04 Februari 2021

Selain Demam, Sesak Napas, dan Diare, Ini Gejala COVID-19 Lain yang Tidak Biasa!

Salah satunya halusinasi atau delirium yang bisa terjadi pada lanjut usia
Selain Demam, Sesak Napas, dan Diare, Ini Gejala COVID-19 Lain yang Tidak Biasa!

Indonesia kini sudah memiliki lebih dari 1 juta kasus positif COVID-19. Hingga saat ini, orang-orang yang terinfeksi COVID-19 masih memiliki gejala yang beragam.

Ada beberapa gejala umum COVID-19 yang hampir semua orang sudah mengetahuinya, seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Mudah lelah
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Kehilangan kemampuan membaui
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat dan meler
  • Mual dan muntah
  • Diare, dengan kemungkinan yang lebih jarang

Bahkan, ada juga beberapa gejala yang lebih parah seperti, kesulitan bernapas, nyeri di dada, tidak bisa tidur, wajah dan bibir yang pucat.

Karena merupakan gejala yang cukup parah, sehingga harus segera dirawat secara khusus oleh tenaga medis.

Namun, ternyata baru-baru ini diketahui ada beberapa gejala COVID-19 yang tidak umum.

Apa saja hal itu? Mengutip Cleveland Clinic, berikut ini daftarnya!

Baca Juga: Kaleidoskop 2020: 14 Artis Indonesia yang Terinfeksi COVID-19, Terbaru Ada Pevita Pearce dan Nirina Zubir

1. Kebingungan, Halusinasi, dan Delirium

delirium, gejala baru COVID-19
Foto: delirium, gejala baru COVID-19

Foto: Orami Photo Stock

Joseph Khabbaza, MD, seorang dokter paru, mengatakan bahwa gejala COVID-19 yaitu kebingungan, halusinasi, hingga delirium cukup sering terjadi.

Meski masih dicari tahu apa penyebabnya, hingga saat ini diyakini kemungkinan terjadinya kondisi ini akibat respons kekebalan tubuh terhadap virus, atau peradangan di seluruh sistem saraf dan pembuluh darah yang menuju ke otak.

Adapun halusinasi dan delirium, itu juga berasal dari efek tubuh yang bekerja melawan virus.

2. Jantung Berdebar dan Suhu Tubuh Meningkat

Pengaruh demam terhadap janin - sumber republika.jpg
Foto: Pengaruh demam terhadap janin - sumber republika.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Lebih lanjut, Dr. Khabbaza mengatakan dia melihat detak jantung pasien meningkat setelah dilakukannya aktivitas minimal, pada pasien yang tidak lama setelah terinfeksi COVID-19.

Gejala COVID-19 ini terjadi bersamaan dengan peningkatan suhu, yang merupakan akibat dari disfungsi otonom.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Kulit di Tengah Pandemi COVID-19

3. Iritasi Kulit

Iritasi karena Makeup, Ini Penyebabnya Moms-1.jpg
Foto: Iritasi karena Makeup, Ini Penyebabnya Moms-1.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Kulit adalah organ tubuh terbesar, sehingga memiliki jumlah pembuluh darah terbesar.

Dr. Khabbaza mengatakan iritasi kulit seperti ruam atau perubahan warna bukanlah hal yang luar biasa ketika virus atau bahkan penyakit autoimun hadir.

“Kulit adalah tempat di mana banyak hal berakhir. Jika jumlah darah Anda sangat rendah, darah Anda terlalu kental atau tubuh Anda membentuk gumpalan kecil di pembuluh darah, terkadang dapat menyebabkan perubahan pada penampilan kulit," katanya.

4. Neuropati Pita Suara dan Hilangnya Rasa atau Bau

gejala covid-19
Foto: gejala covid-19

Foto: Orami Photo Stock

Hilangnya rasa atau bau telah dikaitkan dengan gejala COVID-19, dan meskipun mengkhawatirkan, Dr. Khabbaza mengatakan tidak perlu panik jika mengalami gejala-gejala ini.

“Ketika infeksi terjadi, indera-indera jadi tidak bekerja secara normal. Saraf bisa meradang atau terganggu oleh sistem kekebalan kita sendiri. Namun secara bertahap seiring waktu, tubuh akan mendapatkan kemampuannya lagi dan indera bisa bekerja lagi," terangnya.

Sementara, neuropati pita suara dapat terjadi ketika saraf pita suara tidak berfungsi normal.

Hal ini sering kali disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas dan dapat menyebabkan suara serak atau masalah berbicara, sesak napas, atau masalah menelan.

Dr. Khabbaza mengatakan hal ini terutama terkait dengan saraf vagus yang mengalami iritasi dan tidak bekerja secara normal.

Saraf vagus ini adalah saraf yang mengatur pencernaan, detak jantung, laju pernapasan, dan tindakan refleks seperti batuk, bersin, dan menelan.

Gejala neuropati pita suara, terutama setelah infeksi COVID-19, sering kali pertama kali disalahartikan sebagai asma pasca-virus, tetapi gejalanya seringkali tidak membaik dengan penggunaan inhaler.

Baca Juga: Bukan Gejala COVID-19, ini 8 Penyakit yang Sebabkan Nyeri Dada!

Penting Agar Tetap Tenang

gejala COVID-19 yang tak biasa
Foto: gejala COVID-19 yang tak biasa

Foto: Orami Photo Stock

Dr. Khabbaza menyarankan untuk tetap tenang saat gejala COVID-19 yang tidak biasa terjadi, apalagi kalau kegiatan sehari-hari tidak terganggu.

Namun, begitu terjadi gangguan dalam kegiatan sehari-hari, sebaiknya segera hubungi tenaga medis.

"Sebagian besar hal akan berjalan dengan sendirinya dan akan berangsur-angsur membaik, tetapi ini bisa menjadi proses yang sangat lambat," terangnya.

Ia melanjutkan, jika gejala yang terjadi ini sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari, penyedia layanan kesehatan perlu mengetahuinya.

"Jika detak jantung Anda melonjak hingga 170 saat Anda baru saja berjalan di aula, itu akan memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan kegiatan, jadi perlu perhatian segera," tutup Dr. Khabbaza.

Itu dia Moms, penjelasan mengenai gejala COVID-19 yang tidak biasa.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb