7 Motif Kain Batik Sidomukti dan Filosofinya, Sakral!
Selain terkenal dengan keraton dan destinasi wisatanya, Solo juga terkenal dengan batiknya yang khas. Salah satu motif batik khas yang dimiliki Solo adalah motif batik Sidomukti.
Batik Sidomukti merupakan salah satu batik yang berkembang di Keraton Surakarta.
Batik ini merupakan perkembangan dari batik sidomulyo yang telah ada sejak zaman Kesultanan Mataram.
Keunikan batik Sidomukti adalah coraknya yang khas dan keterikatannya yang kental dengan budaya Jawa.
Jenis batik Sidomukti dapat dibedakan dari daerah penghasilnya.
Hal ini karena masing-masing daerah penghasil batik memiliki ciri batik Sidomukti yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Diantaranya adalah batik sidomukti Solo, batik sidomukti Yogyakarta, batik sidomukti Pekalongan dan batik sidomukti Magetan.
Baca Juga: Batik Yogyakarta: Filosofi dan Rekomendasi Grosir Batik Terpopuler
Sejarah Batik Sidomukti
Batik Sidomukti sendiri merupakan salah satu jenis dari Keraton yang terbuat dari zat pewarna soga alam.
Warna soga atau warna cokelat dalam kain batik Sidomukti merupakan warna batik klasik.
Batik yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini memiliki motif asli dan kuno.
Motif batik ini merupakan turunan dari motif batik Sidomulya dengan latar putih yang berasal dari zaman Mataram Kartasura.
Perubahan pada motif Sidomukti terjadi pada masa Pakubuwono IV yang mengubah latar menjadi latar ukel.
Sidomukti sendiri berasal dari kata sido yang berarti jadi atau menjadi atau juga terus menerus. Sementara mukti berasal berarti mulia dan sejahtera.
Maka dari itu, secara pengertian itu sendiri berarti menjadi mulia dan sejahtera.
Setiap motif yang bernama sido mengandung harapan agar keinginan dapat segera tercapai.
Maka dari itu kegunaan dan fungsi dari batik motif ini sendiri yaitu untuk upacara perkawinan adat Jawa, yaitu digunakan pada tahap siraman, kerikan, ibah, dan panggih.
Kain batik ini juga memiliki nama lain kain sawitan atau kain sepasang.
Baca Juga: 20 Motif Batik serta Artinya dari Beragam Daerah Indonesia
Filosofi Batik Sidomukti
Sidomukti berasal dari kata sido dan mukti.
Kata sido merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti jadi atau menjadi.
Sedangkan kata mukti merupakan bahasa Jawa yang mempunyai arti kebahagiaan, kekuasaan, dan tidak kekurangan sesuatu.
Batik Sidomukti berasal dari Solo, Jawa Tengah, dengan motifnya yang asli dan kuno.
Motif batik Sidomukti adalah merupakan perkembangan motif batik Sidomulya dengan latar putih yang berasal dari zaman Mataram Kartasura, diganti dengan latar ukel oleh Paku Buwono IV.
Motif batik ini juga sebagai simbol pengharapan dan doa yang dituangkan dalam ornamen pengisi.
Atau untuk pasangan yang menikah diharapkan kedua mempelai akan memiliki masa depan yang baik dan penuh kebahagiaan.
Motif batik Sidomukti tergolong kuno dan legendaris di Nusantara. Pada zaman dahulu, motif batik ini hanya boleh dikenakan pengantin keraton yang akan melangsungkan pernikahan.
Sedangkan warna pada batik motif Sidomukti adalah warna soga atau cokelat yang merupakan warna batik klasik atau seperti aslinya.
Maksud dari seperti aslinya adalah batik motif Sidomukti merupakan perkembangan dari motif Sidomulyo.
Warna soga pada batik motif sidomukti merupakan pengganti warna oranye yaitu perpaduan antara merah dan kuning.
Pada zaman dahulu belum terdapat pewarna kimia sehingga dalam pembuatannya menggunakan pewarna alami.
Pewarna alami yang digunakan adalah pohon mengkudu, tegeran, hambal, tingi, yang disebut dengan “soga”.
Warna yang dihasilkan dari pohon-pohon tersebut dalah warna merah kecoklatan.
Warna dalam konsep kiblat papat lima pancer tersebut melambangkan hawa nafsu.
Warna ini memiliki makna agar orang memiliki hawa nafsu dan semangat yang tinggi untuk melakukan perbuatan baik dengan gagah berani.
Baca Juga: Mengenal Batik Parang Lereng, Motif Batik yang Dilarang saat Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina Gudono
Motif Batik Sidomukti
Batik sidomukti memiliki beraneka ragam ornamen penyusun.
Masing-masing ornamen penyusun dalam batik ini memiliki makna tersendiri.
Apabila ornamen ini digabungkan, akan menjadi satu kesatuan makna utuh yang mampu membawa pemakainya pada kebahagiaan dan kekuasaan yang diinginkannya.
Berikut ini beragam motif batik Sidomukti:
1. Sidomukti Garuda
Batik Sidomukti garuda merupakan gabungan antara unsur tumbuhan dan unsur burung garuda.
Tumbuhan khususnya bunga memiliki filosofi yang dalam, yakni sebagai lambang kecantikan dan sumber kehidupan.
Garuda dalam bahasa Jawa juga disebut dengan Lar, dan sering dipakai untuk motif-motif batik.
Sedangkan garuda melambangkan kegagahan dan kewibawaan.
2. Sidomukti Ornamen Meru
Dalam kebudayaan Jawa-Hindu, meru atau gunungan menggambarkan puncak gunung yang tinggi tempat bersemayam para dewa.
Ornamen meru melambangkan keagungan, kemegahan, dan keteguhan. Meru memiliki makna harapan agar pemakainya akan mendapatkan kemakmuran.
Baca Juga: Kenali Aneka Ragam Motif dan Filosofi Batik Madura, Yuk!
3. Sidomukti Singgasana Truntum
Motif singgasana yang melambangkan kekuasaan memiliki harapan bahwa kedua mempelai pengantin dapat hidup seperti raja yang berwibawa.
Dengan wibawanya tersebut diharapkan dapat memiliki martabat dan kehormatan di dalam masyarakat.
Sedangkan motif truntum merupakan motif tambahan dalam sidomukti ini.
Motif truntum memang salah satu motif khas Solo yang mengisahkan tentang kesepian.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.