25 Juli 2020

4 Efek Jangka Panjang COVID-19 pada Tubuh

Tidak hanya menyerang saluran pernapasan
4 Efek Jangka Panjang COVID-19 pada Tubuh

Mengutip World-o-Meter, hingga Kamis (23/7/2020), total kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 15,3 juta yang positif, dengan angka kematian sebanyak 630.369, dan 9.356.375 kasus sembuh.

Peneliti dan pakar juga masih mempublikasikan studi dan jurnal, untuk menyelidiki apa saja karakteristik virus, termasuk dampak efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh.

Lalu, apa saja yang bisa menjadi efek jangka panjang terhadap kesehatan pada seseorang yang telah terinfeksi virus corona? Berikut ini penjelasannya, Moms.

Efek Jangka Panjang COVID-19 pada Tubuh

Beberapa studi menunjukkan bahwa virus ini tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tetapi juga memberikan dampak yang bisa merusak organ tubuh.

Perlu dicatat, efek jangka panjang ini merupakan hasil studi yang dilakukan pada pasien berbagai negara dan latar belakang kesehatan berbeda, sehingga tidak semua orang akan memiliki dampak yang sama.

Baca Juga: COVID-19 Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anak, Ini Langkah yang Dapat Dilakukan

1. Kerusakan Paru Permanen

efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-1
Foto: efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-1 (Shutterstock)

Foto: Orami Photo Stock

Mengutip New Scientist, orang yang terinfeksi COVID-19 mungkin akan memiliki kerusakan paru-paru permanen sebagai efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh.

Dokter melaporkan, semakin banyak orang yang masih sesak napas dan batuk berbulan-bulan setelah infeksi COVID-19, dan scan dadanya menunjukkan bukti jaringan parut paru yang tidak dapat diperbaiki.

Selain itu, kerusakan paru-paru tidak terbatas pada orang yang membutuhkan ventilator atau perawatan yang intensif.

"Infeksi COVID-19 yang lebih parah berarti lebih banyak kemungkinan kerusakan permanen. Saya telah mendapatkan beberapa pasien yang tidak menggunakan ventilator dan memiliki komplikasi jangka panjang," terang Dr. James Chalmers, dokter dada dan penasihat British Lung Foundation.

Baca Juga: Dampak Terpapar COVID-19 Saat Hamil, Waspada!

2. Gangguan pada Otak

efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-2
Foto: efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-2 (shutterstock)

Foto: Orami Photo Stock

Ada sebuah studi menunjukkan bahwa kemungkinan COVID-19 dapat menyebabkan kerusakan otak. Studi ini dikeluarkan dalam New England Journal of Medicine pada 4 Juni 2020.

Studi tersebut mendokumentasikan gejala neurologis pada pasien dengan COVID-19 yang dirawat di Strasbourg University Hospital, Perancis. Kerusakan otak juga dapat menjadi efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh.

Dalam jurnal tersebut, dituliskan bahwa pasien dengan infeksi COVID-19 menunjukkan beberapa tanda-tanda ensefalopati (kerusakan otak) yang dialami, mulai dari kesulitan kognitif hingga kebingungan.

"Mereka (pasien) sangat gelisah, dan banyak memiliki masalah neurologis, terutama kebingungan dan delirium," kata Julie Helms, salah satu penulis studi tersebut.

Mengutip BBC, sudah lebih dari 300 penelitian dari seluruh dunia menemukan kelainan neurologis pada pasien COVID-19 yang umum, seperti gejala ringan sakit kepala, kehilangan bau (anosmia), sensasi kesemutan (arcoparasthesia), hingga yang lebih parah seperti aphasia (tidak mampu berbicara), stroke dan kejang.

3. Fibrosis Paru

efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-3
Foto: efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-3 (medicalnewstoday.com)

Foto: Orami Photo Stock

Dalam studi The Lancer Respiratory Medicine, infeksi COVID-19 dapat memberikan faktor risiko yang berat terhadap kerusakan organ pernapasan, yaitu fibrosis paru idiopatik (IPF).

Mengutip Mayo Clinic, fibrosis paru adalah jaringan paru-paru yang rusak. Jaringan yang menebal dan kaku ini membuat paru-paru lebih sulit bekerja optimal. Ketika semakin buruk, napas seseorang akan semakin pendek.

Kemungkinan penyakit fibrosis paru setelah infeksi SARS-CoV-2 cenderung tinggi. Karena itu, penyakit fibrosis paru mungkin akan meningkat pesat dalam skala global, sebagai efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh.

Baca Juga: Psikosomatik, Efek Lain dari Pandemi COVID-19

4. Memengaruhi Organ Tubuh Lain

efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-4
Foto: efek jangka panjang COVID-19 pada tubuh-4

Foto: Orami Photo Stock

Tidak hanya menyerang saluran pernapasan dan juga otak, seseorang dengan infeksi COVID-19 juga bisa mengalami efek jangka panjang COVID-19 pada organ tubuh lainnya.

Melansir Healthline, disebutkan bahwa orang yang mengalami gagal paru, maka akan terjadi disfungsi pada organ yang lain.

"Ketika pasien mengalami gagal paru-paru, mereka sering mengalami kegagalan atau disfungsi organ lainnya, seperti ginjal, jantung, dan otak," terang Dr. Gary Weinstein, spesialis paru-paru / kedokteran perawatan kritis di Texas Health Presbyterian Hospital Dallas.

Tetapi, ia menambahkan bahwa pasien dengan gejala ringan akan pulih lebih cepat dan kecil kemungkinan membutuhkan oksigen. Meskipun kemungkinan akan jadi cepat lelah dan lemah.

Itu dia Moms, beberapa efek kesehatan jangka panjang infeksi COVID-19 pada organ tubuh.

Jika merasa memiliki gejala COVID-19, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb