Inspiratif! Ibu dengan HIV Ini Mendirikan Yayasan Bagi Para ODHA
Divonis menderita AIDS membuat dunia Hages Budiman, 36, seolah runtuh. Wajar saja, selama ini, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), selalu menerima stigma buruk dari masyarakat. Mereka seolah menjadi penyakit masyarakat dan harus dijauhi.
Namun, Hages tidak ingin larut dalam kesedihan dan keputusasaan. Dia harus bangkit dan terus menjalani hidup. Dari situ, dia ingin orang yang mengalami nasib serupa dengannya juga bangkit dan memiliki semangat hidup.
Atas dasar pemikiran itu, Hages dan suaminya kemudian mendirikan LSM untuk para ODHA delapan tahun lalu bersama teman-teman ODHA lainnya yang sama-sama menjalani pengobatan di RS Fatmawati, Jakarta.
LSM tersebut kemudian dia beri nama Kuldesak. Nama tersebut diambil dari bahasa Spanyol yang artinya jalan buntu. Nama ini dipilih karena cukup menggambarkan kondisi para ODHA yang mengalami jalan buntu ketika divonis menderita AIDS.
Baca Juga: Hal yang Perlu Moms Ketahui tentang HIV dan AIDS pada Bayi Baru Lahir
“Tidak bisa kita pungkiri ketika kita divonis HIV positif, kita seperti menemukan jalan buntu. Di pelupuk mata tuh hanya kematian dan liang kubur saja gitu. Ibaratnya kita merasakan dunia berhenti berputar dan kita hanya bisa diam. Nah, diamnya kita itu maunya berpikir sejenak lalu mengambil keputusan untuk bergerak,” jelas Hages.
LSM ODHA Pertama di Depok
Menjadi ODHA tidak menghalangi Hages untuk aktif di LSM. Dia tidak lantas memenjarakan diri. Dia terus menggali informasi mengenai HIV/AID untuk kemudian dibagikan kepada ODHA lain.
Hal itulah yang dilakukan Hages dan teman-temannya yang berjumlah sekitar delapan orang. Menurut Hages, bukan hal mudah untuk menyatukan beberapa kepala demi mencapai satu keinginan. Ada saja kesulitan yang harus mereka hadapi.
Ketika mendirikan Kuldesak, di Depok, tempat mereka tinggal, belum ada wadah atau komunitas bagi ODHA. Sehingga untuk mencari informasi cukup sulit karena harus ke Jakarta atau Bogor. Hingga akhirnya munculah inisiatif untuk membuat sebuah gebrakan baru di Depok guna memfasilitasi ODHA dengan informasi seputar HIV/AIDS.
Melalui Kuldesak, para ODHA di Depok bsia mendapatkan informasi seputar HIV/AIDS. Tidak jarang, Kuldesak juga mengadakan berbagai acara yang melibatkan pada ODHA.
Ketika pertama kali didirikan, ada sekitar 50 orang yang bergabung menjadi anggota aktif. Di tahun pertamanya, LSM ini sudah mendampingi sekitar 800 ODHA.
Baca Juga: Menjawab 6 Pertanyaan Seputar Kehamilan dan HIV/AIDS
Ingin Ubah Stigma di Masyarakat
Mewakili para penderita HIV, Hages ingin mengubah stigma masyarakat yang sering memandang sebelah mata para ODHA. Dia ingin orang lain membuka mata dan belajar tentang HIV/AIDS.
"Jangan menghakimi dulu sebelum kita benar-benar tahu apa itu HIV dan bagaimana cara penularannya. Sebenarnya juga HIV juga bisa dicegah kok. Jadi jangan jauhi orangnya tapi virusnya,” tegas Hages.
Selama ini, masyarakat selalu menjauhi para ODHA karena takut tertular. Padahal, seharusnya para ODHA ini yang takut pada orang-orang di sekeliling mereka.
"Para ODHA ini kan daya tahan tubuh yang sangat rendah mereka. Mereka jadi rentan sekali sakit ketika berdekatan dengan orang yang hanya batuk pilek sekalipun," ungkap Hages.
Melalui Kuldesak, Hages berharap para ODHA bisa punya semangat hidup dan mau menggali lebih banyak informasi tentang HIV/AIDS. Selain itu, Hages juga berharap masyarakat bisa belajar lebih banyak tentang HIV/AIDS dan memperlakukan para ODHA dengan lebih baik.
Menjadi ODHA ternyata bukan hal mudah. Tapi bukan berati tidak bisa dijalani dengan baik. Cerita dan perjuangan Hages betul-betul inspiratif ya Moms.
(MDP)
foto: Instagram.com/hagesbudiman
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.