07 Juli 2022

Hydrophobia, Rasa Takut Ekstrem pada Air Akibat Virus Rabies

Sama-sama fobia air, ketahui perbedaannya dengan aquaphobia di sini
Hydrophobia, Rasa Takut Ekstrem pada Air Akibat Virus Rabies

Hydrophobia adalah fobia atau perasaan takut yang ekstrem terhadap air. Gangguan ini diakibatkan oleh rabies, penyakit virus yang ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran.

Ketakutan berbasis rabies terhadap air ditandai dengan gejala fisik yang menyebabkan kesulitan menelan.

Namun, masalah ketakutan pada air ini tidak selalu disebabkan oleh rabies. Beberapa orang memiliki rasa takut akan air setelah mengalami peristiwa traumatis yang berhubungan dengan air.

Jenis ketakutan berbasis air ini disebut aquaphobia. Aquaphobia sendiri adalah jenis gangguan kecemasan yang dikenal sebagai fobia spesifik.

Ada lima jenis fobia spesifik, yaitu hewan, lingkungan alami, darah-suntikan-cedera, situasional, dan lainnya. Aquaphobia dapat berkembang di masa kanak-kanak atau saat dewasa.

Baca Juga: Arachnophobia Alias Ketakutan Terhadap Laba-Laba, Ini 3 Kemungkinan Penyebabnya

Penyebab Hydrophobia

Penyebab Hydrophobia
Foto: Penyebab Hydrophobia (swim-west.com)

Foto: takut air (swim-west.com)

Fobia ini adalah hasil dari rabies stadium akhir yang menyebar dari luka awal melalui sistem saraf pusat.

Manusia biasanya tertular rabies melalui cakaran atau gigitan dari hewan yang mengalaminya. Hampir semua kasus rabies, 99% berasal dari anjing gila.

Namun, kasus rabies pada manusia terbilang sangat jarang, dengan hanya satu hingga tiga kasus yang dilaporkan per tahun di Amerika Serikat.

Mengutip penelitian di jurnal Plos Medicine tentang rabies, ada 2 jenis rabies: rabies ganas dan rabies paralitik.

Rabies yang ganas menyebabkan ensefalitis, peradangan di otak, yang menghancurkan sel-sel saraf di batang otak yang mengontrol pernapasan.

Kerusakan sel saraf ini disebut kejang faring, penyempitan pada tabung yang menghubungkan hidung dan tenggorokan ke kerongkongan.

Hal ini menyebabkan kejang yang membuat sulit menelan, terutama minum air. Lalu, apa sih yang menjadi penyebab aquaphobia?

Kamu juga perlu tahu sesuatu yang dapat menyebabkan seseorang alami aquaphobia.

Hal ini sering kali akibat dari insiden traumatis yang berhubungan dengan air dan bukan gejala dari rabies.

Fobia ini bisa terjadi karena pernah tersedak air, hampir tenggelam, atau menyaksikan seseorang tersedak atau tenggelam.

Fobia juga cenderung diturunkan dalam keluarga, meskipun perasaan takut spesifiknya tidak selalu sama.

Contohnya, seorang ibu mengalami takut akan laba-laba, sedangkan anaknya bisa jadi takut pada air.

Baca Juga: Mengenal Karakteristik Hewan Berdarah Dingin dan Hewan Berdarah Panas

Ciri Hydrophobia

Ciri Hydrophobia
Foto: Ciri Hydrophobia (protemgl.com)

Foto: takut tenggelam (protemgl.com)

Pada seseorang yang menderita rabies, gangguan fobia ini dapat menyebabkan rasa haus yang intens yang tidak dapat dipuaskan.

Hal ini karena kejang yang dipicu oleh penglihatan, rasa, atau suara air.

Hydrophobia dapat terjadi dan menimbulkan gejala rabies lainnya, seperti masuk dan keluar dari kesadaran, hiperaktif, agitasi, kesulitan bernapas, dan ketakutan akan udara segar yang dikenal sebagai aerophobia.

Ciri Aquaphobia

Aquaphobia dapat terjadi akibat perasaan takut yang tidak masuk akal dan bahkan terus-menerus pada air.

Hal ini mungkin dimulai dengan menghindari situasi yang terkait dengan apa yang memicu rasa takut dan kemudian berkembang menjadi pengalaman apa pun yang melibatkan air.

Contohnya, menolak minum air atau tidak ingin berada di dekat air.

Seseorang dengan aquaphobia mungkin takut minum cairan atau makan makanan berair, menghindari mandi atau tugas kebersihan pribadi lainnya seperti bercukur, atau melewatkan interaksi berbasis air seperti mencuci piring.

Masalah ini tentu dapat menyulitkan kehidupan sehari-hari jika tidak segera mendapatkan penanganan dari ahlinya.

Baca Juga: 10 Pilihan Kolam Renang Jakarta untuk Rekreasi dan Refreshing Bersama Keluarga

Mengobati Hydrophobia

hydrophobia
Foto: hydrophobia (wise-geek.com)

Foto: Rasa Takut Air (wise-geek.com)

Sayangnya, rabies hampir selalu berakibat fatal pada saat mencapai tahap fobia ini. Kematian biasanya terjadi dalam enam hari sejak gejala pertama rabies ganas, jenis rabies yang disertai dengan hydrophobia.

Sebagian besar kematian akibat rabies terjadi pada mereka yang tidak dapat mengakses pengobatan atau yang terlambat memulai pengobatan.

Rabies memiliki masa inkubasi satu sampai tiga bulan, tetapi pengobatan rabies idealnya harus dimulai pada hari infeksi terjadi. Rabies yang diobati dini memiliki prognosis yang jauh lebih baik.

Perawatan segera setelah mengalami penyebabnya efektif dalam mencegah rabies.

Perawatan terdiri dari vaksin rabies dan imunoglobulin rabies, yang keduanya membantu tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawan virus.

Pengobatan yang direkomendasikan oleh WHO membutuhkan 4-5 kali vaksinasi dalam 28 hari pertama saat infeksi terjadi. Meski begitu, memang kematian manusia akibat rabies terbilang sangat jarang terjadi.

Mengobati Aquaphobia

Mengutip studi di jurnal Clinical Psychology Review, aquaphobia tidak fatal dan dapat diatasi dengan psikoterapi, pengobatan, atau kombinasi keduanya.

Perawatan fobia yang paling efektif adalah terapi perilaku kognitif dengan paparan.

Dengan melakukan pengobatan bersama terapis, penderitanya dapat menghadapi pemicunya melalui terapi paparan bertingkat.

Eksposur ini mulai dari yang kecil dan terus ditingkatkan hingga skenario yang menyebabkan sejumlah kepanikan.

Perawatan umumnya mencakup lima hingga delapan sesi 90 menit atau satu sesi 2-3 jam.

Manfaat terapi pemaparan berlangsung setidaknya selama satu tahun, dan seseorang dapat mempertahankannya melalui pemaparan diri.

Penyedia layanan kesehatan mungkin juga meresepkan obat ketika seseorang menderita fobia tertentu.

Benzodiazepin, salah satu obat penenang kerja cepat, dapat digunakan untuk membantu penderita masalah ini saat dalam situasi yang bisa menjadi pemicu.

Namun, benzodiazepin biasanya tidak disarankan untuk fobia yang dialami setiap hari karena sifat obat penenang dan risiko kecanduan, ketergantungan, dan penarikan.

Obat-obatan ini juga dapat mempengaruhi fungsi sehari-hari, membuat seseorang sulit untuk bekerja atau terlibat dalam tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi, seperti mengemudi.

Dalam beberapa kasus, antipsikotik atau antidepresan bisa jadi digunakan.

Jika seseorang takut air, kemungkinan besar dirinya menderita aquaphobia dan bukan hydrophobia.

Rabies jarang terjadi, sedangkan fobia spesifik adalah salah satu kondisi kesehatan mental yang paling umum dan paling dapat diobati.

Menghadapi ketakutan perlu dilakukan agar dapat menjalani kehidupan layaknya orang normal.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2656546/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18410984/
  • https://www.scientificamerican.com/article/hydrophobia-signs/#:~:text=Hydrophobia%2C%20or%20fear%20of%20water,furious%2C%20as%20is%20generally%20believed
  • https://ro.co/health-guide/hydrophobia-and-aquaphobia/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb