
Segala cara sudah dilakukan agar si picky eater mau makan tapi tak kunjung berhasil? Bisa jadi sebenarnya Moms sedang berurusan dengan kondisi ARFID pada balita.
Menurut DSM-5 dari American Psychiatric Association, Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder atau sering disebut dengan ARFID, adalah gangguan makan yang dimulai sejak bayi atau balita, dan memiliki kriteria:
Pilihan jenis makanan yang dapat diterima oleh penderita ARFID pada balita sangat sedikit, karena mereka sangat sensitif terhadap tekstur, rasa, warna, aroma, bahkan bentuk makanan.
Berbeda dengan masalah picky eater yang umumnya hilang seiring pertambahan usia dan meningkatnya aktivitas sosial balita, kondisi ARFID pada balita semakin lama dapat semakin mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang balita.
Baca Juga: Banyak Manfaatnya, Yuk Biasakan Balita Minum Susu di Gelas Dengan 9 Cara Ini
Foto: mengenal arfid, gangguan makan yang sering dialami balita 1
Walau sama-sama dimulai dengan memilih makanan, yang membedakan ARFID pada balita dengan masalah picky eater adalah beberapa tanda berikut:
Balita penderita ARFID juga cenderung memilih makanan berwarna putih atau krem, yang teksturnya lembut dan mudah dikunyah, seperti roti, nasi, pasta polos, kue, biskuit, sereal, maupun daging olahan seperti nugget.
Foto: mengenal arfid, gangguan makan yang sering dialami balita 2
Menurut Mark Norris, anggota Children’s Hospital of Eastern Ontario, penyebab pasti ARFID pada balita memang belum diketahui sampai saat ini.
Namun, tiga faktor berikut dapat meningkatkan resiko terjadinya ARFID pada balita:
Baca Juga: Lezat dan Kaya Gizi, Ini 4 Manfaat Avokad untuk Balita
Foto: mengenal arfid, gangguan makan yang sering dialami balita 3
Sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk dilakukan tes medis secara mendalam bila Moms melihat buah hati menunjukkan tanda ARFID pada balita di atas.
Bila tidak ditemukan kondisi medis khusus, biasanya dokter akan mencari tahu penyebabnya dengan mengajukan pertanyaan tentang pola makan, kebiasaan makan, perilaku, serta suasana keluarga.
Berdasarkan hasil analisa dari semua data yang sudah dikumpulkan, dokter akan merujuk Moms dan Si Kecil untuk menemui:
Selanjutnya, Moms akan diminta untuk memberikan pola makan spesifik ditambah dengan suplemen nutrisi untuk mengejar ketertinggalan berat badan dan gizi Si Kecil.
Setelah mendapatkan cukup vitamin dan mineral, gangguan makan balita ini biasanya akan berangsur membaik.
Menurut Moms, apalagi yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan makan pada balita ini?
(WA)
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.