14 November 2023

Simak 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana yang Lebih Baik?

Cari tahu pola asuh terbaik untuk anak
Simak 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana yang Lebih Baik?

4. Pengabaian

Anak dan Orang Tua (Aptparenting.com)
Foto: Anak dan Orang Tua (Aptparenting.com)

Tidak sedikit juga orang tua yang abai dengan kebutuhan bahkan keberadaan anak mereka.

Anak-anak yang tumbuh dari pola asuh pengabaian biasanya kurang mendapatkan kasih sayang orang tua.

Moms dan Dads akan kurang menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anaknya, baik karena lalai atau kesibukan kerja masing-masing.

Sering kali, anak-anak dibiarkan menghabiskan waktu untuk menonton televisi dan bermain gawai atau gim sepanjang hari.

Anak-anak dari orang tua ini sering mengalami kesulitan mengikuti aturan.

Beberapa karakter umum dari pola asuh pengabaian adalah:

  • Tidak memiliki aturan dan tidak ada hukuman.
  • Anak diharapkan untuk belajar dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
  • Jarang ada komunikasi antara anak dan orang tua.

Pengabaian tidak selalu dilakukan dengan sengaja, tapi bisa juga karena:

  • Orang tua memiliki gangguan kesehatan fisik atau mental
  • Memiliki aktivitas yang sangat padat
  • Sedang mengalami masalah berat dalam hidup, dan sebagainya.

Moms mungkin sudah bisa menduga, anak dibesarkan dalam pola asuh ini cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah dan prestasi sekolah yang kurang baik.

Dalam jangka panjang, anak juga cenderung mengalami gangguan perilaku serta gangguan kesehatan mental.

Berdasarkan penelitian ekstensif yang berlangsung selama 50 tahun, para pakar perkembangan anak sepakat bahwa tipe pola asuh orang tua demokratis adalah yang terbaik untuk tumbuh kembang anak.

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

Mana yang Lebih Ideal?

Ilustrasi Pola Asuh (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Pola Asuh (Orami Photo Stock)

Dari penjelasan di atas, Moms bisa melihat bahwa tipe pola asuh anak demokratis memiliki dampak yang paling positif untuk perkembangan anak.

Berikut ini alasan pola asuh anak demokratis lebih baik daripada tipe lainnya:

  • Orang tua tipe demokratis dipandang bersikap lebih masuk akal dan adil, sehingga anak-anak bisa menerima tuntutan dan ucapan yang diberikan orang tua.
  • Ketika memberikan aturan, orang tua tipe demokratis selalu memberikan alasan. Karenanya, anak-anak akan paham dengan makna aturan tersebut.
  • Untuk menerapkan disiplin, orang tua demokratis dan anak membuat kesepakatan di awal. Selain itu, memberikan anak sebuah penghargaan atas perbuatan baik dapat dilakukan dan konsekuensi bila anak melakukan kesalahan. 

Namun, patut diingat bahwa latar belakang kebudayaan memiliki pengaruh terhadap tipe pola asuh anak.

Sebab, di beberapa budaya, pola asuh anak demokratis justru memberikan dampak negatif.

Orang tua juga terkadang tidak bisa secara sempurna menerapkan pola asuh anak tipe tertentu.

Mungkin saja Moms termasuk orang tua demokratis, tapi terkadang menjadi tipe pengabaian.

Aspek penting dalam pola asuh anak adalah komitmen dan dedikasi untuk menjadi orang tua terbaik untuk Si Kecil.

Selain itu, pastikan Moms dan Dads selalu membangun komunikasi yang baik dengan anak.

Jika Moms kesulitan menentukan atau menerapkan pola asuh anak, sebaiknya berkonsultasi ke psikolog.

Baca Juga: Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara

Efek Pola Asuh Terhadap Anak

Pola asuh anak yang diterapkan oleh orang tua dapat memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan anak.

Berikut adalah beberapa efek pola asuh terhadap anak.

1. Pola Asuh Otoriter

Anak dan Orang Tua
Foto: Anak dan Orang Tua (Orami Photo Stock)
  • Orang tua menjadi pemegang kekuasaan tertinggi alias otoriter.
  • Anak cenderung menjadi kurang bahagia, memiliki rasa percaya diri yang rendah, dan memiliki kemampuan komunikasi yang lemah.
  • Anak cenderung melakukan pelanggaran-pelanggaran karena mereka tidak mampu mengendalikan perilakunya.

2. Pola Asuh Neglectful atau Abai

  • Orang tua minim keterlibatan dalam pengasuhan anak.
  • Anak cenderung kurang terlibat dalam kehidupan sosial dan emosionalnya.
  • Anak cenderung memiliki masalah dalam mengembangkan hubungan interpersonal yang baik.

3. Pola Asuh Otoritatif atau Demokratis

  • Orang tua memberikan pengasuhan yang baik dan ideal.
  • Anak cenderung menjadi orang dewasa yang percaya diri, bertanggung jawab, dan dapat mengelola emosinya dengan baik.
  • Anak berani untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.

4. Pola Asuh Permisif

  • Anak menjadi kurang disiplin dan kurang mampu mengelola emosinya dengan baik.
  • Anak cenderung menjadi egois dan kurang memikirkan orang lain.
  • Anak cenderung menuntut saat sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya.
  • Anak cenderung kurang pandai mengambil keputusan.
  • Anak cenderung kurang berprestasi dan kurang terampil dalam bersosialisasi.
  • Anak cenderung bergulat dengan pengaturan diri dan pengendalian diri.
  • Anak mungkin lebih rentan terhadap kenakalan.

Baca Juga: 5 Penyebab Kenakalan Remaja di Masa Pubertas, Apa Faktornya?

Nah itu dia Moms beberapa tipe pola asuh anak yang biasa diterapkan orang tua.

Setelah membaca tipe pola asuh orang tua di atas, manakah yang Moms jalankan saat ini?

  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/book/10.1002/9780470147658
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17992960/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24850978/
  • https://www.verywellfamily.com/types-of-parenting-styles-1095045
  • https://www.healthline.com/health/parenting/types-of-parenting
  • https://www.cnbc.com/2021/06/29/child-psychologist-explains-4-types-of-parenting-and-how-to-tell-which-is-right-for-you.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb