22 Juli 2024

3 Jenis dan Contoh Kalimat Konotatif yang Perlu Diketahui

Bisa bermakna positif, negatif, atau netral

Konotatif atau konotasi merupakan kata yang mengandung makna kias atau bukan dalam arti yang sebenarnya.

Kata ini juga bisa diartikan sebagai makna emotif atau evaluatif. Artinya, mengandung nilai-nilai emosional.

Konotatif biasanya muncul karena pembicara ingin menimbulkan perasaan senang, tidak senang, setuju atau tidak setuju.

Mengajarkan Si Kecil tentang kalimat konotatif bisa menjadi langkah penting dalam mengembangkan keterampilan berbahasa dan berbicara mereka.

Terkait dengan jenis dan contohnya, simak selengkapnya berikut!

Baca Juga: 6 Tips agar Anak Semangat Belajar, Penting untuk Penuhi Asupan Gizinya!

Perbedaan Makna Konotatif dan Denotatif

Mengajak Anak Membaca Buku
Foto: Mengajak Anak Membaca Buku (Freepik.com/freepik)

Dalam praktiknya, makna konotatif ini akan berbanding terbalik dengan makna denotatif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata.

Nah, makna konotatif tidak murni dan memiliki tautan pemikiran serta perasaan yang sifatnya pribadi.

Ini akan berbanding terbalik dengan makna denotatif, yang objektif tanpa embel-embel perasaan tertentu, disampaikan secara lugas dan murni.

Makna denotasi ini adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas.

Ini didasarkan atas konvensi tertentu dan biasaya bersifat objektif dan akan sesuai apa yang dilihat atau dirasakan oleh panca indra.

Makna konotasi adalah aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang nantinya timbul atau ditimbulkan oleh pembicaraan (penulis) dan pendengar (pembaca).

Ada juga yang menyebutkan bahwa perbedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada atau tidak adanya 'nilai rasa' pada sebuah kata.

Atau lebih singkatnya, denotatif ini bersifat umum sementara konotatif bersifat khusus.

Baca Juga: 80 Contoh Kalimat Perintah dan Jenis-jenis Kalimatnya!

Ciri-Ciri Makna Konotasi dan Denotasi

Belajar Bahasa Indonesia
Foto: Belajar Bahasa Indonesia (verywellfamily.com)

Beberapa ciri dari kata yang bermakna konotatif antara lain:

  • Makna konotasi terjadi jika kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif atau negatif. Jika tidak bernilai rasa, ini bisa disebut berkonotasi netral.
  • Makna konotasi dalam kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada pada masyarakat tersebut.
  • Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu karena ia akan mengikuti jiwa zaman.

Sementara itu, beberapa ciri kata bermakna denotasi antara lain:

  • Makna denotasi memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya yang lugas atau literal.
  • Makna denotasi biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik lainnya

Baca Juga: 8 Manfaat Belajar Bahasa Pemrograman, Anak Jadi Kreatif!

Jenis Konotatif

Belajar
Foto: Belajar (Istockphoto)

Kalimat konotatif bisa memiliki arti positif, negatif, atau netral. Ini tergantung pada bagaimana kalimat digunakan.

Berikut penjelasannya masing-masing:

1. Konotatif Positif

Ini merupakan sebuah kalimat yang konotasinya menyiratkan emosi dan perasaan positif.

Misalnya, “aroma masakan ibuku” menghasilkan makna yang positif.

Sebab, kata “aroma” menyiratkan jika masakan memiliki bau yang menyenangkan dan mengundang lapar.

2. Konotatif Negatif

Belajar
Foto: Belajar (Belajar)

Ini merupakan sebuah kalimat yang konotasinya menyiratkan emosi dan perasaan positif.

Jika kata sifat “aroma” ditukar dengan kata “bau”, artinya menjadi negatif.

Contohnya, “bau masakan ibuku”, bisa berarti makanannya terdengar kurang menarik dan tidak enak.

3. Konotatif Netral

Ini merupakan sebuah kalimat yang konotasinya tidak menyiratkan emosi dan perasaan positif maupun negatif.

Contohnya, ketika seseorang membicarakan tentang hewan peliharaannya, seperti “anjing”.

Ini tidak memiliki konotasi negatif karena merupakan nama seekor hewan.

Kata tersebut bisa menjadi negatif jika dilontarkan pada seseorang sebagai kata cemooh atau makian.

Baca Juga: 7 Gaya Belajar Anak, Kenali untuk Gali Potensi Si Kecil

Cara Menggunakan Kalimat Konotatif yang Tepat

Ilustrasi Menulis
Foto: Ilustrasi Menulis (Freepik.com/katemangostar)

Penggunaan kalimat konotatif yang tepat dapat membuat tulisan menjadi lebih menarik, hidup, dan berkesan. Berikut beberapa tips untuk menggunakan kalimat konotatif yang tepat:

  • Pahami Makna Konotatif

Sebelum menggunakan kalimat konotatif, pastikan Moms memahami makna tambahan yang dimiliki kata tersebut selain dari makna literalnya.

Hal ini penting agar penggunaan kata sesuai dengan konteks dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

  • Perhatikan Konteks

Gunakan kata dengan konotasi yang sesuai dengan situasi atau topik yang sedang dibicarakan. Konotasi yang tepat akan memperkaya komunikasi dan membuat pesan lebih efektif.

  • Sesuaikan dengan Audiens

Pahami siapa audiens Moms. Kata-kata dengan konotasi tertentu mungkin memiliki dampak yang berbeda pada kelompok orang yang berbeda.

Pastikan kata-kata yang digunakan diterima dengan baik oleh audiens.

Baca Juga: Sinonim Berdasarkan dan Ragam Contoh Kalimatnya, Penasaran?

  • Hindari Ambiguitas

Kalimat konotatif dapat memiliki lebih dari satu makna. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pesan yang Moms sampaikan tidak membingungkan dan tetap jelas bagi penerima.

Contoh Kalimat Konotatif

Belajar
Foto: Belajar (Istockphoto)

Adapun beberapa contoh konotatif yang digunakan dalam kalimat, di antaranya:

  • Klimo menjadi buah bibir karena ketampanan dan keramahannya. Kata “buah bibir” berarti bahan pembicaraan orang lain.
  • Anak tetangga saya terlihat sering membantah dan keras kepala ketika dinasihati oleh orang tuanya. Kata “keras kepala” berarti tidak mau menuruti nasihat.
  • Para menteri kabinet adalah tangan kanan presiden dalam urusan kenegaraan. Kata “tangan kanan” berarti orang kepercayaan presiden.
  • Panji adalah anak emas dalam keluarganya. Ia anak tengah dan laki-laki satu-satunya yang paling disayang. Kata “anak emas” berarti anak kesayangan.
  • Ibunya dengan berat hati meninggalkan anaknya di kampung halamannya untuk bekerja di ibu kota. Kata “berat hati” berarti tidak tega.
  • Pelaku pembunuhan mahasiswa itu sudah dijebloskan ke dalam jeruji besi dengan hukuman 10 tahun. Kata “jeruji besi” berarti penjara.
  • Kau harus bisa menerima semua kenyataan dengan lapang dada. Kata “lapang dada” berarti menerima dengan ikhlas dan tabah.
  • Setelah kematian orang tuanya, Andri jadi anak sebatang kara. Kata “sebatang kara” berarti tidak memiliki sanak saudara.
  • Sepulang dari Singapura, ayah membawa banyak sekali buah tangan. Kata “buah tangan” berarti oleh-oleh.
  • Aisya dikenal sebagai kutu buku di kampusnya karena kepintarannya. Kata “kutu buku” berarti gemar belajar atau membaca buku.
  • Memiliki gaji tinggi tak membuat tikus kantor luput dari kasus korupsi. Kata “tikus kantor” berarti koruptor.
  • Para karyawan yang bekerja di atas jam kerja normal ibarat sapi perah di perusahaannya. Kata “sapi perah” berarti orang yang dimanfaatkan demi sebuah keuntungan.
  • Oknum pejabat mencari kambing hitam untuk mempertahankan jabatannya di kursi DPR. kata “kambing hitam” berarti mencari orang yang bisa disalahkan.
  • Banyak pedagang yang gulung tikar di masa pandemi karena tidak laku. Kata “gulung tikar” berarti bangkrut.
  • Setelah kemenangannya tahun ini, Greysia Polii memutuskan untuk gantung raket. Kata “gantung raket” berarti pensiun atau berhenti bermain bulu tangkis.

Itulah maksud dari kalimat konotatif dan jenisnya. Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.masterclass.com/articles/what-is-connotation-learn-about-connotation-in-writing-with-examples
  • https://www.studiobinder.com/blog/what-is-connotation-definition-examples/
  • https://literaryterms.net/connotation/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.