4 Manfaat Tantrum bagi Perkembangan Balita, Ternyata Ada!
Benarkah ada manfaat tantrum pada perkembangan balita, terutama bagi kesehatan emosi anak? Menghadapi si Kecil tantrum, terutama di tempat umum, memang sering bikin orang tua pusing dan bingung.
Dikutip dari Journal of Pediatric Health Center, temper tantrum lazim terjadi pada anak usia 1 dan 4 tahun. Tantrum banyak dialami anak usia balita karena pada rentang usia ini mereka sedang belajar mengkomunikasikan atau mengutarakan perasaan mereka dengan baik.
Menurut sejumlah ahli, orang tua perlu memahami bahwa manfaat tantrum pada perkembangan balita itu ada dan memang diperlukan. Psikiater anak dan penulis Dr. Joshua Sparrow menganjurkan para orang tua untuk melihat tantrum sebagai pengalaman belajar bagi anak.
Moms, ini berbagai manfaat tantrum pada perkembangan balita
Manfaat Tantrum Bagi Perkembangan Balita
1. Belajar Menenangkan Diri
Foto: childrens.com
“Tantrum adalah kesempatan bagi anak balita untuk mulai belajar menenangkan diri saat mereka sedang kesal, resah, dan frustrasi. Ini adalah keterampilan penting yang akan mereka butuhkan seumur hidup,” terang Dr. Sparrow.
Baca Juga: Tidak Hanya Anak Kecil, Ini 5 Cara Mengatasi Tantrum pada Orang Dewasa
2. Pelepasan Stres
Foto: progressivegrocer.com
Manfaat tantrum pada perkembangan balita di antaranya juga sebagai momen pelepasan stres. Saat si Kecil menangis kencang atau meraung-raung, misalnya, tubuh melepaskan kortisol, yaitu hormon pemicu stres.
Selain itu, meluapkan perasaan dan emosi negatif adalah suatu tindakan yang sehat dan dapat membuat anak merasa lebih nyaman setelahnya. Oleh karena itu, saat si Kecil sedang tantrum, orang tua sebaiknya jangan “mengganggu” proses tersebut sampai ia selesai.
“Menangis bukanlah hal yang menyakitkan, melainkan proses untuk menjadi tidak menyakitkan,” kata Deborah MacNamara, Ph.D., pendidik orang tua dan penulis buku Rest, Play, Grow: Making Sense of Preschoolers (or Anyone Who Acts Like One).
3. Belajar Menerima Penolakan
Foto: homemaking.com
Biasanya, anak tantrum karena permintaannya tidak dituruti oleh orang tua. Bila Moms atau Dads memang yakin akan keputusan menolak kemauan anak, teruskan saja. Berarti ini adalah tantrum pada perkembangan balita yang perlu terjadi.
Proses ini memang repot, panjang, dan tidak mengenakkan. Tetapi, efeknya dapat positif dan bersifat jangka panjang, yaitu si Kecil akan belajar menerima penolakan dan ia jadi paham bahwa meminta sesuatu dengan cara memaksa atau tantrum ternyata tidak efektif.
Baca Juga: Psikolog Anak Jelaskan Tips Menenangkan Tantrum Anak Saat Demam
4. Tidur Lebih Nyenyak
Foto: familyeducation.com
Salah satu penyebab anak susah tidur adalah karena ia belum selesai mengungkapkan emosinya melalui tantrum. Atau, terkadang orang tua justru berusaha menghindari proses tersebut.
Padahal, bila orang tua memberi anak kesempatan untuk “menyelesaikan” tantrumnya, anak akan merasa lebih nyaman dan tenang setelahnya, dan ia pun dapat tidur lebih nyenyak.
Ternyata ada banyak manfaat tantrum pada perkembangan balita, Moms. Semoga Moms dan Dads dapat lebih kuat saat nanti menghadapi si Kecil yang tantrum.
Baca Juga: Psikolog Anak Jelaskan Tips Menenangkan Tantrum Anak Saat Demam
(AN/DIN)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.