26 Maret 2020

Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi?

Hamil di usia terlalu muda dapa
Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi?

Mengutip Children's Hospital of Pittsburgh, gastroskisis pada bayi adalah cacat lahir di mana terdapat lubang kecil di dinding perut janin yang memungkinkan isi perut menonjol keluar tubuh. Alih-alih berkembang secara normal, dinding perut “pecah” dan berlubang, biasanya terjadi di sisi kanan umbilikus atau pusar. Usus kemudian memanjang melewati dinding perut yang terbuka.

Tanpa perlindungan oleh dinding perut, usus terpapar dengan cairan ketuban di dalam rahim. Ini kemudian menyebabkan terjadinya iritasi, pembengkakan atau bahkan memendek. Semakin lama paparan cairan ketuban terjadi, semakin parah kerusakan usus yang dapat terjadi.

Bagaimana Gastroskisis Pada Bayi Bisa Terjadi?

Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 1
Foto: Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 1

Foto: modernhealthcare.com

Dalam laman Kids Health dijelaskan bahwa hingga saat ini dokter dan ahli belum dapat mengetahui secara pasti mengapa gastroskisis dapat terjadi. Diduga karena adanya kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Selama kehamilan, pada awalnya usus tumbuh dengan normal. Tetapi kemudian tidak kembali ke dalam perut seperti umumnya.

Gastroskisis juga lebih mungkin terjadi ketika Moms berusia di bawah 20 tahun ketika hamil atau merokok dan minum alkohol selama masa kehamilan.

Baca Juga: Perut Bayi Buncit, Normalkah?

Bagaimana Gastroskisis Pada Bayi Didiagnosis?

Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 2
Foto: Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 2

Foto: nps.org.au

Gastroskisis sudah dapat didiagnosis bahkan sebelum bayi dilahirkan, yakni melalui pemeriksaan USG.

“Ini biasanya didiagnosis selama trimester kedua melalui USG,” kata Dr Holly Hedrick, seorang dokter bedah anak dan janin di Children’s Hospital of Philadelphia, seperti dikutip dari Livescience. “Selama trimester pertama, usus janin tidak dalam posisi tetap di dalam tubuh (keluar dan masuk kembali), sehingga menulitkan dokter untuk mengetahui jika ada sesuatu yang tidak normal terjadi.”

Lebih lanjut Dr Hedrick menjelaskan bahwa pada trimester kedua, usus umumnya sudah secara permanen berada di dalam tubuh janin. Oleh karena itu, jika hasil USG menunjukkan bahwa usus keluar dari tubuh janin, maka itu dapat didiagnosis sebagai gastroskisis.

Baca Juga: Bayi Sering Kentut, Apakah Perutnya Bermasalah?

Apa Pengaruh Gastroskisis Terhadap Tumbuh-Kembang Bayi?

Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 3
Foto: Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 3

Foto: seattlechildrens.org

Gastroskisis biasanya merupakan cacat lahir yang biasanya tidak terkait dengan kelainan lain atau dengan gangguan kromosom. Satu-satunya masalah yang umum terjadi pada bayi dengan gastroskisis terkait dengan sistem pencernaan mereka.

Di mana berdasarkan data yang dimiliki oleh Children's Wisconsin (CHW), sekitar 20 hingga 40 persen akan memiliki beberapa jenis kelainan gastrointestinal seperti:

  • Malrotasi (usus tidak dalam posisi yang benar)
  • Atresia atau anus imperforata
  • Volvulus (kondisi usus yang terpelintir)
  • Infark

Bayi dengan gastroskisis juga memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir mati (sekitar 10% kasus).

Baca Juga: Ini Gejala Flu Perut Pada Bayi, Wajib Tahu!

Adakah Pengobatan Untuk Bayi dengan Gastroskisis?

Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 4
Foto: Gastroskisis Pada Bayi, Bagaimana Bisa Terjadi? 4

Foto: wpiinc.com

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), segera setelah bayi dengan gastroskisis lahir, operasi akan diperlukan untuk menempatkan organ perut ke dalam tubuh bayi dan memperbaiki cacat yang terjadi.

Jika cacat gastroskisis pada bayi tergolong ringan, biasanya ditangani dengan pembedahan segera setelah lahir untuk mengembalikan organ ke dalam perut dan menutup lubang.

Baca Juga: 4 Masalah Perut Bayi yang Paling Sering Dialami, Apa Saja?

Namun, jika tergolong cukup parah (banyak organ di luar perut), perbaikan akan dilakukan secara perlahan dan bertahap. Organ yang terbuka mungkin ditutupi dengan bahan khusus dan perlahan-lahan dimasukkan kembali ke perut. Setelah semua organ berhasil dimasukkan, barulah dilakukan proses penutupan lubang gastroskisis.

Bayi dengan gastroskisis sering kali memerlukan perawatan lain, termasuk menerima nutrisi melalui infus, antibiotik untuk mencegah infeksi, dan perhatian cermat untuk mengontrol suhu tubuh mereka.

Hampir semua bayi yang lahir dengan gastroskisis dapat bertahan hidup setelah menerima perawatan segera.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb