19 Agustus 2019

Bagaimana Cara Mendeteksi Anak ADHD dan Apakah Ia Bisa Bersekolah di Sekolah Umum?

Anak dengan ADHD sulit berkonsentrasi dan fokus, dan sulit mengikuti instruksi dengan baik
Bagaimana Cara Mendeteksi Anak ADHD dan Apakah Ia Bisa Bersekolah di Sekolah Umum?

ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) adalah gangguan perkembangan saraf umum yang biasanya muncul pada anak usia dini, biasanya sebelum usia tujuh tahun.

ADHD mempersulit anak-anak untuk menghambat respons spontan, yaitu respons yang dapat melibatkan segala hal mulai dari gerakan, bicara, hingga perhatian.

Moms mungkin tahu ada beberapa anak yang tidak bisa duduk diam, sepertinya tidak pernah mendengarkan, atau tidak mengikuti instruksi dengan baik meski sudah dijelaskan.

Terkadang, anak-anak ini dicap sebagai pembuat onar, atau dikritik karena malas dan tidak disiplin. Namun, mereka mungkin menderita ADHD.

Lalu, adakah cara mendeteksi anak ADHD tanpa salah mengartikan sebagai anak yang tidak disipin?

Baca Juga: Anak dengan ADHD Tidak Selalu Hiperaktif, Ini 1 dari 5 Fakta ADHD Pada Anak yang Harus Moms Ketahui

Cara Mendeteksi Anak dengan ADHD

anak adhd-1.jpg
Foto: anak adhd-1.jpg (understood.org)

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja RS Pondok Indah-Pondok Indah, dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp. KJ (K), menjelaskan beberapa gejala anak dengan ADHD.

Menurutnya, ADHD memiliki tiga jenis yang ditandai oleh gejala utama, yaitu sebagai berikut:

  • ADHD tipe hiperaktif: tampak gejala hiperaktif yang menonjol, tanpa disertai adanya gangguan konsentrasi (inatensi)
  • ADHD tipe inatensi: tampak gejala inatensi, tanpa adanýa hiperaktivitas dan impulsivitas
  • ADHD tipe kombinasi: ketiga gejala ADHD muncul semua yaitu hiperaktivitas, impulsivitas, dan inatensi

Lebih lanjut, ia menjelaskan, apabila sudah terlihat beberapa gejala ADHD, untuk mendeteksi apakah anak tersebut ADHD atau tidak, dapat menggunakan instrumen Abbreviated Conner's Teacher/Parents Rating Scale.

"Instrumen ini dapat diunduh di internet," jelasnya.

Menurut dr Gitayanti, jika anak mendapatkan nilai atau skor lebih dari 12 dari hasil instrumen tersebut, maka kemungkinan anak menderita ADHD.

"Sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis kesehatan jiwa konsultan anak dan remaja, untuk pemeriksaan lebih lanjut secara langsung. Demi menegakkan diagnosa betul atau tidak anak tersebut menderita ADHD," jelas dr Gitayanti.

Baca Juga: 5 Pilihan Aktivitas Esktrakurikuler Terbaik Untuk Anak ADHD

Apakah Anak ADHD Bisa Bersekolah di Sekolah Umum?

anak adhd-2.jpg
Foto: anak adhd-2.jpg (khn.org)

Beberapa orang tua, mungkin termasuk Moms, memiliki kekhawatiran tersendiri dengan ada atau tidaknya pengaruh anak ADHD di lingkungan sekolahnya.

Ini karena anak dengan ADHD bisa sulit untuk fokus, berkonsentrasi, dan mengingat. Anak dengan ADHD juga mengalami kesulitan berinteraksi dengan anak-anak lain seusia mereka.

Namun, menurut dokter Gitayanti, anak ADHD dapat tumbuh dan berkembang di sekolah ketika ADHD sudah ditangani dan dengan baik.

"Anak ADHD dapat tumbuh normal dan bersekolah di sekolah umum, apabila ADHD-nya sudah ditangani dan diberikan obat untuk mengontrol perilaku dan fokusnya, serta dilakukan terapi sesuai kebutuhan," jelas dokter Gitayanti.

Baca Juga: Mengenal Bipolar Disorder

Mengutip WebMD, Moms bisa melibatkan pihak sekolah untuk membantu Si Kecil beradaptasi di sekolah.

Coba bertemu dengan guru wali kelas untuk membicarakan kebutuhan dan tujuan Si Kecil, dan lihat apa yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk membantu anak belajar optimal di kelas.

Misalnya, membiarkan anak duduk di barisan depan dan menjauh dari pintu dan jendela. Itu bisa membantu anak tetap fokus dan terhindar dari gangguan.

Selain itu, guru wali kelas juga dapat melihat anak dengan lebih baik jika anak membutuhkan sedikit bantuan.

Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang anak ADHD. Jadi, jangan marah dulu ketika anak terlihat malas atau tidak disiplin ya Moms karena bisa jadi Si Kecil adalah anak ADHD.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb