Apakah Penderita Skoliosis Bisa Melahirkan Normal?
Moms untuk memiliki seorang buah hati merupakan keputusan yang sulit, terutama bagi Moms yang memiliki skoliosis. Mungkin akan muncul pertanyaan apakah penderita skoliosis bisa melahirkan normal?
Bagi sebagian wanita dengan skoliosis baik kehamilan dan persalinan sering kali penuh dengan kecemasan.
Banyak pertanyaan yang muncul apakah seseorang dengan skoliosis dapat memiliki bayi dengan aman.
Tapi, kenyataannya adalah bahwa risiko merupakan bagian alami dari kehamilan.
Apakah Moms memiliki tulang belakang yang abnormal atau tidak. Tetapi, bagaimana skoliosis memengaruhi seluruh proses dari konsepsi hingga persalinan.
Beberapa calon ibu dengan skoliosis akan menemukan kondisi mereka tidak memengaruhi kehamilan sama sekali.
Tetapi, ibu dengan kelengkungan tulang belakang yang parah, atau yang skoliosisnya melibatkan pinggul, panggul atau bahu, mungkin mengalami lebih banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Selain itu masalah pernapasan atau kesulitan menahan berat badan terutama di masa kehamilan juga mungkin dirasakan.
Lalu, bisakah ibu hamil dengan skoliosis melahirkan dengan normal? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya.
Baca Juga: Cara Mengetahui Apakah Anak Menderita Skoliosis
Penderita Skoliosis Bisa Melahirkan Normal
Pertanyaan tentang metode persalinan mungkin menjadi pertanyaan wajib yang dilontarkan oleh Moms dengan kondisi skoliosis dan tengah mengandung.
Namun, tak usah khawatir karena ternyata Moms dengan skoliosis dapat membawa Si Kecil hingga cukup bulan dan melahirkan secara normal.
Menurut European Spine Journal, calon ibu dengan skoliosis memilih operasi caesar, tetapi kemudian ditemukan bahwa persalinan pervaginam dimungkinkan, asalkan tidak ada komplikasi kehamilan lainnya.
C-section tidak diperlukan dalam semua kasus persalinan untuk ibu dengan skoliosis.
Dokter kandungan akan memutuskan apakah akan melahirkan bayi melalui vagina atau melalui operasi caesar berdasarkan tingkat keparahan kurva.
Moms tetap bisa melahirkan secara normal walau menderita skoliosis. Tapi jika skoliosis cukup parah, maka dokter akan menyarankan operasi sesar. Beberapa faktor yang memengaruhi adalah:
- Derajat kemiringan tulang belakang
- Pernah atau tidak menjalani operasi korektif pada skoliosis
- Tingkat kenyamanan dan kekuatan untuk mengejan.
Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mengobati Skoliosis pada Anak, Yuk Moms!
Perbedaan Persalinan Normal Penderita Skoliosis
Walaupun bisa melahirkan dengan normal bahkan persalinan yang sama untuk ibu dengan dan tanpa skoliosis, tetapi ada beberapa perbedaan berdasarkan artikel dari treatingscoliosis, yaitu:
- Ibu hamil dengan pinggul bengkok dapat mengalami "stalls" selama persalinan karena malposisi bayi
- Wanita yang dilemahkan oleh skoliosis mungkin mengalami kesulitan mendorong selama persalinan
- Skoliosis dapat mempersulit untuk menerima epidural, terutama bagi mereka yang telah menjalani operasi fusi tulang belakang
Penderita skoliosis bisa melahirkan normal namun harus mendiskusikan pilihan persalinan dan manajemen nyeri dengan dokter mereka sebelum mereka melahirkan.
Selain itu, jika Moms tetap ingin melahirkan secara normal, mungkin mengejan akan jauh lebih sakit dan lebih sulit bagi beberapa kasus skoliosis.
Hal ini membuat dokter akan merekomendasikan persalinan sesar. Jadi, jangan lupa mendiskusikan hal ini dengan dokter ya, Moms.
Terlepas dari proses persalinan yang dipilih, skoliosis tidak menghalangi Moms untuk melahirkan bayi mungil yang sehat.
Baca Juga: Ini Cara Menangani Skoliosis pada Bayi, Catat ya Moms!
Perawatan Skoliosis Selama Kehamilan
Tidak ada pengobatan untuk skioliosis. Ahli ortopedi dapat membantu Moms mendapatkan bantuan dari rasa sakit dan ketidaknyamanan sementara saat kehamilan.
Berdasarkan artikel Evidence-Based Spine-Care Journal, faktor-faktor seperti tingkat kurva, komplikasi kehamilan, dan risiko terkait, spesialis dapat menyarankan satu atau lebih dari metode bantuan, berikut ini:
- Obat penghilang rasa sakit
- Latihan
- Kinesiatrics - penggunaan simulator
- Pijat khusus
- Akupunktur
Tujuan utama dari prosedur di atas adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan tulang belakang.
Dokter Moms mungkin juga menyarankan sabuk bersalin. Sehingga, penderita skoliosis bisa melahirkan normal.
Olahraga membuat Moms merasa nyaman. Ini membantu memperkuat otot punggung. Latihan resistensi elastis adalah yang paling membantu, tetapi mereka harus dilakukan hanya dengan bantuan seorang profesional.
Selain itu, berikut beberapa tips untuk membuat Moms lebih nyaman selama kehamilan, di antara lainnya:
- Jika Moms sering merasakan sakit punggung, hindari banyak berjalan
- Mandi air hangat agar tubuh lebih nyaman
- Minta Dads memijat
- Gunakan bantal hamil untuk menyokong perut
Baca Juga: 5+ Kiat Sukses Melahirkan Normal Tanpa Jahitan
Risiko Komplikasi Selama Kehamilan
Ibu hamil dengan skoliosis hampir tidak memiliki risiko komplikasi selama proses kehamilan.
Namun, ada kemungkinan komplikasi saat proses persalinan, bagi ibu yang ingin menggunakan epidural.
Tulang belakang yang miring akan mempersulit dokter anestesi untuk menentukan lokasi untuk menyuntik.
Epidural sendiri digunakan saat persalinan normal. Agar proses ini lebih lancar, sebaiknya Moms memberitahu dokter kandungan dan anestesi tentang kondisi skoliosis yang dialami sebelum proses persalinan tiba.
Risiko komplikasi lain adalah bagi sang ibu sendiri. Saat hamil, tubuh akan mengeluarkan hormon relaksin yang berfungsi untuk meregangkan sendi-sendi pada tulang.
Sebenarnya, fungsi dari hormon ini adalah melebarkan jalur lahir bayi, tapi sendi lain dapat terkena dampaknya.
Inilah yang akan membuat rasa sakit dan tidak nyaman yang lebih dibanding dengan ibu hamil yang tidak menderita skoliosis.
Untuk meredakannya, sebuah penelitian menyebutkan pose yoga dan side plank dapat membantu.
Baca Juga: Perbedaan Skoliosis Anak dan Dewasa. Kenali Sejak Dini Gejalanya!
Tidak peduli bagaimana kehamilan dan persalinan Moms berlangsung, yakinlah bahwa Moms memiliki peluang besar untuk memiliki kehamilan dan bayi yang sehat sempurna terlepas dari kondisi tubuh.
Dan meskipun Moms mungkin memiliki sedikit lebih banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan daripada calon ibu lainnya, itu tidak akan mengganggu Si Kecil sedikit pun.
Lakukan saja apa yang Moms bisa untuk meringankan gejala saat kehamilan berlanjut dan jangan patah semangat, ya Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3454608/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3604750/
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.