
Mengenali tanda anak perlu bertemu dengan psikolog menjadi sangat penting saat Si Kecil tampak mengalami kesulitan atau menunjukkan perubahan perilaku dan emosional yang mengganggu kualitas hidupnya.
Menurut Rady Children’s Hospital San Diego, sesi konsultasi dan terapi dengan psikolog bisa membantu menguatkan kemampuan pemecahan masalah, membiasakan anak meminta bantuan saat diperlukan, mengajarkan cara menghadapi masalah emosional dan perilaku, meredakan kecemasan, dan banyak lagi.
Yuk Moms, ajak Si Kecil bertemu dengan psikolog jika melihat berbagai tanda berikut:
Foto: 4 Tanda Anak Perlu Segera Diajak Bertemu Dengan Psikolog 1.jpg
Foto: Additudemag.com
Anak sesekali berulah atau mengalami mood swing masih bisa dianggap wajar, tapi bisa jadi tanda adanya masalah emosional dan perilaku lebih serius bila berlangsung lebih dari enam bulan.
Apalagi bila emosi dan perilaku anak yang sulit dikendalikan berdampak negatif pada berbagai area kehidupan sekaligus, baik itu hubungan dengan anggota keluarga, prestasi akademis, pergaulan dengan teman, maupun aktivitas ekstrakurikuler dan hiburan.
Baca Juga: 3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional Anak
Foto: 4 Tanda Anak Perlu Segera Diajak Bertemu Dengan Psikolog 2.jpg
Foto: Today.com
Moms, jangan tinggal diam kalau anak yang tadinya ceria dan senang bergaul mendadak jadi pendiam, menjauhkan diri dari pergaulan dan keluarga, dan jadi sangat tertutup.
Menurut studi dari National Institutes of Health, selalu ada alasan dibalik perilaku anak yang mendadak menarik diri dari pergaulan dan interaksi sosial, diantaranya adalah:
Hal yang sama juga bisa dialami oleh anak introvert yang secara alami memang lebih suka menghabiskan waktu sendiri. Jadi orang tua tetap harus selalu jeli melihat perubahan dalam interaksi sosial dan pergaulan anak.
Baca Juga: Cerdaskan Anak dalam Bersosialisasi
Foto: 4 Tanda Anak Perlu Segera Diajak Bertemu Dengan Psikolog 3.jpg
Foto: Redbookmag.com
Tanda anak perlu bertemu dengan psikolog lain yang tak boleh Moms abaikan adalah kecenderungan perilaku menyakiti diri sendiri, seperti membenturkan kepala, memukul atau menarik rambut sendiri, hingga menggunakan benda tajam untuk melukai diri sendiri.
Perilaku tersebut umumnya dipicu oleh ketidakmampuan anak dalam menghadapi stress secara sehat, yang bisa dipicu oleh berbagai sebab seperti pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual, hubungan tidak baik dengan orang tua, atau mengalami peristiwa traumatis.
Baca Juga: Anak Antisosial, Bisa Jadi Karena Pola Asuh Orang Tua
Foto: 4 Tanda Anak Perlu Segera Diajak Bertemu Dengan Psikolog 4.jpg
Foto: Theloop.ca
Normal bila suatu saat anak bertanya tentang kematian karena ingin memahami konsepnya, tapi bisa menjadi tanda adanya masalah serius bila Si Kecil terus memikirkan atau membicarakan topik kematian dengan nada negatif.
Namun, segera bawa ke psikolog bila Si Kecil melontarkan komentar yang mengarah pada keinginan bunuh diri atau melukai orang lain, seperti “Aku ingin mati saja,” “Tidak ada yang peduli kalau aku menghilang,” “Andaikan aku tak pernah dilahirkan,” atau “Ingin kupukuli dia sampai mati.”
Baca Juga: Gangguan Perilaku dan Emosi pada Anak, Haruskah ke Dokter?
Pada dasarnya, segala perubahan perilaku, kebiasaan, maupun emosi yang mengganggu kualitas kehidupan anak perlu dipertimbangkan sebagai tanda anak perlu bertemu psikolog ya, Moms.
Semakin cepat Si Kecil dievaluasi dan mendapatkan terapi, akan semakin baik pula bagi kesehatan mental serta kualitas hidup anak di masa depan.
Menurut Moms, apa sih yang sering membuat orang tua ragu membawa anak bertemu dengan psikolog?
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.