07 September 2018

Bolehkah Anak jadi Vegetarian? Ini Kata Ahli!

Anak vegetarian bisa mengalami kekurangan nutrisi
Bolehkah Anak jadi Vegetarian? Ini Kata Ahli!

Jumlah menganut gaya hidup vegetarian semakin hari semakin banyak. Bukan hanya orang dewasa yang menjalaninya, anak-anak dari orang tua yang vegetarian pun punya kecenderungan untuk mengikuti gaya hidup orang tuanya.

Para penganut vegetarian ini umumnya memang menyajikan hidangan vegetarian di rumah mereka, termasuk untuk anak-anak. Tidak heran, anak mereka tumbuh jadi vegetarian. Padahal, menurut beberapa ahli, anak-anak masih membutuhkan banyak nutrisi dari sumber makanan hewani untuk pertumbuhan mereka.

Sebelum memutuskan anak untuk mengikuti gaya hidup vegetarian, Moms sebaiknya mencari tahu dulu dampak gaya hidup vegetarian untuk pertumbuhan Si Kecil.

Apa Risiko Anak Jadi Vegetarian?

shutterstock 529373227
Foto: shutterstock 529373227

Dikutip dari Independent.co.uk, menurut ahli diet Judy Moore, membesarkan anak dengan gaya hidup vegetarian bisa mengarah pada kekurangan nutrisi, asupan gizi yang tidak memadai, dan pertumbuhan yang tidak maksimal.

Ahli diet anak Ana Kristina Skrapac mengatakan, tahun pertama kehidupan menjadi masa perkembangan paling penting untuk seorang anak. Sehingga anak membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk bisa berkembang dengan baik di masa penting itu.

Ia menambahkan, kekurangan nutrisi yang sering terjadi pada vegetarian antara lain kekurangan zat besi, vitamin B12, dan iodium. Makanan vegetarian juga biasanya minim lemak, protein, dan energi secara keseluruhan.

“Padahal, bayi membutuhkan itu untuk tumbuh dengan baik,” ungkap Skrapac.

Kendati begitu, ahli diet pribadi Bahee Van de Bor menyanggahnya. Menurutnya, nutrisi yang dinilai kurang dari asupan makanan vegetarian bisa didapatkan dari suplemen, seperti makanan yang sudah ditambahkan kandungan nutrisinya atau ekstrak ragi.

Ia melanjutkan memberikan suplemen nutrisi lain, seperti kalsium dan asam lemak dengan mengonsumsi chia seed, walnut, dan sayuran hijau yang bisa dimasukkan ke dalam menu makanan padat pertama bayi.

Skrapac berpendapat, sangatlah mungkin membesarkan anak dengan gaya hidup vegetarian yang seuimbang. Namun, pola vegan yang terlalu ketat berisiko mengganggu asupan nutrisi untuk anak-anak.

“Menurut saya, sebaiknya mendorong anak-anak untuk memiliki beragam asupan makanan, termasuk susu, daging, unggas, ikan, dan telur untuk keseimbangan nutrisi yang optimal,” terang dia.

Baca Juga: Apa Boleh Memberikan Makanan Vegetarian untuk MPASI

Apa Saja Keuntungan Anak Jadi Vegetarian?

shutterstock 528600379
Foto: shutterstock 528600379

Terkait keuntungan yang didapatkan anak dengan menjadi vegetarian, baik Skrapac maupun Moore sepakat tidak ada keuntungannya. Namun, Bor berkata lain.

Ia menilai keuntungannya tentu saja ada, terutama jika dikaitkan dengan asupan lemak jenuh yang rendah. Lemak jenuh yang rendah tentu akan baik bagi tubuh.

Menurut Bor, konsumsi terlalu banyak lemak jenuh akan menghidupkan sel-sel kanker dan menyebabkan penyakit jantung. “Anak vegetarian punya keuntungan risiko terkena penyakit jantung, kanker, dan diabetes yang lebih kecil daripada yang tidak ketika dewasa nanti,” terangnya.

Menu makanan vegetarian yang disajikan di rumah pun bisa mengajarkan anak tentang makan sejak sejak dini. Ia menambahkan, menu makanan lengkap dengan kandungan protein, karbohidrat, serat yang tidak terlalu tinggi, dan tentunya cukup lemak akan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

“Pola makan vegetarian yang diatur dengan baik akan tetap memberikan nutrisi yang lengkap dan keuntungan bagi kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Restoran Vegetarian yang Sehat dan Lezat

Menu Vegetarian Apa yang Cocok untuk Anak-anak?

shutterstock 554077717
Foto: shutterstock 554077717

Menu vegetarian yang disarankan untuk bayi dan anak kecil tentu berbeda dengan anak-anak yang lebih dewasa. Dikutip dari Betterhealth, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua saat memberikan anaknya menu vegetarian.

1. Terus berikan Si Kecil ASI atau formula hingga minimal usia 12 bulan.

2. Jangan tunda pemberian makanan padat. WHO menyarankan pemberian makanan padat dimulai saat anak berusia 6 bulan.

3. Makanan padat yang diberikan kepada Si Kecil bisa berupa sereal dari beras, gandum, buah-buahan, dan sayuran. Pertimbangkan juga untuk memberikan sereal yang telah ditambahkan kandungan zat besinya.

4. Tawarkan beragam jenis makanan padat pada Si Kecil. Setelah memasuki 6 bulan, Si Kecil bisa memulai makanan padat dengan menu puree buah dan sayur, seperti kacang-kacangan yang telah dimasak, tofu, yoghurt, keju, telur, avokad, kacang tanah, dan yang lainnya.

Itulah hal-hal yang perlu Moms perhatikan sebelum memutuskan untuk memberi Si Kecil menu vegetarian. Apa Moms tertarik membesarkan anak dengan makanan vegetarian?

(AND) 

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb