12 Desember 2023

8 Efek Samping Berhubungan saat Haid Terakhir, Wajib Tahu!

Tunggu sampai haid benar-benar selesai jika ingin berhubungan seksual
8 Efek Samping Berhubungan saat Haid Terakhir, Wajib Tahu!

Foto: Freepik.com/jcomp

3. Penyumbatan Pembuluh Darah

Sebaiknya hubungan seks dilakukan ketika haid atau datang bulan sudah benar-benar bersih.

Tidak adanya bercak darah yang keluar menandakan sudah tidak ada celah pada pembuluh darah di dinding rahim.

Dengan demikian hal ini mencegah terjadinya emboli udara yaitu gelembung udara yang masuk ke pembuluh darah serta bisa menyumbat pembuluh-pembuluh darah pada organ-organ vital, antara lain jantung dan paru-paru.

Gelembung udara bisa masuk ke aliran darah karena saat menstruasi terdapat pembuluh darah yang terbuka akibat meluruhnya dinding rahim.

Celah yang terbuka ini bisa dimasuki gelembung udara, yang terbentuk ketika terjadi penetrasi oleh penis ke liang vagina.

Hal ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi pada organ tersebut bahkan bisa memicu kematian.

4. Endometriosis

Saat orgasme, rahim akan berkontraksi sehingga darah kotor dari menstruasi bisa masuk lagi ke dalam perut melalui sel telur.

Kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya endometriosis pada tubuh perempuan.

5. Luka di Mulut Rahim

Hubungan seksual saat dinding rahim meluruh biasanya akan menimbulkan luka.

Sperma maupun darah kotor yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

Infeksi yang terjadi akibat hubungan seks saat haid bisa memicu trauma pada mulut rahim.

Salah satu akibatnya adalah rasa sakit dan mulas, serta keluarnya cairan putih kehijauan atau kecokelatan setiap hari.

Baca Juga: Kecanduan Seks: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

6. Infeksi Jamur Vagina

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (Orami Photo Stock)

Infeksi jamur vagina, seperti infeksi jamur Candida, bisa menjadi masalah yang mengganggu bagi banyak wanita.

Salah satu faktor risiko yang mungkin menyebabkan infeksi jamur vagina akibat efek samping berhubungan saat haid terakhir

Ketika seorang wanita sedang haid, lingkungan vagina menjadi lebih asam dan kadar pH-nya cenderung lebih rendah.

Hal ini bisa mengganggu keseimbangan flora bakteri normal di vagina, yang kemudian memicu pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan.

Selain itu, saat haid, ada kemungkinan terjadi kerusakan pada jaringan vagina karena gesekan atau aktivitas fisik selama menstruasi.

Sehingga memberikan celah bagi jamur untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi.

Selain itu, faktor lain yang berperan dalam meningkatkan risiko infeksi jamur vagina adalah penggunaan tampon atau pembalut yang tidak tepat, paparan kelembaban yang berlebihan, sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta gaya hidup yang kurang sehat.

Penting untuk diingat bahwa infeksi jamur vagina bukanlah penyakit menular seksual.

Tetapi, aktivitas seksual saat haid dapat menjadi faktor pemicu bagi beberapa wanita yang rentan terhadap infeksi jamur.

Jika Moms mengalami gejala seperti gatal, nyeri, atau keluarnya cairan yang tidak normal dari vagina, sebaiknya segera konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Vagina kering setelah berhubungan saat haid terakhir bisa menjadi pengalaman yang tidak...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb