6 Cara Melawan Rasa Takut untuk Menjalin Hubungan, Apa Saja?
Cara melawan rasa takut untuk menjalin hubungan menjadi topik penting bagi banyak orang yang berjuang untuk membangun koneksi.
Rasa takut ini seringkali berasal dari pengalaman pribadi masa lalu, rasa tidak aman diri, atau kekhawatiran akan penolakan, Moms.
Meskipun menantang, menghadapi dan mengatasi rasa takut ini adalah langkah penting menuju hubungan yang sehat dan memuaskan.
Jadi, Moms harus mengetahui strategi dan metode untuk melawan rasa takut menjalin hubungan, dengan lebih memahami, menghadapi, dan akhirnya meredakan rasa takut tersebut.
Yuk, mari kita mulai perjalanan ini dengan mengeksplorasi cara-cara untuk mengubah rasa takut menjadi peluang untuk pertumbuhan dan keintiman dalam hubungan!
Baca Juga: 95 Kata-Kata Patah Hati Singkat dan Menyentuh Hati
Cara Melawan Rasa Takut Menjalani Hubungan
Jika Moms adalah tipe orang yang susah jatuh cinta, jangan buru-buru menutup diri.
Karena ketakutan untuk menjalin hubungan dengan seseorang ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara yang tepat.
Berikut ini beberapa cara melawan rasa takut menjalin hubungan yang bisa dicoba:
1. Jujur dan Terima Kekurangan Diri Sendiri
Cara melawan rasa takut yang pertama adalah jujur dan menerima kekurangan diri sendiri.
Coba sesekali tanyakan pada diri sendiri, apa yang sebenarnya kita takuti dalam hidup.
Menurut relationship coach Ellen Bolin sebagaimana dikutip dari Zoosk, kita harus selalu bertanya pada diri sendiri tentang deretan penyebab kenapa kita menganggap komitmen adalah sesuatu yang menakutkan.
Tanyakan pada diri sendiri, apa yang akan terjadi jika kita berkomitmen dengan seseorang? Apakah kita akan merasa lebih baik?
Kejujuran terhadap diri sendiri adalah langkah pertama untuk memulai hubungan yang baik dan mengatasi ketakutan untuk menjalin hubungan dengan seseorang.
Setelah mampu menerima diri sendiri, kita akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain karena kita mengerti apa saja kekurangan yang harus kita isi.
Baca Juga: 5+ Arti Gelang Hitam dalam Hubungan Percintaan, Lagi Viral!
2. Mungkin Penyebabnya Orang Lain
Beberapa orang memang takut terhadap komitmen dan beberapa hanya takut berkomitmen terhadap orang dengan karakter tertentu.
Sebagai cara melawan rasa takut, kita perlu bercermin dan memutuskan karakter seperti apa yang kita inginkan di dalam diri pasangan.
Sehingga jika suatu saat kita memutuskan untuk dekat dengan seseorang, kita sudah tahu apa yang kita cari dalam diri orang tersebut.
Namun, jika kita memang takut terhadap komitmen dan segala macam yang berhubungan dengan komitmen, mungkin kita perlu menggali lebih dalam penyebabnya, philophobia misalnya.
Philophobia adalah ketakutan akan cinta atau menjalin komitmen emosional terhadap orang lain.
Philophobia bukan termasuk social anxiety disorder, meskipun beberapa orang dengan philophobia juga memiliki social anxiety disorder.
Jenis fobia ini lebih sering ditemui di orang-orang yang memiliki trauma masa lalu.
Menurut Scott Dehorty, seorang Licensed Certified Social Worker-Clinical, sebagaimana dikutip dari Healthline, ketakutan ini akan berulang kembali dan jika tak diatasi maka akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
3. Semua Butuh Waktu
Memang, susah untuk langsung jujur dan terbuka dengan orang lain.
Terkadang kita terlalu memaksa diri sendiri untuk tetap kuat dan mampu menghadapi masalah, padahal sebenarnya menjadi rapuh itu bukan hal yang memalukan.
Jika sedang dekat dengan seseorang dan kita menginginkan mereka tetap ada, jangan menutupi kenyataan bahwa kita memiliki kekurangan dan ketidakmampuan untuk mencintai seseorang dengan sempurna.
Pasangan kita nantinya akan menjadi partner terbaik dan membantu kita di saat-saat terendah kita.
Bersabarlah dan jangan terburu-buru untuk memperbaiki semua kekurangan diri sendiri. Semua butuh waktu.
Jadi mulai sekarang, yuk perlahan buka kembali hati dan atasi ketakutan dalam menjalin hubungan.
4. Terapi dan Konseling
Terapi dengan seorang profesional yang terlatih dapat sangat membantu dalam melawan rasa takut menjalin hubungan.
Ini bisa berupa terapi kognitif-perilaku, yang fokus pada mengubah pola pikir dan perilaku negatif.
Atau, bisa jugad terapi psikodinamik, yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman masa lalu dan memahami bagaimana mereka mempengaruhi perilaku saat ini.
Terapi dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang apa yang mendorong rasa takut Moms dan bagaimana mengatasinya.
5. Berlatih Keberanian
Menghadapi rasa takut bisa sangat menakutkan, tetapi ingatlah bahwa Moms tidak perlu melakukannya sekaligus.
Moms bisa mulai dengan langkah-langkah kecil, seperti mengajak teman baru untuk minum kopi, menghadiri acara sosial, atau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.
Dengan setiap langkah, Moms akan membangun kepercayaan diri dan membuktikan kepada diri sendiri bahwa bisa melakukannya.
6. Komunikasi Terbuka
Mengomunikasikan rasa takut dan kekhawatiran Moms kepada orang lain bisa sangat melegakan.
Bicaralah dengan teman atau keluarga yang dipercayai, atau dengan terapis jika merasa nyaman.
Komunikasi terbuka juga penting dalam hubungan itu sendiri, jadi belajar bagaimana mengungkapkan perasaan dari sekarang agar bisa membantu di masa mendatang.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.