan bertumpu pada punggung di masa balita juga bisa menyebabkan kifosis postural saat Si Kecil remaja nanti lho, Moms.
Kifosis pada balita bisa dikenali dari gejala seperti:
Foto: Kifosis, 1 dari 3 Tipe Kelainan Bentuk Tulang Belakang Pada Balita 2.jpg
Foto: Romper.com
Selain kifosis, anak kebiasaan duduk miring juga bisa menyebabkan lordosis, lho!
Seperti dijelaskan ensiklopedia kesehatan University of Rochester, lordosis atau swayback adalah kelainan bentuk tulang belakang pada anak.
Di mana area bawah tulang belakang melengkung ke arah dalam secara berlebihan.
Ada 2 jenis lordosis pada balita, yaitu lordosis di bagian bawah punggung dan lordosis servikal. Nah, penyebab umum lordosis pada balita di antaranya adalah:
Bila tak segera ditangani, tulang belakang yang melengkung abnormal akibat lordosis bisa membuat Si Kecil kesulitan dan merasa sakit saat bergerak lho, Moms.
Baca Juga: Mengenal Brittle Bone Disease, Penyakit Tulang Langka Pada Balita
Foto: Kifosis, 1 dari 3 Tipe Kelainan Bentuk Tulang Belakang Pada Balita 3.jpg
Foto: Sleepingshouldbeeasy.com
Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang pada anak yang melengkung ke samping seperti huruf C atau S.
Sebagian kecil kasus skoliosis disebabkan oleh cerebral palsy atau distrofi otot, tapi mayoritas lainnya tidak diketahui secara pasti penyebabnya.
Menurut data Children’s Hospital of Philadelphia, sebagian besar kasus skoliosis terdeteksi di usia 10-15 tahun.
Namun tipe infantile idiopathic scoliosis bisa dideteksi pada balita berusia 0-3 tahun.
Gejala umum skoliosis pada balita di antaranya adalah:
Kelainan bentuk tulang belakang pada balita bisa ditangani dengan latihan postur, pemakaian alat penguat, atau prosedur operasi tergantung dengan tingkat keparahannya.
Semakin cepat kelainan tulang belakang pada anak dideteksi, akan semakin besar pula kemungkinan Si Kecil tumbuh dengan postur tubuh yang normal.
Jadi jangan ragu berkonsultasi dengan dokter bila melihat gejala di atas ya, Moms.
Foto: kebiasaan duduk miring (drtaylorwallace.com)
Foto: Orami Photo Stock
Masalah tulang belakang bisa berupa:
Baca Juga: Awas, 4 Penyakit Tulang Pada Balita Ini Mengintai si Kecil
Faktor risiko untuk mengembangkan masalah tulang belakang bervariasi dari satu kondisi ke kondisi lainnya.
Faktor risiko dan kecenderungan umum untuk kondisi tulang belakang meliputi:
Nah, apa Moms tahu apa yang bisa dilakukan untuk menjaga postur tubuh balita tetap baik hingga tumbuh besar nanti?
Salah satunya, cegah anak kebiasaan duduk miring, ya Moms!