26 Mei 2022

Serba-Serbi Museum Bahari, Saksi Sejarah Kebaharian Indonesia

Ada banyak spot foto menarik!
Serba-Serbi Museum Bahari, Saksi Sejarah Kebaharian Indonesia

Foto: mitramueseumjakarta.org

Moms, untuk mengisi akhir pekan atau tanggal merah, Moms bisa mengunjungi Museum Bahari, yaitu salah satu museum yang berlokasi di Jakarta Utara.

Museum Bahari termasuk ke dalam museum yang memiliki nilai bersejarah negara Indonesia, lho Moms! Museum ini menyimpan koleksi yang berkaitan dengan kebaharian bangsa Indonesia pada masa dahulu.

Tidak sembarangan disimpan, Museum Bahari menyimpan peninggalan dari Sabang sampai Merauke. Moms bisa mengunjungi lokasi ini di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa.

Yuk, simak serba serbi Museum Bahari di sini sebelum mengunjunginya!

Baca Juga: Ruang Seni Anak Kembara Biru Hadir di Museum MACAN, Pas untuk Ngabuburit!

Sejarah Museum Bahari

sejarah museum bahari
Foto: sejarah museum bahari (https://www.mitramuseumjakarta.org/bahari)

Foto: mitramuseumjakarta.org

Tentunya museum ini tidak dibangun tanpa alasan dan tanpa tujuan lho Moms. Banyak sejarah yang melatarbelakangi mengapa Museum Bahari dibentuk. Salah satunya adalah untuk wisata edukasi.

Melansir dari Mitra Museum Jakarta, Museum Bahari dan Menara Syahbandar ditetapkan sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi Undang-Undang Monumen atau Monumenten Ordonnantie 1931 (Staatsblad Nomor 238, Tahun 1931)

Serta tercatat dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. CB. 11/1/12/72 tanggal 10 Januari 1972. Hal ini juga termasuk ke dalam bentuk kepedulian Gubernur terdahulu, yaitu Ali Sadikin.

Sosok Ali Sadikin melihat bahwa perlindungan dan pelestarian budaya tua dan bersejarah cukup memprihatinkan. Maka dengan adanya Museum Bahari, diharapkan kesadaran masyarakat akan meningkat.

Terlebih mengenai sejarah nasional dan sejarah perkembangan Kota Jakarta. Kemudian di 1976 Museum Bahari dilakukan pemugaran atau pembaruan kembali setelah sebelumnya belum pernah diperbaiki.

Baca Juga: 3 Manfaat Penting Mengajak Anak Ke Museum

Pada 30 Juni 1977, Museum Bahari diselenggarakan di Jakarta dengan maksud untuk memelihara, menyelidiki sejarah, mengembangkan, dan memperbanyak kumpulan-kumpulan objek dan barang berharga.

Kemudian 7 Juli 1977 Museum Bahari dan Menara Syahbandar diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Letjen Marinir Ali Sadikin.

Seiring berjalannya waktu, Museum Bahari dan bangunan bersejarah lainnya di Jakarta ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dalam upaya pelestarian terhadap bangunan bersejarah.

Tapi jauh sebelum Museum Bahari diresmikan, asal mula berdirinya bangunan ini yaitu pada saat pendudukan Belanda dengan meletakkan batu pertama sebagai simbol gedung di tahun 1652.

Bangunan ini pun terdiri dari 3 gedung berbeda dan bejejer tapi tahun penyelesaian gedung yang berbeda. Gedung A selesai di 1719, Gedung B selesai di 1774, dan Gedung C di 1773.

Baca Juga: Serba-Serbi Pantjoran Pantai Indah Kapuk, Wisata Pecinan di Jakarta!

Koleksi Museum Bahari

Agar Moms tidak bingung ketika berkunjung, yuk, simak terlebih dahulu koleksi apa saja yang ada di Museum Bahari.

Secara keseluruhan, koleksi di Museum ini sebanyak 126 koleksi benda bersejarah. Tapi yang utama hanya kapal dan perahu niaga tradisional.

Tidak hanya koleksi, museum di Jakarta ini juga menyediakan foto-foto dan biota laut lainnya. Ini dia, beberapa koleksi paling menarik dan menjadi primadona di Museum Bahari.

1. Meriam VOC

meriam voc di museum bahari
Foto: meriam voc di museum bahari (https://www.mitramuseumjakarta.org/bahari)

Foto: mitramuseumjakarta.org

Moms, tahu tidak kalau Museum Bahari juga dikenal sebagai museum yang menyimpan koleksi maritim dari berbagai belahan di Indonesia.

Salah satu primadona di museum ini adalah meriam atau kanon sejenis artileri yang berukuran besar dan berbentuk tabung. Meriam ini menggunakan bubuk mesiu dan bahan pendorong lainnya.

Meriam biasanya digunakan saat medan pertempuran berlangsung. Menariknya, meriam VOC ini merupakan peninggalan terlama di Museum Bahari.

Meriam ini pun dilengkapi dengan lambang VOC dan huruf inisial. Tidak hanya 1, tapi terdapat 6 meriam yang dipajang di Museum bahari. Meriam ini berlokasi di Gedung A.

Baca Juga: Serba-serbi Tebet Eco Park, Taman Sekaligus Wisata Edukasi Baru di Jakarta!

2. Rempah-rempah Nusantara

Tentunya sudah rahasia umum ya, Moms kalau Indonesia memang dikenal sebagai negara kaya akan rempah-rempah dan hal ini yang membuat masakan Indonesia menjadi sangat enak dan berciri khas.

Di Museum Bahari, Moms bisa menemukan rempah-rempah Nusantara yang berjumlah 35 jenis. Tapi total rempah-rempah yang tersebar terdapat 600 jenis.

Rempah-rempah ini merupakan hasil pemberian yang dapat awet hingga berpuluh-puluh tahun lamanya. Rempah Nusantara juga bisa menjadi pertanda bahwa Belanda pernah menjajah Indonesia untuk mengambil rempah-rempah.

Menariknya, orang Belanda mengambil rempah-rempah untuk menghangatkan badan di saat orang Indonesia menggunakannya sebagai bumbu masakan.

Tapi tidak jarang juga dijadikan sebagai pengobatan hingga bahan kosmetik.

3. Kerangka Perahu Phinisi

kapal phinisi di museum bahari
Foto: kapal phinisi di museum bahari (https://www.mitramuseumjakarta.org/gallery/bahari)

Foto: mitramuseumjakarta.org

Koleksi selanjutnya adalah rangka perahu Phinisi. Rangka perahu ini disimpan dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa pembuatan perahu Phinisi dimulai dengan rangkanya terlebih dahulu agar kokoh.

Tentunya setelah rangka selesai, barulah dibentuk badan perahu. Perahu Phinisi sendiri terbuat dari kayu jati.

Proses pembuatan perahu ini yang akhirnya menjadi keunikan tersendiri bagi Indonesia.

Baca Juga: 5 Pekerjaan yang Cocok untuk Kita yang Suka Jalan-jalan

4. Kapal Jukung Barito

Koleksi kapal Jukung Barito berasal dari Kalimantan Selatan dan keunikan kapal ini juga terletak dari proses pembuatannya.

Proses pembuatan Kapal Jukung Barito bermula dari 1 batang pohon kokoh dan kemudian dibolongi dibagian tengahnya agar bisa dimasuki.

Proses pertama dinami dengan Bakal Jukung dan proses kedua Bangon Jukung. Jika perahu selesai, akan digunakan oleh pedagang di Pasar Apung, Kalimantan Selatan.

5. Perahu Gelati

kapal di museum bahari
Foto: kapal di museum bahari (https://www.mitramuseumjakarta.org/bahari)

Foto: mitramuseumjakarta.org

Koleksi terakhir yang menjadi primadona di Museum Bahari adalah Perahu Gelati. Perahu ini berperan sangat penting di Selat Bali. Dikenal juga sebagai Jung Raje oleh orang Madura.

Rangka perahu ini juga dibentuk menggunakan kayu jati dengan memiliki panjang 12 meter dan lebar 2,6 meter dengan berawak 18 orang.

Baca Juga: Pulau Bidadari, Destinasi Wisata Alam Dekat Jakarta dengan Sejuta Pesona

Fasilitas Musuem Bahari

museum bahari
Foto: museum bahari (https://wisatarakyat.com/museum-bahari-jakarta/)

Foto: wisatarakyat.com

Bisa dikatakan fasilitas di museum ini belum sebanyak tempat wisata lainnya. Tapi seperti tempat wisata pada umumnya, Museum Bahari menyediakan fasilitas berikut.

Namun meskipun begitu, Moms bisa menikmati dan mengamati bagian-bagian dan benda-benda bersejarah di dalam museum ini.

  • Harga Tiket: Rp5.000 sampai Rp10.000
  • Jam Operasional: setiap hari pukul 09.00 - 16.00 WIB
  • Lokasi: Museum Bahari, Jl. Ps. Ikan, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta.

Nah itu dia Moms serba serbi Museum Bahari yang sangat cocok dikunjungi bersama keluarga dan Si Kecil untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah, agar semakin pintar di sekolah!

Nah, menyambut hari kemerdekaan tahun 2022 ini, Orami memberikan diskon kemerdekaan dengan potongan harga menarik. Yuk cek promonya Moms.

  • https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/02/10/keliling-museum-bahari-bersama-sejarahnya
  • https://www.mitramuseumjakarta.org/history/bahari
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Bahari

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb