
Tak semua manusia memiliki struktur tulang yang sempurna. Kelainan tulang seperti skoliosis sering dialami, begitu juga di Indonesia. Untuk penderita skoliosis, yuk intip daftar olahraga skoliosis yang aman dan perlu dihindari.
Terlihat familiar, tapi sebagian orang belum mengenali arti dari skoliosis.
Apakah skoliosis itu, Moms? Melansir Mayo Clinic, ini merupakan kondisi tulang belakang yang melengkung atau tumbuh ke samping.
Mudahnya, kita bisa lihat dari ciri fisik tubuh yang tidak simetris pada bagian pundak. Seringnya ini terjadi pada anak-anak hingga remaja.
Karena pertumbuhan tulang tidak normal, ia perlu menjalani aktivitas fisik dengan berhati-hati. Begitu juga ketika berolahraga, Moms.
Lantas apa aja olahraga skoliosis yang boleh dan tidak boleh dilakukan? Yuk, kenali bersama!
Kegiatan fisik adalah masalah utama bagi penderita skoliosis, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai atlet atau binaragawan.
Meski begitu, ada beberapa jenis olahraga yang aman untuk dilakukan, lho.
Nah di bawah ini berbagai olahraga skoliosis yang aman dan boleh dicoba, seperti:
Foto: Berenang sebagai olahraga skoliosis
Foto: Orami Photo Stocks
Bagi Moms atau Dads pecinta olahaga air, ini merupakan kabar baik, lho!
Berenang termasuk dalam olahraga skoliosis yang aman dan boleh dilakukan.
“Berenang adalah olahraga yang baik dan telah direkomendasikan selama bertahun-tahun jika seseorang menderita skoliosis,” kata Dr. Aatif Siddiqui, D.C, dikutip dari Scoliosmart.
Dengan berenang, ini dapat membantu memperkuat tulang belakang untuk tumbuh dengan baik.
Meski begitu, bagi penderita skoliosis toraks, tidak disarankan untuk olahraga berenang.
"Ini dapat membuat tulang belakang menjadi rata," tambahnya.
Foto: Olahraga skoliosis pelvic tilt.jpg
Foto: openfit.com
Bagi yang ingin mencoba olahraga lantai, yuk coba pelvic tilt satu ini.
Ini merupakan olahraga skoliosis yang banyak diminati bagi para wanita.
Menggerakkan otot-otot di sekitar pinggul dan punggung bawah cukup baik untuk penderita skoliosis.
Cara melakukan gerakan ini cukup mudah, yakni:
Lakukan gerakan ini berulang kali untuk hasil yang baik.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Olahraga untuk Ibu Hamil, Aman dan Menyehatkan!
Foto: Olahraga Skoliosis Yoga.jpg
Foto: yogarsutra.com
Bagi yang suka mengikuti gerakan yoga, olahraga skoliosis satu ini tak asing lagi. Cat camel adalah salah satu posisi terbaik untuk penderita skoliosis.
Peralatan yang Moms butuhkan adalah matras yoga sebagai alas untuk berolahraga.
Cara melakukan olahraga ini yakni:
Journal of Exercise Rehabilitation menemukan adanya perubahan struktur tulang jika olahraga skoliosis ini dibarengi dengan perawatan lainnya.
Foto: Olahraga Skoliosis yang Dibolehkan.jpg
Foto: shape180fitness.com
Untuk menghindari terjadinya cedera ketika berolahraga, olahraga skoliosis hanya dibolehkan yang sifatnya ringan.
Gerakan keseimbangan ini dapat dicoba dengan mudah di rumah.
Caranya cukup mudah Moms, yakni:
Moms bisa memulai gerakan dengan bertumpu pada dinding, alas, atau benda apapun di sekitar.
Baca Juga: Mencoba Mindfulness, Meditasi untuk Mengeluarkan Pikiran Negatif
Foto: Olahraga untuk Skoliosis.png
Foto: choc.org
Teknik Schroth adalah latihan postural spesifik untuk penderita skoliosis asimetris.
Olahraga skoliosis ini tujuannya untuk memperbaiki postur tubuh dan mengelola rasa sakit akibat pertumbuhan tulang yang tak normal.
Dalam teknik Schroth ini, setiap gerakan akan berfokus pada latihan kekuatan otot perut, punggung, dan kaki.
Scoiliosis Journal menemukan bahwa penderita skoliosis dengan menerapkan teknik ini dengan rutin, dapat meningkatkan daya tahan otot punggung. Serta lebih baik dalam mengelola rasa nyeri pada tubuh.
Menarik dicoba ya, Moms?
Meski olahraga untuk penderita skoliosis boleh dilakukan, tak semua olahraga itu aman, Moms.
Di bawah ini ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari.
Apa sajakah olahraga yang termasuk? Berikut daftarnya.
Foto: Olahraga skoliosis hindari angkat beban.jpg (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stocks
Ketika dilakukan secara tidak benar, angkat beban bisa menjadi masalah bahkan untuk orang dengan tulang belakang yang sehat.
Lalu, bagaimana dengan penderita skoliosis? Tentu ini termasuk dalam olahraga yang sebaiknya dihindari ya, Moms.
Faktor risiko cedera pada tulang belakang akan lebih tinggi akibat tulang yang tidak merata.
Khususnya bagi Dads, lebih baik pertimbangkan jenis olahraga lain yang lebih aman ya.
Baca Juga: 7 Jenis Olahraga yang Aman dan Sehat selama Pandemi, Catat!
Foto: olahraga skoliosis hindari golf.jpg (iStock)
Foto: Orami Photo Stocks
Olahraga tertentu berisiko membuat tulang belakang bekerja dengan tidak baik.
Hal ini karena adanya tekanan pada salah satu sisi tubuh untuk melakukan gerakan tertentu.
Nah, olahraga skoliosis yang perlu dihindari lainnya adalah golf. Golf sedang marak akhir-akhir ini diminati sebagian orang.
Sayangnya, pada seseorang dengan skoliosis, golf dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan perkembangan tulang memburuk.
Foto: olahraga skoliosis untuk pria dan wanita
Foto: Orami Photo Stocks
Penderita skoliosis sering direkomendasikan untuk menghindari atau mengurangi olahraga yang menyangkut 'banyak orang'.
Seperti halnya bola basket, rugby , dan juga sepak bola.
Olahraga skoliosis ini perlu dihindari karena ia berisiko tinggi menyebabkan benturan.
Ketika itu terjadi, dapat menyebabkan patah tulang belakang dan kerusakan sendi.
Ini meningkatkan risiko gangguan lebih lanjut bagi mereka yang sudah menderita skoliosis.
Tentu ini menjadi mimpi buruk yang tak pernah mau dialami, bukan?
Baca Juga: Si Kecil Malas Bergerak? Ini 7+ Cara agar Anak Suka Olahraga
Foto: Olahraga Skoliosis yang Tidak Aman.jpg
Foto: freepik.com
Khususnya anak-anak, mereka menyukai olahraga yang bikin hati 'senang'. Salah satunya seperti gymnastic.
Gerakan yang banyak melibatkan pembengkokan dan pelenturan tulang belakang ini tak baik untuk penderita skoliosis.
Diketahui juga, kasus skoliosis juga lebih tinggi terjadi pada penari dan pesenam.
Namun, ini masih dalam proses penelitian dan kebanyakan skoliosis disebabkan oleh faktor genetik.
Setelah mengetahui daftar olahraga skoliosis di atas, sekarang jadi lebih paham ya. Catat dan jangan sampai tertukar ya, Moms!