Gejala Depresi dan Kelelahan Hampir Sama, Ini Cara Bedakannya
Terkadang banyaknya pekerjaan baik di rumah maupun di kantor, membuat kita jadi kurang tidur. Dampaknya, kita akan mengalami kelelahan baik fisik maupun pikiran.
Lelah yang berkepanjangan bisa jadi tanda-tanda depresi, bisa juga tidak. Karena orang yang kelelahan karena kurang tidur, dapat mengalami gejala yang mirip dengan depresi, seperti, gangguan konsentrasi, kehilangan energi dan motivasi serta menjadi lekas marah.
Sementara orang yang depresi juga mengalami masalah dengan tidur, apakah itu tertidur, atau terlalu banyak tidur.
Jadi bagaimana kita bisa membedakan keduanya?
Meskipun bisa membingungkan, ternyata ada beberapa cara untuk membedakan gejala depresi atau hanya kelelahan biasa, Moms. Yuk simak caranya di bawah ini!
Baca Juga: Moms, Kenali Lebih Dekat 6 Gejala Depresi Pada Anak
Cara Membaca Sinyal Tubuh
Menurut Dr. Alex Dimitriu, psikiater, ahli tidur, dan pendiri Menlo Park Psychiatry dan Sleep Medicine Center, gejala utama akibat kurang tidur yang tampak jelas adalah rasa kantuk yang amat sangat di siang hari.
Kemudian, tanda dan gejala lainnya, antara lain.
- nafsu makan meningkat
- kelelahan
- merasa pikiran dan pandangan"kabur" atau menjadi pelupa
- penurunan libido
- perubahan suasana hati
Di sisi lain, tanda dan gejala depresi termasuk:
- insomnia
- penurunan konsentrasi
- kekurangan energi
- timbul perasaan putus asa, bersalah, atau keduanya
- timbul pikiran untuk bunuh diri
"Garis antara gejala depresi dan kurang tidur bisa kabur, tergantung pada apa yang Anda rasakan dan alami," jelas Dr. Dimitriu seperti dikutip dari healthline.com.
Dia mengungkapkan, pihaknya sering mengajukan sejumlah pertanyaan kepada klien atau pasiennya hingga sampai ke akar masalahnya, dan itu biasanya berkaitan dengan motivasi seseorang.
"Saya sering bertanya kepada pasien saya apakah mereka memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu tetapi kurang energi, atau jika mereka tidak tertarik pada awalnya," kata Dimitriu.
Karena orang yang depresi cenderung mengatakan bahwa mereka tidak peduli untuk melakukan berbagai kegiatan, bahkan kegiatan yang menyenangkan.
Sementara orang yang sekadar kelelahan seringkali masih memiliki minat untuk melakukan sesuatu.
Jadi, kata Dimitriu, depresi lebih cenderung berdampak pada motivasi seseorang, seperti pergi ke gym atau makan malam bersama teman-teman.
Sedangkan kurang tidur akibat kelelahan lebih mungkin memengaruhi tingkat energi atau kemampuan fisik untuk melakukan hal tersebut.
Kemudian, depresi biasanya akan mempengaruhi beberapa bagian dalam kehidupan dan juga dapat berkembang ke hubungan sosial kita. Yakni hubungan dengan keluarga dan teman.
Sedangkan kelelahan, umumnya terkait dengan pekerjaan. Stres memang hal alami yang terjadi di tempat kerja atau di rumah, namun dalam depresi, hal ini seringkali lebih jelas terlihat.
Jika kelelahan cenderung berkembang dari situasi kerja, sementara depresi dapat berkembang secara lebih umum.
Baca Juga: Kenali Gejala Depresi Saat Hamil dan 7 Cara Mudah Mengatasinya
Lacaklah Waktu Gejala
Dr. Dimitriu mengatakan cara lain untuk mengetahui perbedaan antara gejala depresi dan kurang tidur adalah waktunya.
Gejala depresi ditandai oleh periode waktu dua minggu atau lebih dengan suasana hati yang terus-menerus rendah atau kehilangan minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu.
Ini ekstrem, dan tidak reda setelah beberapa hari.
“Banyak diagnosa psikiater mengelompok sekitar rentang waktu 4 hingga 14 hari untuk setiap episode suasana hati untuk dihitung. Memperhatikan bahwa gejala dapat bervariasi dari hari ke hari, aturan lainnya adalah bahwa gejala suasana hati ini hadir lebih banyak daripada tidak selama waktu seperti itu," jelasnya.
Jika ada kekhawatiran yang berlangsung sekitar satu minggu dan berdampak pada kualitas hidup kita, mungkin merupakan ide yang bagus untuk mengunjungi dokter.
Penanganan Berbeda
Kelelahan dan depresi ditangani dengan cara berbeda. Jadi, penting bagi Moms untuk mengetahui apakah mengalami gejala depresi atau hanya kelelahan. Penangan yang tepat juga akan memberikan hasil yang optimal.
Baca Juga: Waspada Depresi! Kenali 5 Gejalanya Sejak Dini
Kelelahan
Dalam semua kasus kurang tidur akibat kelelahan, apakah seseorang berurusan dengan depresi atau tidak, penting untuk memperbaiki masalah tidur terlebih dahulu.
Karena hal ini dapat diatasi di rumah. Di antaranya, dengan mendapatkan jadwal tidur yang teratur, membatasi screening time, dan berlatih teknik relaksasi sebelum tidur.
Tetapi jika suasana hati tidak kunjung membaik, setelah melakukan beberapa solusi tersebut, maka diperlukan evaluasi lebih lanjut.
Depresi
Perawatan untuk depresi berbeda. Terapi dan obat-obatan membantu beberapa orang, sementara perubahan gaya hidup, seperti olahraga, membatasi alkohol, dan makan makanan seimbang dapat membantu orang lain.
Kurang tidur, kata Dimtriu, umumnya tidak akan menyebabkan depresi. Karena tubuh memiliki kemampuan luar biasa untuk mengimbangi kurang tidur.
Setelah diberi waktu untuk menangkap beberapa waktu tidur ekstra, biasanya setelah itu tubuh bisa kembali fit.
“Tidur adalah aktivitas restoratif paling mendasar bagi pikiran, dan dapat memengaruhi segalanya mulai dari suasana hati hingga energi, hingga perhatian dan fokus," ujarnya.
Nah, Moms, ternyata gejala depresi dan kelelahan memang terlihat mirip ya. Namun, untuk bisa memastikan itu merupakan gejala depresi atau kelelahan biasa, Moms bisa melakukan cara-cara di atas. Selamat mencoba!
(SERA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.