08 Juni 2018

Berlibur ke Pantai, Bolehkah Ibu Hamil Berjemur?

Hati-hati dengan sinar ultraviolet dari matahari
Berlibur ke Pantai, Bolehkah Ibu Hamil Berjemur?

 

Saat berlibur ke pantai, beberapa wanita ingin tetap berjemur saat hamil agar tampil menarik dengan kulit kecokelatan. Selain itu, ibu hamil berjemur biasanya untuk menikmati sinar matahari yang hangat, dan mendapatkan vitamin D. Meskipun proses penggelapan warna kulit atau tanning ini memang sedang tren, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil yang ingin berjemur di pantai, terutama berhubungan dengan radiasi ultraviolet matahari.

Beberapa Efek Negatif Ibu Hamil Berjemur

Paparan sinar matahari dapat berdampak baik terhadap produksi melanin dan vitamin D oleh tubuh, namun bila ibu hamil berjemur, radiasi ultraviolet secara berlebihan memiliki efek kesehatan yang negatif, termasuk:

  • Terlepas dari apakah Moms sedang hamil atau tidak, paparan sinar matahari membuat Moms berisiko mengalami penuaan dini dan melanoma ganas (kanker kulit). Informasi ini akan membantu Moms berpikir ulang sebelum berjemur.
  • Beberapa penelitian juga menghubungkan sinar UV dan defisiensi (kekurangan) asam folat. Padahal asam folat dapat mencegah cacat tabung saraf dan sangat penting pada trimester pertama.
  • Kehamilan membuat kulit wanita lebih sensitif sehingga sinar matahari bisa menyebabkan sensasi terbakar, gatal-gatal, ruam panas atau kloasma (bercak gelap yang tampak pada wajah saat hamil) yang memburuk.
  • Selain sensasi terbakar dan kulit melepuh yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi, ibu hamil berjemur dalam waktu lama di bawah sinar matahari akan berisiko menyebabkan sengatan panas (heatstroke) yaitu kenaikan suhu tubuh yang tinggi secara tidak normal akibat terpapar sinar matahari.
  • Tergantung pada kondisi kesehatan atau aktivitas di bawah paparan sinar matahari seperti olahraga misalnya, tubuh ibu hamil dapat melebihi kisaran suhu normal sekitar 35 sampai 37°C. Ibu hamil juga menyerap lebih banyak panas daripada pelepasannya dan akibatnya dapat mengalami hipertermia di mana sistem pengaturan panas dalam tubuh gagal dan suhu tubuh naik tak terkendali. Hal ini dapat berdampak ekstrem pada tubuh ibu hamil dan janin yang sedang berkembang, yang menyebabkan perubahan tekanan darah dan stres.

Baca juga: Manfaat Sunblock Bagi Kesehatan Kulit

Cara Mengatasi Bahaya Berjemur Saat Hamil

Apabila Moms tetap ingin berjemur saat hamil, berikut adalah beberapa tips praktis mengatasi bahaya berjemur saat hamil:

  • Sebaiknya hindari berjemur saat hamil selama berjam-jam di bawah sinar matahari yang mengakibatkan sengatan panas dan efek negatif lainnya.
  • Tetap berada di tempat teduh untuk mencegah gatal atau ruam panas dan sengatan panas.
  • Rajin memantau suhu tubuh.
  • Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih yang aman bagi ibu hamil.
  • Memakai pakaian pelindung, topi atau payung.
  • Jika Moms merasa pusing, mual atau lelah, pergilah segera ke tempat ber AC.
  • Beralih ke alternatif pilihan terbaik yaitu penggunaan jenis lotion, krim, dan foam tanning yang memiliki hasil sangat baik dengan minimal aroma dan memberikan perubahan warna secara langsung. Namun perlu diperhatikan kandungan bahan aktif, dihydroxyacetone (DHA) dalam produk tersebut, yang mampu menembus kulit.
  • Bicaralah dengan dokter tentang aktivitas berjemur saat hamil.

Bagaimana cara Moms mengatasi bahaya berjemur saat hamil?

<ROS>

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb