14 September 2018

Antimainstream, Ini Pola Asuh Anak Unik di 10 Negara

Di Jepang, anak dibiasakan naik transportasi umum sendirian
Antimainstream, Ini Pola Asuh Anak Unik di 10 Negara


Tidak ada pakem untuk pola asuh anak. Setiap orang tua punya cara sendiri untuk mengasuh anak-anak mereka.

Tapi, kebanyakan dari mereka menerapkan pola asuh yang umum digunakan di negara tempat tinggal mereka.

Hampir setiap negara punya pola asuh tersendiri. Tidak jarang, pola asuh yang diterapkan sangat unik dan tidak mainstream.

Dikutip dari Verywellfamily.com, ada setidaknya 10 negara yang menerapkan pola asuh antimainstream.

Negara mana saja dan seperti apa ya pola asuh yang diterapkan di sana? Cari tahu yuk Moms!

Denmark

bayi di denmark
Foto: bayi di denmark
npr.org

Bayi di Denmark didiamkan berada di dalam stroller di luar toko atau restoran ketika orang tua mereka berbelanja atau makan.

Orang tua di Denmark tidak jarang memarkirkan stroller berisi anak mereka di trotoar depan toko atau restoran.

Bukannya tanpa penjagaan, stroller yang mereka gunakan biasanya sudah memiliki fitur canggih untuk memonitor Si Kecil.

Dengan begitu, orang tua tetap bisa mengawasi anak mereka saat berbelanja atau makan.

Norwegia

bayi di norwegia
Foto: bayi di norwegia
anewlifeinnorway.wordpress.com

Di Norwegia, membiarkan bayi tidur siang di luar rumah adalah hal biasa.

Orang tua di Norwegia, Swedia, dan Finlandia percaya bahwa tidur di luar rumah punya manfaat bagi kesehatan.

Kendati cuaca sedang sangat dingin, para orang tua itu tetap membawa anaknya untuk tidur di luar rumah.

Mereka membedong bayi-bayi mereka dengan selimut tebal dan menidurkannya di stroller di luar rumah.

Para orang tua itu percaya bahwa udara segar akan sangat baik bagi anak-anak mereka.

Mereka juga berpendapat bahwa dengan tidur di luar, anak-anak itu akan lebih kebal terhadap demam dan flu.

Finlandia

pelajar di finlandia
Foto: pelajar di finlandia
telegraph.co.uk

Di Finlandia, anak-anak SD dapat jatah istirahat selama 15 menit setiap 45 menit.

Dengan semakin banyaknya frekuensi mereka bergerak dan bermain, banyak yang percaya bahwa anak-anak di Finlandia punya fokus yang lebih baik pada pelajaran mereka.

Sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, Finlandia percaya bahwa dengan mendobrak rutinitas, seseorang bisa lebih lama berkutat dengan tugas mereka.

Baca Juga : 3 Selebriti Indonesia yang Terapkan Pola Asuh Anti Mainstream, Tertarik Mencoba?

Hong Kong

shutterstock 396730732
Foto: shutterstock 396730732
shutterstock.com

Orang tua di Hong Kong membiarkan anak mereka tidur malam.

Jika anak-anak di Selandia Baru dan Australia sudah tidur pukul 07.30 malam, di Hong Kong anak-anak baru akan tidur pukul 10.00 malam.

Italia

anak minum wine di italia
Foto: anak minum wine di italia
pinterest.com

Di Italia, seperti negara Eropa lainnya, mengajak anak yang sudah beranjak dewasa untuk mencicipi wine dan alkohol di acara keluarga adalah hal biasa.

Tidak seperti di negara lain di mana anak-anak yang beranjak dewasa membeli minuman beralkohol dan mabuk tanpa sepengetahuan orang tua mereka, di Italia mereka bisa minum bersama anggota keluarga lainnya.

Beberapa penelitian menemukan bahwa mencicipi wine bersama keluarga atau dalam pengawasan orang tua menurunkan kemungkinan anak-anak itu akan mengalami masalah menyalahgunaan alkohol.

Swedia

shutterstock 34572367
Foto: shutterstock 34572367
shutterstock.com

Swedia menjadi negara pertama yang melarang pemukulan pada anak. Mereka melarang hukuman yang dianggap sebagai praktik kekerasan itu pada 1979.

Setelah Swedia, banyak negara lain yang ikut menerapkan kebijakan tersebut.

Saat ini, setidaknya sudah 53 negara, termasuk Swedia, yang melarang orang tua untuk memberikan hukuman fisik pada anak.

Perancis

shutterstock 695754346 (1)
Foto: shutterstock 695754346 (1)

Di Perancis, Moms tidak akan menemukan anak-anak terburu-buru menghabiskan makanan mereka.

Di sana, sekolah-sekolah memberikan waktu minimal 30 menit kepada siswa-siswi mereka untuk menghabiskan makan siang.

Banyak juga sekolah yang memberikan waktu makan siang lebih panjang dari itu. Waktu makan siang itu umumnya disambung dengan waktu bermain.

Dengan waktu yang banyak itu, anak-anak jadi bisa lebih intens bersosialisasi.

Orang tua di Perancis percaya bahwa makan secara perlahan dan menikmati makanan tersebut adalah hal penting.

Mereka memang menginginkan anak mereka terlatih untuk makan secara perlahan sejak usia dini.

Baca Juga : 6 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Anak Jadi LGBT

Tiongkok

shutterstock 1103963465
Foto: shutterstock 1103963465
shutterstock.com

Anak-anak di Tiongkok sudah dilatih untuk menggunakan toilet sejak kecil.

Ketika para bayi umumnya menggunakan popok, bayi-bayi di Tiongkok dipakaikan sebuah celana yang bagian bawahnya bisa dibuka untuk memudahkan mereka buang air.

Saat sedang berada di luar rumah, anak-anak akan dibimbing oleh orang tua mereka untuk buang air di toilet.

Tanpa harus kesulitan membuka celana, mereka tetap bisa buang air dengan nyaman.

Jepang

shutterstock 696923530
Foto: shutterstock 696923530
shutterstock.com

Anak-anak di Jepang sudah dibiasakan oleh orang tua mereka untuk menggunakan transportasi umum.

Orang tua di sana percaya bahwa itu adalah keterampilan yang akan dibutuhkan anak.

Orang tua di Jepang juga kerap meminta anak mereka untuk berbelanja.

Jangan heran ya jika melihat anak kecil di Jepang berbelanja sendiri di toko roti atau supermarket. Orang tua di Jepang ingin anak-anak mereka mandiri.

Lichtenstein

shutterstock 674559766
Foto: shutterstock 674559766
shutterstock.com

Jika kebanyakan orang tua mulai menyekolah anaknya saat mereka berusia 4 tahun, anak-anak di Lichtenstein mulai bersekolah saat mereka berusia 7 tahun.

Kendati terbilang terlambat masuk sekolah, anak-anak di Lichtenstein tidak tertinggal lho pendidikannya. Lichtenstein merupakan salah satu negara dengan tingkat literasi 100 persen.

Itulah pola asuh di 10 negara yang benar-benar unik. Pola asuh mana yang menurut Moms paling unik? Share yuk!

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb