Dongeng Semut dan Belalang, Ceritakan pada Anak Yuk!
Dongeng Semut dan Belalang merupakan salah satu dongeng anak dengan kisah yang penuh pelajaran berharga tentang kerja keras dan tanggung jawab.
Cerita ini menggambarkan bagaimana seekor semut rajin mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin.
Sementara belalang justru bersenang-senang tanpa berpikir panjang.
Dongeng ini bukan hanya populer di kalangan anak-anak, tetapi juga memiliki nilai moral yang relevan bagi segala usia.
Yuk, baca dongeng Semut dan Belalang di bawah ini, Moms untuk Si Kecil.
Dongeng Semut dan Belalang
Berikut dongeng fabel Semut dan Belalang untuk Moms bacakan ke Si Kecil.
1. Semut dan Belalang di Musim Panas
Pada suatu hari di musim panas yang cerah, seekor belalang sedang bersantai di bawah sinar matahari.
Ia duduk di atas daun hijau sambil bernyanyi riang. Tidak ada sedikit pun rasa khawatir di hatinya tentang hari esok.
Langit biru dan angin sepoi-sepoi membuat belalang semakin menikmati waktunya.
Tak jauh dari tempat belalang bersantai, seekor semut kecil terlihat sibuk mengangkut biji-bijian ke sarangnya.
Semut bekerja dengan sangat giat, meskipun matahari sedang terik. Sambil membawa biji-bijian di punggungnya, ia berjalan bolak-balik antara ladang dan sarangnya.
Melihat hal itu, belalang mendekati semut dan bertanya, "Hai, Semut! Mengapa kau bekerja keras di hari seindah ini? Lihatlah diriku, aku bernyanyi, bermain, dan menikmati hidup. Bukankah itu lebih menyenangkan daripada bekerja keras?"
Semut berhenti sejenak, menghela napas, lalu menjawab,
"Aku sedang mengumpulkan makanan untuk persediaan musim dingin. Ketika musim dingin tiba, salju akan menutupi tanah, dan tidak ada makanan yang bisa ditemukan. Kalau aku tidak mempersiapkan diri sekarang, aku akan kelaparan nanti."
Belalang tertawa terbahak-bahak. "Ah, kau terlalu khawatir. Musim dingin masih sangat lama! Kenapa tidak menikmati hidup sekarang saja?"
Semut hanya menggelengkan kepala dan melanjutkan pekerjaannya.
Ia tahu belalang tidak akan memahami pentingnya kerja keras sampai waktu yang tepat tiba.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Buku Dongeng dengan Kisah Menarik untuk Anak
2. Semut Bekerja, Belalang Bermain
Hari-hari berlalu, dan belalang terus bermain sambil bernyanyi.
Ia melompat dari satu daun ke daun lain, menikmati indahnya musim panas tanpa sedikit pun memikirkan masa depan.
Belalang merasa hidupnya sempurna karena ia tidak perlu repot-repot bekerja seperti semut.
Sementara itu, semut terus bekerja keras.
Setiap hari, ia mengumpulkan biji-bijian, dedaunan kering, dan sisa makanan lain yang ditemukannya di ladang.
Semua itu ia bawa ke sarangnya yang telah disiapkan dengan rapi.
Semut tahu bahwa usaha yang ia lakukan saat ini akan membantunya bertahan hidup di musim dingin.
Belalang, yang selalu mengamati semut dari kejauhan, kadang merasa heran mengapa semut begitu serius.
Namun, ia tetap tidak tergoda untuk mengikuti jejak semut. "Aku masih punya waktu," pikirnya. "Musim dingin tidak akan datang dalam waktu dekat."
3. Musim Dingin yang Berat
Waktu terus berlalu, dan musim panas pun berganti menjadi musim gugur. Angin dingin mulai bertiup, dan daun-daun mulai berguguran.
Tak lama kemudian, musim dingin tiba. Salju putih menutupi seluruh tanah, membuat ladang yang sebelumnya penuh dengan makanan menjadi kosong.
Tidak ada satu pun biji-bijian atau dedaunan yang bisa ditemukan.
Semut yang telah mempersiapkan diri dengan baik menikmati persediaan makanannya di dalam sarang.
Sarangnya hangat, dan ia memiliki cukup makanan untuk bertahan sepanjang musim dingin.
Sementara itu, belalang berada dalam keadaan yang menyedihkan.
Ia kelaparan dan menggigil kedinginan karena tidak memiliki tempat berlindung atau makanan untuk dimakan.
Dalam keadaan putus asa, belalang memutuskan untuk mendatangi sarang semut.
Dengan tubuh yang lemah dan langkah tertatih-tatih, ia mengetuk pintu sarang semut dan berkata,
"Semut, tolonglah aku. Aku kelaparan dan kedinginan. Aku tidak punya apa-apa untuk dimakan. Bolehkah aku meminjam sedikit makanan darimu?"
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.