Kenali Penyebab Vagina Kering dan Cara Mengatasinya
Vagina terasa kering? Sebagian wanita mungkin mengalami masalah ini. Umumnya, persoalan vagina kering sering dikeluhkan perempuan yang memasuki periode menopause.
Meski begitu, boleh jadi, wanita usia produktif atau masih muda sekalipun dapat mengalami masalah vagina kering. Vagina yang kering biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit ketika berhubungan intim.
Penyebab Vagina Kering
Apa penyebab vagina kering? Umumnya masalah ini dipicu oleh turunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh serta adanya infeksi di area vagina.
Adapun kedua sumber persoalan itu karena beberapa hal, di antaranya:
- Menopause
- Melahirkan dan menyusui
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Kondisi medis tertentu, misalnya menjalani perawatan kanker seperti kemoterapi atau radioteraipi
- Efek samping menggunakan produk kebersihan vagina
- Gaya hidup kurang sehat seperti merokok
Baca Juga : 6 Fakta Menakjubkan Tentang Vagina yang Jarang Diketahui
Cara Mengatasi Vagina Kering
Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah vagina kering? Berikut beberapa upaya natural yang bisa Moms coba lakukan:
1. Minum air putih
Pastikan Moms tidak kekurangan minum ya dalam sehari. Ternyata, selaput lendir yang sehat dan lembap bergantung seberapa banyak cairan dalam tubuh. Karena itu, perhatikan kebutuhan tubuh akan asupan cairan.
Selain menjaga kelembapan vagina, asupan cairan juga membawa dampak kesehatan secara umum. Tak perlu menunggu haus untuk segera minum.
Pastikan untuk memilih air mineral/putih. Hindari minuman karbonasi yang mengandung kafein atau alkohol karena justru menimbulkan efek buruk pada hidrasi tubuh.
2. Kedelai
Perlu kita tahu Moms, kedelai ternyata mengandung banyak fitoestrogen. Dengan kata lain, mengonsumsi kedelai membantu mengembalikan fungsi estrogen, dalam hal ini melumasi vagina.
Alhasil, vagina tidak kering lagi, sekaligus menjaga organ intim dan alat reproduksi wanita pada umumnya tetap sehat.
3. Minyak kelapa
Minyak kelapa juga berguna untuk menangani masalah vagina kering. Minyak kelapa merupakan bahan alami yang hampir tidak memiliki efek samping.
Minyak kelapa berfungsi sebagai lubrikan atau pelumas yang alami. Minyak kelapa ini bermanfaat dalam melembapkan serta menghaluskan kulit di sekitar organ intim.
Selain itu, minyak kelapa juga berguna dalam mencegah dan menangani infeksi ragi.
Kenapa? Karena minyak kelapa memiliki sifat antijamur dan antibaakteri. Dengan begitu, vagina bisa terhindar dari risiko infeksi jamur.
Minyak kelapa seperti apa yang disarankan? Sebaiknya pilih minyak kelapa murni yang tak mengandung bahan tambahan lainnya.
Memang minyak kelapa butuh waktu untuk mencair lantaran memiliki tekstur yang relatif kental.
Upaya yang bisa dilakukan, cobalah Moms menggosokan minyak kelapa di antara telapak tangan sebelum digunakan.
4. Lidah buaya
Lidah buaya atau yang biasa juga disebut aloe vera umumnya dikenal untuk merawat kulit dan menyembuhkan luka. Akan tetapi ternyata lidah buaya juga memiliki manfaat lain, yaitu sebagai pelembap alami.
Kenapa demikian? Lidah buaya rupanya memiliki pH yang lebih rendah dari air. Alhasil, pelumas yang mengandung lidah biaya bisa membantu menjaga keseimbangan kadar pH vagina sehingga tetap sehat.
Terkait hal tersebut, riset yang dipublikasikan dalam Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan pada 2008, mengungkapkan bahwa ternyata lidah buaya efektif dalam mengatasi penyakit atau masalah radang kulit kelamin pada wanita. Alasannya, lidah buaya mengandung antibakteri dan antiperadangan.
Nah, menggunakan gel lidah buaya pada kulit secara rutin juga membantu menjaga elastisitas kulit. Pasalnya, lidah buaya kaya akan vitamin C dan E, yang bermanfaat untuk kesehatan kulit, membantu untuk meningkatkan kekencangan alami kulit, membuat kulit lembut, kenyal, dan senantiasa lembap.
Pastikan Moms memakai gel lidah buaya yang 100 persen murni dan tidak mengandung bahan tambahan buatan.
Selain itu, Moms juga bisa coba menggunakan produk pembersih kewanitaan (bukan sabun) yang mengandung povidone-iodine untuk membersihkan dan mencegah infeksi vagina, terutama saat haid.
Segera berkonsultasi dengan dokter bila masalah vagina kering tidak teratasi atau makin memburuk.
(HIL)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.