05 Oktober 2019

14 Kesalahan Sepele yang Membuat Fungsi Ginjal Bermasalah

Duduk terlalu sering sampai kelebihan berat badan bisa membuat ginjal bermasalah
14 Kesalahan Sepele yang Membuat Fungsi Ginjal Bermasalah

Ginjal memainkan peran penting dalam menjaga tubuh kita tetap sehat. Ginjal ini memliki sejumlah fungsi krusial, seperti membantu memproduksi sel darah merah, mengatur tekanan darah, mendetoksifikasi organ internal, menghilangkan kelebihan air, dan mengontrol kadar semua mineral penting yang terkandung dalam darah.

Jika ginjal, tidak berfungsi dengan baik, bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke lho moms. Nah, berikut ini beberapa kebiasaan sepele yang ternyata bisa membuat fungsi ginjal bermasalah.

1. Penggemar makanan kemasan atau olahan

Makanan kemasana .jpg
Foto: Makanan kemasana .jpg

Sebagian besar makanan olahan penuh dengan natrium, yang tidak hanya buruk bagi jantung, tapi juga dapat menyebabkan fungsi ginjal bermasalah.

Ketika kita menunjukkan tanda-tanda makan terlalu banyak garam, tubuh perlu mengeluarkan natrium saat buang air kecil, dan dibutuhkan kalsium.

"Memiliki terlalu banyak kalsium dalam urine kita, meningkatkan risiko batu ginjal", kata Dr. James Simon, MD, nephrologist dari Cleveland Clinic, seperti dikutip dari thehealthy.com.

Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan untuk membatasi natrium pada 2.300 miligram per hari, tetapi rata-rata orang Amerika memiliki lebih dari 3.400 miligram setiap hari. Bahkan beberapa orang makan dua kali lipat.

Lihatlah label nutrisi kita dan kita mungkin terkejut seberapa cepat natrium dapat bertambah.

"Orang-orang melihat karbohidrat dan lemak dan kalori, tetapi mereka tidak memperhatikan natrium," kata Dr. Simon.

Baca Juga: Mengenal Pediatrik Hidronefrosis: Pembengkakan Ginjal Akibat Penumpukan Urin Pada Bayi

2. Sering menahan pipis

pipis.jpg
Foto: pipis.jpg

Sering menunda waktu untuk buang air kecil adalah salah satu penyebab utama fungsi ginjal bermasalah

Jika Moms sering menahan keinginan untuk buang air kecil, urine akan tetap berada di kandung kemih dalam waktu yang lebih lama, bakteri juga mulai berkembang biak lebih cepat. Kebiasaan ini bisa menyebabkan infeksi ginjal dan inkontinensia urine.

3. Sering duduk dalam waktu lama

bekerja jenuh (3)
Foto: bekerja jenuh (3)

Aktivitas fisik yang teratur sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan metabolisme glukosa normal yang keduanya merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal.

Duduk untuk waktu yang lama tanpa bergerak ternyata dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal hingga 30 persen.

Jika Moms menghabiskan lebih dari 8 jam sehari di kursi di tempat kerja, cobalah untuk menjalani gaya hidup aktif di rumah dengan berolahraga setidaknya 2-3 kali seminggu.

4. Over training

olahraga plank
Foto: olahraga plank (Orami Photo Stock)

Berolahraga terlalu keras dan terlalu lama juga tidak baik Moms. Karena dapat menyebabkan rhabdomyolysis, yakni suatu kondisi ketika otot terluka dan isi serat mati mengalir langsung ke aliran darah.

Hal ni dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius termasuk gagal ginjal.

Jadi, jika kemungkinan Moms selalu berolahraga keras lantas kemudian mengalami nyeri otot disertai urine berwarna gelap, Moms harus mengunjungi dokter sesegera mungkin.

Baca Juga: Tidak Hanya Minum Air Putih, Ini 6 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal

5. Sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit

Konsumsi obat penghilang rasa sakit.jpg
Foto: Konsumsi obat penghilang rasa sakit.jpg

Walaupun obat antiinflamasi seperti aspirin atau ibuprofen aman dalam jumlah sedang, namun terlalu sering menggunakannya dapat menyebabkan fungsi ginjal bermasalahl dan bahkan gagal ginjal total.

Hal tersebut mungkin terjadi karena analgesik yang dijual bebas mengurangi aliran darah ke ginjal dan memperburuk fungsinya, terutama jika Moms sudah memiliki penyakit ginjal sebelumnya. Jadi mulai batasi konsumsi obat penghilang rasa sakit ya.

6. Tidak minum cukup air

Kurang minum.jpg
Foto: Kurang minum.jpg

Tetap terhidrasi membantu ginjal menghasilkan urin untuk menghilangkan natrium dan racun dari tubuh.

Jika kita tidak minum cukup air secara teratur, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk batu ginjal yang menyakitkan. ,

Bagi kebanyakan orang, 1,5-2 liter air sehari sudah cukup untuk menjaga kesehatan ginjal. Bagaimana kita tahu bahwa kita cukup minum? Cukup cek dari warna urine saat buang air kecil.

Jika urine berwarna gelap bisa jadi tanda kerusakan ginjal, sementara urine yang berwarna kuning muda, maka sudah cukup terhidrasi.

7. Kurang tidur

gadget sebelum tidur
Foto: gadget sebelum tidur

Ternyata istirahat malam yang baik sangat penting untuk kesehatan ginjal. Siklus tidur dan bangun kita mengatur dan mengkoordinasikan fungsi ginjal.

Jaringan organ ini diperbarui hanya ketika kita sedang tidur. Jadi, jika moms tidak cukup tidur, maka proses ini akan terganggu dan meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Tidur yang tidak tepat juga dapat menyebabkan atherosklerosis atau pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah.

Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat membebani ginjal dan menyebabkan gagal ginjal seiring berjalannya waktu.

8. Suka minum diet soda

Diet soda.jpg
Foto: Diet soda.jpg

Menurut para pakar kesehatan, ada hubungan erat antara konsumsi soda diet dan masalah ginjal.

Pada tahun 2009, sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 3.000 wanita yang minum 2 atau lebih soda setiap harinya mengalami penurunan fungsi ginjal yang signifikan.

Tidak seperti minuman yang dimaniskan secara buatan, minuman yang dimaniskan dengan gula tidak menghasilkan efek yang sama.

Baca Juga: Seluk-Beluk Kista Ginjal: Gejala dan Komplikasinya

9. Sering makan daging

cutted-beef-steak-cuisine-concept_53876-23368.jpg
Foto: cutted-beef-steak-cuisine-concept_53876-23368.jpg

Konsumsi protein hewani yang berlebihan menciptakan banyak asam dalam darah yang dapat menyebabkan asidosis, yakni suatu kondisi ketika ginjal tidak dapat menjaga keseimbangan pH tubuh kita.

Seiring waktu, gangguan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan yang parah dan masalah ginjal kronis.

Asupan protein harian yang disarankan adalah sekitar 1-1,6 gram per kilogram berat badan.

Jadi, alih-alih makan terlalu banyak daging, cobalah mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dan sertakan berbagai jenis protein seperti telur, ikan, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan ke dalam makanan kita.

10. Terlalu banyak mengonsumsi garam dan gula

Selain Diabetes, Ini 4 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih 2.jpg
Foto: Selain Diabetes, Ini 4 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih 2.jpg

95 persen natrium yang dikonsumsi dengan makanan masuk dalam sistem metabolisme oleh ginjal.

Jadi, jika kita makan terlalu banyak produk asin, organ kita harus bekerja lebih keras untuk menyingkirkan kelebihan natrium.

Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan berkurangnya fungsi ginjal dan menyebabkan retensi air dalam tubuh yang pada gilirannya, dapat meningkatkan tekanan darah.

Konsumsi gula yang berlebihan juga dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi, serta, menyebabkan obesitas, dan meningkatkan risiko diabetes. Ini adalah penyebab utama gagal ginjal.

Asupan garam yang direkomendasikan adalah sekitar 3,75 gram (atau 0,75 sendok teh) sehari, untuk gula sekitar 25-38 gram (atau 6-9 sendok teh).

Agar ginjal tetap sehat, perhatikan komposisi bahan saat membeli barang di supermarket, makanan olahan dan kemasan biasanya mengandung banyak sodium dan gula.

11. Masih merokok

videoblocks-young-business-woman-smoking-and-looking-stressed_sh8r01kmw_thumbnail-full01.png
Foto: videoblocks-young-business-woman-smoking-and-looking-stressed_sh8r01kmw_thumbnail-full01.png (videoblocks.com)

Banyak yang mengira kanker paru-paru adalah satu-satunya alasan untuk berhenti merokok. Namun, nyatanya tidak selamanya demikian.

Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2012, ditemukan bahwa berhenti merokok selama 16 tahun atau lebih mengurangi risiko karsinoma sel ginjal atau bentuk paling umum kanker ginjal pada orang dewasa, hingga sebesar 40 persen.

“Selain itu, merokok dapat merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Itu alasan lain merokok hanya memberikan dampak buruk pada tubuh," kata Dr. Simon.

12. Tidak pernah minum ketika haus

atasi anyang-anyangan - minum air putih.jpg
Foto: atasi anyang-anyangan - minum air putih.jpg (Medicalnewstoday.com)

Untuk membuat ginjal bekerja dengan baik, kita perlu rutin minum air. Bahkan biasanya kita disarankan untuk minum air hingga 8 gelas sehari.

Namun, menurut Dr. Simon, tidak perlu sampai sebanyak itu. “Hanya dengan hanya 4-6 gelas air sehari, ginjal Anda mungkin baik-baik saja”, kata Dr. Simon.

Yang berbahaya jika kita hanya mengonsumsi 1-2 gelas sehari. Hal itu bisa membuat organ tubuh bekerja lebih keras dari seharusnya. Tubuh yang mengalami dehidrasi akan lebih sulit menjaga tekanan darah di level normal.

“Ginjal sangat sensitive terhadap aliran darah. Sehingga organ ini tidak akan suka jika Anda begitu dehidrasi sehingga tekanan darah Anda turun dan aliran darah ke ginjal Anda turun,"jelasnya.

13. Mengabaikan penyakit-penyakit ringan

Pilek bisa berubah jadi flu.jpg
Foto: Pilek bisa berubah jadi flu.jpg

Ketika Moms tengah menderita penyakit yang tergolong ringan seperti batuk, pilek, flu atau radang amandel, maka tubuh membuat protein yang disebut antibodi untuk melawannya.

Molekul-molekul ini biasanya mengendap di bagian penyaringan ginjal dan menyebabkan peradangan.

Sehingga jika penyakit ringan ini berlangsung lama tanpa pengobatan, ginjal bisa rusak parah lho.

Untuk melindungi ginjal, jangan sepelekan penyakit-penyakit infeksi bakteri tersebut.

Upayakan penanganan yang tepat dengan istirahat dari pekerjaan, cukup tidur, dan gunakan antibiotik jika perlu.

Baca Juga: 5 Tanda Penyakit Ginjal Yang Mungkin Ada di Diri Kita

14. Tidak menjaga berat badan

Weight gain.jpg
Foto: Weight gain.jpg

Kelebihan berat badan menempatkan kita pada risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang terkena penyakit ginjal.

Masalah insulin dari diabetes tipe 1 dan tipe 2 menyebabkan peradangan dan jaringan parut di ginjal.

"Siapa pun yang menderita diabetes harus memeriksakan fungsi ginjalnya dan air seni secara teratur," kata Dr. Simon.

(SERA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb