02 May 2025

Didiagnosis Punya Dinding Rahim Tipis? Ini Penjelasannya

Konon keadaan ini bikin susah hamil, apakah benar, ya?

Ketebalan endometrium atau rahim yang optimal sangat dibutuhkan agar embrio dapat menempel dengan baik dan berkembang menjadi janin. Namun, dalam beberapa kasus, wanita dapat mengalami kondisi dinding rahim tipis.

Berbeda dengan wanita yang memiliki ketebalan dinding rahim pada umumnya, kondisi dinding rahim tipis bisa saja memengaruhi kesuburan.

Oleh karenanya, Moms perlu tahu apa penyebab dan bagaimana cara mengatasi dinding rahim yang tipis agar tetap bisa memiliki keturunan.

Penyebab Dinding Rahim Tipis

Dinding Rahim Tipis
Foto: Dinding Rahim Tipis (Medicalnewstoday.com)

Melansir laman ART Fertility Clinics, dinding rahim tipis biasanya terjadi ketika ketebalan endometrium kurang dari 7 mm, sehingga tidak cukup kuat untuk mendukung proses implantasi embrio.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi ketebalan lapisan dalam rahim.

Berikut adalah beberapa penyebab utama dinding rahim yang tipis:​

1. Gangguan Hormon

Gangguan hormon, khususnya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, merupakan salah satu penyebab utama dinding rahim tipis.

Hormon estrogen berperan penting dalam menstimulasi pertumbuhan dan penebalan lapisan endometrium selama siklus menstruasi.

Jika kadar estrogen rendah, endometrium tidak dapat tumbuh dengan optimal, sehingga menghambat proses implantasi embrio dan meningkatkan risiko infertilitas atau keguguran.

2. Usia dan Faktor Genetik

Melansir laman Cleveland Clinic, semakin bertambah usia wanita terutama setelah usia 35 tahun, produksi hormon estrogen dan progesteron oleh ovarium mulai menurun.

Kedua hormon ini sangat penting dalam menstimulasi pertumbuhan endometrium.

Jika kadarnya menurun, lapisan rahim tidak dapat menebal dengan baik, yang dapat menghambat proses implantasi embrio dan meningkatkan risiko keguguran.

Biasanya, hal ini terjadi selama proses perimenopause atau saat tubuh Moms mulai bertransisi menuju menopause.

3. Aliran Darah ke Rahim yang Tidak Optimal

Rahim adalah jaringan yang sangat bergantung pada pasokan darah yang cukup agar dapat tumbuh dan berfungsi dengan baik.

Selama siklus menstruasi, peningkatan aliran darah ke rahim dipengaruhi oleh hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan lapisan rahim.

Jika aliran darah ke rahim terganggu, dinding rahim tidak dapat menebal secara optimal, yang menyebabkan ketidakmampuan embrio untuk menempel dan berkembang.

Hal ini didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Reproduction and Fertility menunjukkan bahwa aliran darah yang buruk ke rahim dapat dikaitkan dengan kegagalan implantasi embrio dan peningkatan risiko keguguran pada wanita yang menjalani program bayi tabung (IVF).

4. Endometritis

Endometritis adalah peradangan pada lapisan dalam rahim (endometrium) yang biasanya disebabkan oleh infeksi.

Kondisi ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebar dari vagina atau leher rahim ke dalam rahim.

Endometritis dapat bersifat akut atau kronis.

Endometritis akut biasanya terjadi setelah persalinan, keguguran, atau prosedur medis seperti kuretase.

Sementara itu, endometritis kronis sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas tetapi dapat memengaruhi kesuburan.

Endometritis dapat merusak lapisan basal endometrium, yang berperan penting dalam regenerasi lapisan rahim setiap siklus menstruasi.

Jika lapisan basal mengalami kerusakan akibat peradangan yang berkepanjangan, endometrium dapat menjadi lebih tipis dan tidak mampu menebal dengan optimal untuk mendukung implantasi embrio.

Akibatnya, wanita dengan endometritis kronis memiliki risiko lebih tinggi mengalami infertilitas atau keguguran berulang.

5. Fibroid Rahim

Fibroid rahim adalah tumor jinak yang dapat menyebabkan penipisan dinding rahim dengan cara mengganggu aliran darah, memberikan tekanan pada endometrium, serta memicu ketidakseimbangan hormon.

Meskipun tidak semua fibroid menyebabkan gangguan kesuburan, pada beberapa wanita kondisi ini bisa menjadi faktor yang menghambat kehamilan.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Dinding Rahim Tipis?

Pemeriksaan Rahim
Foto: Pemeriksaan Rahim (Shutterstock.com)

Berikut ini beberapa prosedur yang umum dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis dinding rahim tipis:

1. USG Transvaginal

USG transvaginal adalah metode utama dan paling akurat dalam mengukur ketebalan dinding rahim.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan probe USG ke dalam vagina untuk menghasilkan gambar rahim yang lebih jelas dibandingkan USG perut biasa.

2. Histeroskopi

Histeroskopi adalah prosedur di mana dokter memasukkan kamera kecil (histeroskop) ke dalam rahim melalui vagina untuk melihat kondisi endometrium secara langsung.

3. Biopsi Endometrium

Biopsi endometrium dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari dinding rahim untuk dianalisis di laboratorium.

Pemeriksaan ini dapat membantu mengetahui apakah ada gangguan pertumbuhan endometrium atau kelainan sel yang memengaruhi kesuburan.

4. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

MRI digunakan sebagai metode pencitraan lanjutan jika hasil USG atau histeroskopi masih belum cukup jelas.

Pemeriksaan ini memberikan gambaran lebih detail mengenai kondisi dinding rahim dan organ reproduksi lainnya.

Cara Mengatasi Dinding Rahim Tipis

Pengobatan Dinding Rahim Tipis
Foto: Pengobatan Dinding Rahim Tipis (Honestdocs.id)

Lantas, adakah cara yang dapat dilakukan Moms untuk mengatasi kondisi dinding rahim yang tipis?

Beberapa cara berikut ini mungkin dapat membantu.

1. Terapi Hormon Estrogen

Terapi estrogen adalah salah satu metode utama untuk merangsang pertumbuhan endometrium.

Estrogen berperan dalam memperkuat dan menebalkan lapisan rahim agar lebih siap untuk implantasi embrio.

2. Platelet-Rich Plasma (PRP) Therapy

Melansir laman Aveya IVF, PRP adalah terapi inovatif yang menggunakan plasma darah kaya trombosit untuk merangsang pertumbuhan jaringan rahim.

Dalam prosedur ini, dokter akan memberikan plasma yang mengandung faktor pertumbuhan dalam bentuk suntikkan ke dalam rahim sehingga dapat meningkatkan regenerasi jaringan dan merangsang pembentukan pembuluh darah baru.

3. Histeroskopi

Jika dinding rahim tipis disebabkan oleh jaringan parut akibat infeksi atau prosedur medis sebelumnya (seperti kuretase), dokter dapat melakukan histeroskopi untuk membersihkan jaringan yang menghambat pertumbuhan endometrium.

4. Perubahan Gaya Hidup untuk Meningkatkan Aliran Darah ke Rahim

Gaya hidup sehat juga berperan penting dalam meningkatkan ketebalan endometrium.

Oleh karenanya, Moms yang memliki dinding rahim tipis disarankan untuk melakukan beberapa perubahan gaya hidup, seperti:

  • Olahraga teratur seperti yoga dan berjalan kaki untuk meningkatkan aliran darah ke rahim.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan ikan berlemak untuk mendukung keseimbangan hormon.
  • Hindari merokok dan alkohol karena dapat menghambat pertumbuhan endometrium.
  • Mengelola stres dengan meditasi atau terapi relaksasi karena stres dapat mengganggu keseimbangan hormon.

Apakah Wanita dengan Dinding Rahim Tipis Bisa Hamil?

USG Rahim
Foto: USG Rahim (Orami Photo Stocks)

Wanita dengan dinding rahim tipis masih memiliki peluang untuk hamil.

Namun, kondisi ini dapat mengurangi kemungkinan keberhasilan implantasi embrio dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Ketebalan endometrium yang tidak mencukupi membuat lingkungan rahim kurang optimal bagi embrio untuk menempel dan berkembang, sehingga meningkatkan risiko kegagalan implantasi.

Selain itu, jika embrio berhasil menempel, dinding rahim yang tipis mungkin tidak cukup kuat untuk menopang perkembangan janin, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko keguguran.

Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan pada plasenta, seperti plasenta previa atau insufisiensi plasenta, yang dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan.

Plasenta yang tidak berkembang dengan baik dapat menghambat suplai oksigen dan nutrisi bagi janin, yang berdampak pada pertumbuhan dan kesehatannya.

Oleh karena itu, wanita dengan dinding rahim tipis perlu mendapatkan perhatian medis yang tepat untuk meminimalkan risiko ini.

Dengan perawatan yang sesuai dan pemantauan ketat oleh dokter, banyak wanita dengan kondisi dinding rahim tipis yang tetap bisa hamil dan melahirkan bayi yang sehat.

Baca Juga: Ciri-ciri Rahim Bermasalah dan Penyebabnya, Moms Wajib Tahu!

Nah, Moms, itulah penjelasan tentang dinding rahim tipis.

Semoga Moms yang mengalaminya bisa mengatasi hal ini dan berhasil dalam program hamil, ya!

  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10762594/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21608-perimenopause
  • https://aveya.in/the-silent-symptom-what-causes-thin-endometrium-and-how-is-it-treated/#:~:text=The%20thin%20endometrium%20is%20a,%2C%20in%20some%20cases%2C%20surgery.
  • https://www.artfertilityclinics.com/in/en/art-blog/thin-endometrium-causes-symptoms-and-treatment
  • https://oasisindia.in/blog/thin-endometrium-causes-symptoms-and-treatment/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.