Benarkah Ada Manfaat Lari Menggunakan Jaket Parasut? Ini Faktanya!

Selain manfaat, perhatikan juga risikonya!
Benarkah Ada Manfaat Lari Menggunakan Jaket Parasut? Ini Faktanya!

Jika suka olahraga lari, sebenarnya ada atau tidak manfaat lari menggunakan jaket parasut?

Lari menggunakan jaket parasut nampaknya sudah umum dilakukan.

Biasanya ini bertujuan agar keringat yang terperangkap jadi lebih banyak sehingga diharapkan efek kesehatannya untuk tubuh jadi lebih terasa.

Nah, ini sering dikaitkan dengan penurunan berat badan lebih efektif.

Namun, benarkah demikian?

Berikut ulasan yang bisa disimak bersama, ya, Moms!

Manfaat Lari Menggunakan Jaket Parasut

manfaat lari menggunakan jaket parasut
Foto: manfaat lari menggunakan jaket parasut (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Pakaian olahraga yang digunakan penting dan menentukan kualitas olahraga, termasuk dalam olahraga lari.

Selain membuat nyaman, pakaian olahraga yang tepat juga membuat durasi olahraga jadi lebih maksimal.

Saat berolahraga lari, Moms pasti sering melihat banyak orang menggunakan jaket, termasuk yang berbahan parasut.

Jaket parasut dipercaya membantu mengeluarkan panas tubuh jadi lebih maksimal sehingga pembakaran kalori menjadi lebih banyak.

Namun, secara medis, adakah manfaat lari menggunakan jaket parasut?

Sebenarnya, lari menggunakan jaket parasut boleh-boleh saja.

Ketika berolahraga dengan menggunakan jaket parasut, tubuh mengeluarkan banyak keringat akibat panas tubuh.

Hal ini membuat jantung berpacu lebih cepat.

Baca Juga: Berat Badan Turun Saat Hamil, Normalkah?

Jika tidak berlebihan dan tetap dihidrasi dengan baik, manfaat lari menggunakan jaket parasut bisa dilihat dari sisi kardio, membuang racun tubuh, dan menambah kebugaran tubuh.

Artinya, olahraga lari secara umum bermanfaat meningkatkan fungsi jantung dan pembuluh darah, melansir Better Health Channel.

Sementara itu, keringat yang keluar saat lari menggunakan jaket parasut juga bisa membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh.

Dengan begitu, kulit lebih sehat dan tubuh terhindar dari racun berbahaya yang sebelumnya mengendap.

Secara keseluruhan, ini bisa menambah kebugaran tubuh.

Akan tetapi, jika terlalu lama dan tidak dikontrol, lari menggunakan jaket parasut bisa menyebabkan gangguan pada jantung.

Selain itu, adalah mitos bahwa mengenakan pakaian berlapis saat olahraga termasuk jaket parasut adalah cara cepat untuk menurunkan berat badan karena lebih banyak keringat yang keluar.

Memang ketika banyak berkeringat, ini secara tidak langsung dapat membakar lebih banyak kalori melalui peningkatan detak jantung.

Namun, sebagian berat badan yang hilang melalui keringat adalah berat air.

Nah, menurunkan berat badan dalam bentuk air bersifat sementara dan bukan bentuk diet yang sehat.

Baca Juga: 6 Tips Lari untuk Ibu Hamil, Yuk Lakukan!

Risiko yang Bisa Ditimbulkan

lari menggunakan jaket parasut
Foto: lari menggunakan jaket parasut

Foto: Orami Photo Stock

Ketimbang manfaat, ada lebih banyak risiko yang bisa ditimbulkan jika lari menggunakan jaket parasut.

Perhatikan beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi, yaitu:

Dehidrasi Berat

Dehidrasi adalah kondisi saat tubuh kekurangan cairan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.

Jika saat berolahraga tubuh kehilangan cairan hingga 4 persen, Moms tidak akan merasakan gejala berarti.

Namun, jika sudah lebih dari itu, akan terasa beberapa gejala yang tak boleh diabaikan.

Misalnya, seperti, pusing, kelelahan, dan linglung.

Oleh karena itu, hindari lari menggunakan jaket parasut dan tetep cukupi cairan tubuh dengan beristirahat dan minum secukupnya.

Baca Juga: 6 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Kulit

Kejang Otot

Kejang otot adalah kondisi ketika tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit dari keringat.

Kondisi ini biasanya dapat terjadi baik saat berlari maupun setelahnya.

Nah, ketika lari menggunakan jaket parasut, terlebih di tengah cuaca yang panas, tubuh kehilangan cairan melebihi normal.

Akibatnya, kejang otot tidak dapat dihindarkan.

Jika ini terjadi, segera menepi dan buka jaket.

Kemudian, isi ulang tubuh dengan cairan terutama elektrolit agar fungsi kembali normal.

Baca Juga: Macam-Macam Cedera Olahraga yang Sering Terjadi, Hati-hati!

Heat Stroke

Heat stroke adalah kondisi ketika suhu inti tubuh melebihi batas normal.

Kondisi ini bisa terjadi jika berlari menggunakan jaket parasut dan saat matahari sedang terik-teriknya.

Gejala yang muncul biasanya disorientasi, kebingungan, hilang keseimbangan, dan keringat yang keluar sedikit.

Jika ini terjadi, Moms dan Dads harus segera menepi kemudian berisitirahat sejanak.

Jangan lupa buka jaket agar panas tidak terus terperangkap.

Lalu, bisa minum dengan air dingin atau jika sudah di rumah nyalakan pendingin ruangan.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Jaket Sauna dan Risikonya saat Digunakan

Pentingnya Memilih Jaket yang Tepat

Memilih jaket dan pakaian lari yang tepat penting untuk diperhatikan.

Hal yang perlu dipertimbangkan yaitu dalam cuaca apa Moms akan berlari dan berapa lama durasinya.

Jika berlari jarak pendek di daerah perkotaan, mungkin bisa memggunakan jaket tahan air dan angin yang ringan.

Namun, jika akan lari dalam durasi lama misalnya maraton, selain tahan air dan angin pertimbangkan beberapa berikut:

  • Jahitan jaket yang rekat agar tidak bocor.
  • Manset lari yang dapat disesuaikan sehingga bisa menahan rasa hangat atau mencegah dingin masuk dan menusuk.
  • Lapisan mesh untuk menjaga kelembapan kulit.

Itulah beragam informasi seputar manfaat lari menggunakan jaket parasut beserta risikonya.

Intinya, pikirkan kenyamanan dan keamanannya, ya!

  • https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2225665/berolah-raga-pakai-jaket-parasut-boleh-asal
  • https://www.livestrong.com/article/516087-does-wearing-a-sweatshirt-while-running-burn-more-calories/
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/running-and-jogging-health-benefits
  • https://guides.wiggle.co.uk/how-find-perfect-running-jacket
  • https://lifehacker.com/everything-you-need-to-know-about-running-in-the-heat-1597028647

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb