26 Juli 2024

Abu Bakar Ash Shiddiq, Khalifah Pertama Umat Islam

Selain tegas, inilah keutamaan lain dari Abu Bakar Ash Shiddiq

Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling banyak disebut adalah Abu Bakar Ash Shiddiq.

Dirinya begitu menonjol karena memiliki persahabatan dengan nabi, serta kemampuan, dan kepribadiannya.

Menjadi khalifah atau pemimpin pertama setelah Rasulullah SAW, Repository UIN Antasari mencatat, Abu Bakar memimpin dengan menerapkan kedisiplinan, kepercayaan dan ketaatan yang tinggi dari rakyat terhadap integritas kepribadian dan kepemimpinannya.

Baca Juga: 12 Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Patut Jadi Teladan!

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq -1.jpg
Foto: Abu Bakar Ash Shiddiq -1.jpg

Menurut pendapat yang shahih, nama asli Abu Bakar Ash Shiddiq adalah Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al Qurasyi At Taimi.

Dirinya kemudian dijuluki dengan ‘Atiq (عتيق) dan Ash Shiddiq (الصدِّيق).

Sebagian ulama berpendapat bahwa alasan julukan ‘Atiq karena dia tampan. Sebagian mengatakan karena dirinya berwajah cerah.

Abu Bakar Ash Shiddiq lahir pada 573 M dan meninggal dunia 23 Agustus 634 M.

Dia merupakan sahabat dan penasihat terdekat Nabi Muhammad SAW.

Saat Rasulullah SAW meninggal dunia, dirinya hadir menggantikan fungsi politik dan administratif dari beliau, dan memulai jabatan menjadi seorang khalifah atau pemimpin.

Berasal dari klan kecil suku pedagang Quraisy yang berkuasa di Mekah, Abu Bakar Ash Shiddiq merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam.

Banyak sekali hal yang menunjukkan kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW.

Misalnya saat dirinya menikahkan anaknya, Aisyah dengan Nabi Muhammad SAW.

Kemudian saat Nabi Muhammad SAW memilih Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai pendampingnya dalam perjalanan ke Madinah saat Hijrah.

Di Madinah, dia adalah kepala penasihat Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, dia juga melakukan ziarah ke Mekah, hingga menjadi pengganti Rasulullah SAW menjadi imam selama Nabi Muhammad SAW sakit.

Saat Rasulullah SAW wafat, umat Islam Madinah menyelesaikan krisis kepemimpinan dengan menerima Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai khalifah atau pemimpn pertama umat Islam.

Baca Juga: Kumpulan Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Inspiratif

Politik Islam Masa Khalifah Abu Bakar

Ilustrasi Masjid saat Senja
Foto: Ilustrasi Masjid saat Senja (Mysticalbee.com)

Dilansir Journal of Islamic Studies terpilihnya Abu Bakar menunjukkan kesadaran politik yang baik.

Cepatnya pemilihan menunjukkan bahwa mereka bertekad untuk bersatu dan melanjutkan tugas Nabi Muhammad SAW.

Sebagai Khalifah, Abu Bakar memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemimpin agama sekaligus merangkap kepala negara.

Selama pemerintahannya, dia menekan pemberontakan politik dan agama suku yang disebut Riddah atau ‘pemberontakan politik’ atau ‘kemurtadan’, sehingga membawa Arab tengah di bawah kendali Muslim.

Di bawah pemerintahannya, penaklukan Muslim atas Irak dan Suriah dimulai.

Selain itu, kompilasi tertulis pertama dari Alquran dikatakan telah terjadi selama kekhalifahan Abu Bakar.

Ini karena adanya kematian dari beberapa hafidz Alquran dalam Pertempuran Yamama, yang meningkatkan kemungkinan bagian dari teks Alquran bisa saja hilang.

Oleh karena itu, Umar Bin Khatab mendesak Abu Bakar Ash Shiddiq agar Alquran segera ditulis tetap utuh meski para hafidz telah berjihad di medan perang.

Selama sakit, Abu Bakar Ash Shiddiq dirawat oleh Ishah.

Sesuai permintaannya, dia dimakamkan dekat dengan tempat Nabi Muhammad.

Baca Juga: Kisah Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Gila Sedekah

Profil dan Keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq -2.jpg
Foto: Abu Bakar Ash Shiddiq -2.jpg

Tidak ada lelaki yang memiliki keutaman sebanyak keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq RA.

Melalui profilnya, dia tampil dengn memiliki banyak keutamaan. Beberapa di antaranya yakni:

1. Manusia Terbaik setelah Nabi Muhammad SAW dari Golongannya

Ibnu ‘Umar RA berkata:

كنا نخيّر بين الناس في زمن النبي صلى الله عليه وسلم ، فنخيّر أبا بكر ، ثم عمر بن الخطاب ، ثم عثمان بن عفان رضي الله عنهم

Artinya: “Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi SAW. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu,” (HR Bukhari).

2. Menemani Nabi Muhammad SAW di Gua Saat Dikejar Kaum Quraisy

Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا

Artinya: “Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: ‘Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita’,” (QS At Taubah: 40).

As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik, di sini Rasulullah SAW berkata ‘janganlah kamu bersedih’ namun tidak berkata ‘janganlah kamu takut’.

Karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar terhadap keselamatan Rasulullah SAW sangat mendalam, sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan,”.

Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan Nabi Muhammad SAW.

Nabi SAW bersabda:

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.