30 Juni 2024

Bukit Rhema Gereja Ayam: Rumah Doa Bagi Semua Orang

Sempat mangkrak 4 tahun, kini jadi tempat wisata yang cantik

Siapa dari Moms yang menonton film Ada Apa Dengan Cinta 2? Bila ya, adegan ketika Cinta dan Rangga berbicara hati ke hati semalaman itu dilakukan di Bukit Rhema Gereja Ayam, lho!

Bukit Rhema Gereja Ayam atau Rumah Doa Bukit Rhema terletak di Yogyakarta.

Rumah ibadah dengan bentuk menyerupai ayam ini banyak dikunjungi wisatawan, baik yang mau berdoa maupun terinspirasi dari film AADC 2.

Tempat ini dijadikan lokasi syuting sebagai penghujung pertemuan Rangga dan Cinta yang menghabiskan waktu sehari semalam itu.

Baca Juga: 8 Lokasi Gelato Jogja yang Wajib Dikunjungi Saat di Yogyakarta

Lokasi Bukit Rhema Gereja Ayam

Bukit Rhema Gereja Ayam (bob.kemenparekraf.go.id)
Foto: Bukit Rhema Gereja Ayam (bob.kemenparekraf.go.id)

Gereja Ayam terletak di Kabupaten Magelang, tepatnya di perbatasan antara Jawa tengah dan Yogyakarta.

Alamat berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang.

Untuk menuju ke kawasan ini menggunakan kendaraan pribadi cukup mudah, karena hanya berjarak sekitar 3, 9 km dari candi Borobudur.

Kendati demikian, Moms tidak dianjurkan untuk menaiki angkutan umum untuk menuju ke Bukit Rhema Gereja Ayam.

Selain menghabiskan waktu cukup lama, kira-kira dua jam perjalanan dari Jogja, Moms harus berjalan kaki ke area tersebut dalam jarak yang cukup jauh.

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Harga tiket masuk kawasan wisata ini adalah tiket masuk sebanyak Rp25.000 per orang khusus biaya tiket domestik.

Sementara, untuk tiket turis asing sebesar Rp50.000.

Terdapat pula biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk motor dan Rp3.000 untuk mobil.

Kemudian untuk jam operasional, Bukit Rhema buka setiap hari kecuali hari Selasa, mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Asal Mula Bukit Rhema Gereja Ayam

Bangunan Gereja Ayam (tempatwisata.pro)
Foto: Bangunan Gereja Ayam (tempatwisata.pro)

Disebut Bukit Rhema Gereja Ayam karena desain bangunannya mirip seekor ayam dengan ekor dan kepalanya.

Kendati begitu, menurut penduduk setempat, bangunan ini dibuat dengan meniru bentuk seekor burung merpati.

Menurut catatan sejarah, gereja ini dibangun oleh Daniel Alamsjah.

Dikutip dari beberapa sumber, di tahun 1980-an Daniel pernah bermimpi mengenai kawasan bukit yang indah di dalam tidurnya.

Hingga pada suatu hari, Daniel pergi berlibur ke candi Borobudur di Magelang.

Daniel pun bertemu dengan seorang warga yang hendak mengambil kayu dan bergegas mengikutinya.

Sesampainya di tempat pencarian kayu yang agak jauh, Daniel terkejut, sebab tempat tersebut mirip seperti yang tergambar di dalam mimpinya.

Lantas, Daniel memutuskan untuk membangun rumah ibadah yang bentuk bangunannya mirip dengan burung merpati.

Baca Juga: 10 Tempat Menyendiri di Jogja, Cocok untuk Ngegalau

Burung merpati adalah simbol perdamaian dari roh kudus bagi umat Kristiani.

Maka itu, Daniel meminta rumah doa dibangun dengan bentuk menyerupai burung merpati.

Kendati begitu, Daniel menyatakan bahwa bangunan rumah doa ini bisa digunakan oleh kepercayaan apa pun, tidak hanya untuk umat agama Kristen.

Sebelumnya, kawasan tempat dibangun Gereja Ayam masih menjadi menjadi sebuah bukit biasa.

Akan tetapi, setelah ada pembangunan gereja, kawasan ini diberikan nama bukit Rhema.

Arti Rhema adalah firman yang hidup bagi agama Kristiani.

Oleh sebab itu, kawasan ini dapat menjadi objek wisata religi yang bisa dikunjungi.

Bangunan dan kawasan ini pernah mendapat penolakan dari warga, sehingga pembangunannya sempat mangkrak.

Namun, setelah mengalami penolakan selama 4 tahun oleh warga, pembangunan Bukit Rhema Gereja Ayam dilanjutkan kembali.

Arsitektur Bangunan Gereja Ayam

Interior Gereja Ayam (travelerjakarta.com)
Foto: Interior Gereja Ayam (travelerjakarta.com)

Gereja yang bentuknya justru mirip ayam dibandingkan burung merpati ini memiliki 7 lantai.

Ketiga lantai tersebut memiliki suasana unik, vintage, dan daya tarik masing-masing.

Lantai Bawah Tanah

Difungsikan sebagai Ruang Doa Pribadi. Lantai ini menyediakan beberapa ruang doa pribadi yang tenang, ideal untuk refleksi dan meditasi.

Tempat ini menawarkan suasana yang damai dan tenang, memungkinkan pengunjung untuk berdoa dalam suasana yang hening​​.

Lantai Dasar

Merupakan Aula Utama dan Area Penerimaan. Di lantai dasar ini, terdapat aula utama yang digunakan untuk berbagai kegiatan seperti kebaktian, pertemuan, dan acara lainnya.

Area ini juga berfungsi sebagai tempat penerimaan pengunjung, di mana mereka bisa mendapatkan informasi tentang Bukit Rhema dan sejarahnya​​.

Lantai Kedua

Lantak kedua Bukit Rhema Gereja Ayam ini adalah area pameran.

Lantai ini sering digunakan untuk memamerkan berbagai lukisan dan instalasi seni yang menceritakan perjalanan hidup, doa, dan keajaiban.

Lukisan-lukisan ini memberikan nilai edukatif dan spiritual kepada pengunjung​​.

Lantai Ketiga

Fungsinya sebagai Ruang Pertemuan dan Edukasi. Lantai ini digunakan untuk kegiatan edukasi dan pertemuan komunitas.

Berbagai seminar dan diskusi sering diadakan di sini, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk belajar lebih dalam tentang nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal​​.

Difungsikan sebagai Galeri Foto dan Spot Fotografi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.