20 Juli 2020

Viral Bocah Tertidur Satu Tahun, Apa Itu Sleeping Beauty Syndrome?

Sebuah video yang memperlihatkan seorang balita laki-laki yang telah tertidur selama satu tahun.
Viral Bocah Tertidur Satu Tahun, Apa Itu Sleeping Beauty Syndrome?

Netizen dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang balita laki-laki yang telah tertidur selama satu tahun.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo, balita tersebut terlihat memejamkan mata dan lemas ketika diberi makan, mencukur rambut, mandi, hingga ketika berinteraksi bersama keluarga.

Meski begitu, hingga kini masih belum diketahui identitas si balita tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Membiasakan Anak Untuk Membereskan Kamar Tidurnya

Pengertian Sleeping Beauty Syndrome

viral bocah tertidur satu tahun (sleeping beauty syndrome)
Foto: viral bocah tertidur satu tahun (sleeping beauty syndrome)

Foto: Orami Photo Stocks

Banyak netizen yang menduga bahwa peristiwa yang dialami oleh bocah laki-laki tersebut adalah Sleeping Beauty Syndrome.

Sindrom ini juga dikenal dengan istilah Kleine-Levin Syndrome (KLS) yang merupakan gangguan langka yang sehingga menyebabkan seseorang tertidur dan merasa ngantuk berlebihan.

Bahkan dalam beberapa kasus, seseorang bisa tidur selama 20 jam sehari.

Menurut Kleine Levin Syndrome Foundation, gangguan ini dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kebingungan kepada penderitanya.

Selain itu, sindrom ini juga bisa menyerang siapa saja tak terkecuali balita, remaja, maupun dewasa.

Meski begitu, 70% dari penderita Sleeping Beatuy Syndrome ini adalah laki-laki.

Gejala Sleeping Beauty Syndrome

viral bocah tertidur satu tahun (sleeping beauty syndrome)
Foto: viral bocah tertidur satu tahun (sleeping beauty syndrome) (freepik.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut Jurnal Penelitian yang dipublikasikan oleh Cochrane Library berjudul Pharmacological treatment for Kleine‐Levin syndrome, menjelaskan bahwa penderita Sleeping Beauty Syndrome biasanya tidak memiliki gejala.

Hanya saja, secara tiba-tiba mereka tertidur selama beberapa hari, minggu, bahkan berbulan-bulan.

Namun, studi tersebut menjelaskan bahwa gejala paling umum yang dirasakan ialah perasaan mengantuk yang ekstrem.

Misalnya, keinginan kuat untuk tidur dan sulit bangun pagi.

Tak jarang, penderita Sleeping Beauty Syndrome bisa tertidur selama 20 jam.

Mereka hanya bangun ketika ingin makan dan mandi, lalu kembali tertidur.

Selain itu, kelelahan yang parah juga bisa jadi gejala awal seseorang menderita Sleeping Beauty Syndrome.

Selain gejala di atas, kondisi kesehatan seperti halusinasi, disorientasi, sensitif, kekanak-kanakan, tidak nafsu makan, dan bergairah saat berhubungan seks, bisa jadi gejala lain seseorang mengidap Sleeping Beauty Syndrome.

Meski begitu, hingga kini belum diketahui pasti penyebab Sleeping Beauty Syndrome.

Namun, banyak ahli sepakat bahwa kondisi kesehatan seseorang berpengaruh terhadap gejala Sleeping Beauty Syndrome.

Salah satunya ialah hipotalamus yakni bagian otak yang mengontrol rasa kantuk, nafsu makan, hingga suhu tubuh.

Selain itu, seseorang yang mengidap Sleeping Beauty Syndrome juga dipercaya memiliki gangguan autoimun yakni kondisi imun tubuh menyerang tubuh sendiri.

Baca Juga: Ketahui 5 Jenis Gangguan Tidur yang Berbahaya Bagi Balita

Cara Mengobati Sleeping Beauty Syndrome

viral bocah tertidur satu tahun (sleeping beauty syndrome)
Foto: viral bocah tertidur satu tahun (sleeping beauty syndrome)

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut studi yang dipublikasikan oleh Stanford Health Care berjudul Treating Kleine-Levin Syndrome, beberapa pengobatan bisa dilakukan untuk membantu mengurangi durasi tidur hingga mencegah dampak dari Sleeping Beauty Syndrome terjadi pada penderita.

Misalnya dengan mengkonsumsi pil stimulan seperti methylphenidate (Concerta) dan modafinil (Provigil).

Meskipun pengobatan ini dalam beberapa kasus bisa menyebabkan iritasi, namun obat tersebut ampuh meningkatkan kesadaran dan efektif mengurangi rasa kantuk. Obat-obatan seperti lithium (Lithane) dan carbamazepine (Tegretol) juga mampu meminimalisir gangguan mood yang merupakan salah satu gejala Sleeping Beauty Syndrome.

Kedua obat tersebut biasanya digunakan untuk mengobati seseorang dengan gangguan bipolar.

Baca Juga: Kenali 6 Penyebab Gangguan Tidur Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Itulah penjelasan tentang balita laki-laki yang viral karena mengidap Sleeping Beauty Syndrome beserta gejala dan cara mengobatinya.

Jika Moms, si kecil, maupun anggota lainnya mengalami gejala serupa sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan lebih cepat.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb