
Setelah memiliki buah hati, prioritas Moms dan Dads tentunya pada anak ya. Apalagi mengenai kesehatannya yang akan kita jaga.
Mengikuti imunisasi memang menjadi langkah yang banyak diikuti oleh para orang tua agar kesehatan anaknya tetap terjaga.
Umumnya, imunisasi dasar lengkap harus dilakukan, untuk imunisasi tambahan tergantung kesepakatan Moms dan Dads mana saja yang akan dipilih.
Nah, lalu bagaimana jika jadwal imunisasi dasar lengkap terlewat? Ketahui dampaknya, yuk.
Baca Juga: 9 Perlengkapan Bayi yang Harus Dibawa Ketika Melakukan Perjalanan Darat
Foto: dampak imunisasi terlewat.jpg (Generasimaju.co.id)
Pada umumnya, imunisasi dasar lengkap terlewat dari jadwal seharusnya tidak akan berdampak hal yang serius, selama Moms tetap menjalankannya sesuai interval waktu pemberian imunisasi yang telah dibuat oleh pemerintah.
Tentunya penundaan tersebut harus didasari karena beberapa hal, misalnya anak sedang demam atau sakit yang tidak memungkinkan untuk imunisasi, bepergian, dan Moms lupa dengan imunisasi dasar lengkap yang telah dijadwalkan.
Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa menunda vaksin akan menyebabkan hal yang fatal, selama Moms melaksanakannya dalam interval jenis dari imunisasinya.
Baca Juga: Catat! Ini 9 Jadwal Imunisasi Bayi Tambahan dan Manfaatnya
Tapi, pada studi pada American Academy of Pediatrics yang dilakukan Michael Smith, spesialis penyakit menular anak di University of Louisville, menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima vaksinasi tertunda tidak melakukan kinerja yang lebih baik pada usia 7 hingga 10 tahun, baik pada penilaian perilaku dan kognitif dibandingkan anak-anak yang menerima vaksin tepat waktu.
Smith mencatat bahwa menunda vaksin membuat anak-anak berisiko lebih lama terserang penyakit, dan banyak orang tua yang hanya memiliki sedikit pengalaman langsung dengan penyakit tersebut.
Ia juga menegaskan, bahwa dalam konteks ini, efek samping potensial bisa diyakini oleh para orang tua bahwa sebenarnya aman untuk menunda vaksin, tapi untuk tidak melakukan vaskin itu bukan pilihan yang aman, apalagi banyak penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
Foto: dampak imunisasi terlewat 2.jpg (Orami Photo Stock)
Imunisasi yang terlewat, tidak sesuai jadwal ataupun belum lengkap bukan berarti menjadi hambatan untuk melanjutkan imunisasi.
Meskipun kadar proteksinya di bawah ambang atau life long immunity (perlindungan jangka panjang) tapi imunisasi yang sudah diberikan telah menghasilkan respon imunologis.
Maka, dokter tetap harus melanjutkan dan melengkapi imunisasi (catch up immunization) agar mencapai perlindungan jangka panjang yang optimal.
Lain halnya jika kita benar-benar lupa dan buku catatan imunisasi Si Kecil hilang, maka yang harus dilakukan.
Baca Juga: 5 Sayur Terbaik untuk MPASI Pertama Bayi
Jika seorang anak terlewat imunisasi, Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) merekomendasikan untuk menggunakan interval minimum antara setiap dosis jenis imunisasi.
Interval minimum untuk vaksin dapat digunakan sebanyak yang diperlukan, hingga imunisasi Si Kecil sesuai dengan jadwalnya.
Maka, jika Si Kecil terlewat jadwal imunisasinya dalam jangka waktu yang lama atau terlupa, Moms harus berkonsultasi secara detail dengan dokter, apalagi ada vaksin yang tidak efektif diberikan catch up.
Salah satunya, pemberian vaksin HIB (Haemophilus influenzae type B) tidak akan efektif diberikan pada anak usia lima tahun.
Jadi, konsultasi dengan dokter terkait sangat diperlukan agar tidak keliru dalam pemberian vaksin yang terlewat.
Tidak ada kata terlambat untuk imunisasi kan, Moms?
(PSF/ERW)
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.