21 January 2025

8 Penyebab Keringat Berlebih pada Anak, Perlu Waspada Moms!

Bisa jadi gejala hiperhidrosis, diabetes, atau karena penyakit jantung bawaan

Keringat berlebih pada anak sering kali menjadi kekhawatiran bagi orang tua.

Meskipun berkeringat adalah proses alami tubuh untuk mengatur suhu, tetapi keringat yang berlebihan mungkin saja menandakan masalah medis tertentu.

Namun Moms tak perlu khawatir, berikut ini penyebab dan pilihan pengobatan untuk mengatasi keringat berlebih pada anak yang bisa jadi panduan.

Keringat Berlebih pada Anak, Normalkah?

Keringat Berlebih pada Anak
Foto: Keringat Berlebih pada Anak (Cincinnatifamilymagazine.com)

Keringat berlebih pada anak merupakan hal yang normal terjadi.

Si Kecil mungkin mengeluarkan keringat berlebih karena berolahraga, bermain aktif, atau karena terpapar panas dan cuaca yang lembap.

Keringat berlebih juga normal terjadi saat anak sedang tidur nyenyak.

Ini adalah hal yang umum dan tidak perlu dikhawatirkan, asalkan keringat berlebih hanya terjadi selama tidur dan berhenti ketika anak terbangun.

Kapan Keringat Berlebih pada Anak Perlu Diwaspadai?

Moms perlu membawa anak untuk konsultasi ke dokter jika keringat berlebih yang mereka alami disertai dengan gejala berikut:

  • Keringat berlebih terjadi tanpa penyebab yang jelas
  • Keringat berlebih yang terjadi hanya di area tubuh tertentu, seperti telapak tangan, kaki, atau ketiak
  • Keringat berlebih disertai dengan gejala lain, seperti penurunan berat badan, rasa haus yang berlebihan, atau kelelahan yang tidak wajar

Penyebab Keringat Berlebih pada Anak

Penyebab Keringat Berlebih pada Anak
Foto: Penyebab Keringat Berlebih pada Anak (Care.choc.org)

Ada beberapa kemungkinan penyebab keringat berlebih pada anak, antara lain:

1. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang panas atau lembap dapat menyebabkan tubuh anak mengeluarkan lebih banyak keringat.

Ketika anak berada di luar ruangan pada hari yang panas, atau di dalam ruangan dengan suhu yang tinggi, tubuh mereka akan berkeringat untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil dan mencegah overheating.

Tenang saja, Moms, keringat berlebih di lingkungan seperti ini adalah respons alami tubuh untuk mendinginkan kulit dan menjaga suhu tubuh tetap sejuk.

2. Aktivitas Fisik

Saat anak melakukan aktivitas fisik, seperti berlari, bermain, atau berolahraga, tubuh mereka memanas dan menghasilkan keringat sebagai cara untuk mendinginkan tubuh.

Jika aktivitas fisik seperti ini dilakukan secara terus-menerus, dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, yang memicu kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat.

Ini adalah mekanisme tubuh yang sehat dan normal untuk menjaga suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi, terutama saat anak terlibat dalam permainan fisik atau olahraga.

3. Stres dan Kecemasan

Saat anak merasa cemas atau stres, tubuh mereka mengalami respons "fight or flight" (melawan atau lari), yang merupakan respons alami tubuh terhadap ancaman atau situasi yang menegangkan.

Pada saat itu, tubuh mengeluarkan adrenalin, yang meningkatkan detak jantung dan mempersiapkan tubuh untuk menghadapi situasi yang menegangkan.

Salah satu dampaknya adalah peningkatan produksi keringat, terutama di area seperti telapak tangan, kaki, dan dahi.

4. Infeksi

Ketika tubuh mengalami infeksi, seperti demam, flu, pneumonia, atau TBC, sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melawan patogen seperti bakteri atau virus.

Sebagai bagian dari respons tubuh terhadap infeksi, suhu tubuh anak dapat meningkat, yang kemudian memicu kelenjar keringat untuk mengeluarkan lebih banyak keringat.

5. Hiperhidrosis

Keringat berlebih pada anak juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti hiperhidrosis.

Melansir dari laman Children's Hospital of Philadelphia, hiperhidrosis adalah kondisi medis di mana tubuh menghasilkan keringat secara berlebihan, meskipun tidak ada pemicu suhu panas atau aktivitas fisik yang dapat menjelaskan hal tersebut.

Pada anak-anak, hiperhidrosis sering terjadi pada area telapak tangan, kaki, ketiak, atau wajah.

Kondisi ini bisa sangat mengganggu, menyebabkan rasa malu, kecemasan, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari anak.

Misalnya, anak dengan hiperhidrosis bisa kesulitan memegang pensil atau alat tulis, atau mereka mungkin merasa tidak nyaman dalam situasi sosial.

Oleh karena itu, orang tua tidak boleh menyepelekan hiperhidrosis pada anak karena dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka.

6. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi medis di mana kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.

Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, dan jika diproduksi secara berlebihan, dapat meningkatkan aktivitas tubuh, termasuk produksi keringat.

Pada anak-anak dengan hipertiroidisme, keringat berlebih sering kali menjadi salah satu gejalanya.

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat meningkatkan suhu tubuh, yang menyebabkan tubuh mencoba mendinginkan dirinya dengan menghasilkan keringat lebih banyak dari yang biasanya dibutuhkan.

Selain keringat berlebih, gejala lain dari hipertiroidisme pada anak bisa meliputi penurunan berat badan, detak jantung yang cepat, kecemasan, dan rasa panas berlebih meskipun berada di lingkungan yang sejuk.

7. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur jantung yang ada sejak lahir.

Tentunya, kondisi ini dapat memengaruhi cara jantung bekerja.

Ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efisien, tubuh akan berusaha untuk menyesuaikan diri, dan salah satu responsnya adalah meningkatkan produksi keringat.

Pada anak dengan penyakit jantung bawaan, keringat berlebih sering terjadi karena jantung yang bekerja lebih keras untuk mendistribusikan darah ke seluruh tubuh.

Hal ini membuat tubuh menghasilkan lebih banyak keringat sebagai usaha untuk menjaga suhu tubuh tetap normal.

Keringat berlebih ini bisa terjadi selama aktivitas fisik atau bahkan saat anak sedang beristirahat.

Selain keringat berlebih, gejala lain yang sering ditemukan pada anak dengan penyakit jantung bawaan termasuk kelelahan yang berlebihan, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, dan penurunan berat badan yang ekstrim.

8. Diabetes

Penyebab keringat berlebih pada anak selanjutnya yakni karena penyakit diabetes.

Ketika gula darah anak terlalu tinggi atau rendah, tubuh dapat merespons dengan cara menghasilkan keringat berlebih.

Hipoglikemia (gula darah rendah) khususnya dapat menyebabkan keringat berlebih sebagai salah satu gejalanya, bersama dengan gejala lain seperti gemetar, kebingungan, dan pusing.

Sebaliknya, hiperglikemia (gula darah tinggi) juga bisa memengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan keringat.

Melansir laman Very Well Health, anak dengan diabetes yang sering mengalami keringat berlebih juga mungkin menunjukkan gejala lain seperti sering haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak wajar, dan keringat yang memiliki bau seperti aseton (seperti bau penghapus cat kuku).

Diagnosis Kondisi Kesehatan dengan Gejala Keringat Berlebih pada Anak

Diagnosis Keringat Berlebih pada Anak
Foto: Diagnosis Keringat Berlebih pada Anak (5littlemonkeysbed.com)

Jika anak Moms mengalami keringat berlebih, penting untuk melakukan diagnosis yang tepat untuk menentukan penyebabnya.

Berikut ini langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis keringat berlebih pada anak:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kondisi anak secara keseluruhan.

Dokter akan mengamati area tubuh yang berkeringat dan melihat apakah ada tanda-tanda infeksi, masalah kulit, atau kelainan fisik lainnya.

Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk memeriksa apakah keringat berlebih terjadi secara simetris seperti pada kedua telapak tangan, kaki, atau ketiak.

2. Riwayat Medis Anak

Dokter juga akan menanyakan riwayat medis anak, termasuk kapan keringat berlebih dimulai, seberapa sering keringat berlebih terjadi, dan apakah ada pemicu atau faktor lain yang dapat menjelaskan kondisi ini (misalnya, aktivitas fisik, suhu lingkungan, atau stres).

Selain itu, dokter akan menanyakan apakah ada riwayat keluarga yang mengalami kondisi serupa, karena hiperhidrosis bisa bersifat turun-temurun.

3. Tes Keringat

Untuk mengukur seberapa banyak keringat yang diproduksi anak, dokter mungkin akan melakukan tes keringat, seperti:

  • Tes Pati-Iodium

Dalam tes ini, dokter akan mengoleskan larutan pati-iodium pada kulit anak dan kemudian menyebarkan serbuk tepung di atasnya.

Pati-iodium akan berubah warna menjadi ungu di area yang basah oleh keringat, sehingga memungkinkan dokter untuk mengukur jumlah keringat yang dihasilkan.

  • Tes Kertas

Dokter akan menggunakan kertas khusus untuk menyerap keringat dari kulit anak.

Jumlah keringat yang diserap kertas ini kemudian akan dihitung untuk menentukan tingkat keparahan keringat berlebih.

4. Tes Laboratorium

Jika dokter mencurigai bahwa keringat berlebih disebabkan oleh kondisi medis lain (seperti diabetes, gangguan tiroid, atau infeksi), mereka mungkin akan merekomendasikan tes laboratorium untuk memeriksa kadar gula darah, fungsi tiroid, atau tanda-tanda infeksi dalam tubuh.

Tes darah dan urin bisa membantu mengidentifikasi apakah ada kondisi medis yang mendasari keringat berlebih pada anak.

Cara Mengatasi Keringat Berlebih pada Anak

Cara Mengatasi Keringat Berlebih pada Anak
Foto: Cara Mengatasi Keringat Berlebih pada Anak (Aboutkidshealth.ca)

Lantas, bagaimana cara mengatasi keringat berlebih pada anak?

Berikut ini beberapa tips yang dapat Moms terapkan untuk mengatasi keringat berlebih pada anak.

1. Gunakan Pakaian yang Tepat

Pastikan untuk memberikan pakaian yang tepat pada Si Kecil agar mereka tak mengalami keringat berlebih.

Dalam hal ini, Moms dapat memilih pakaian anak berbahan katun atau bahan alami lainnya karena bahan-bahan ini menyerap keringat dengan baik dan memungkinkan udara untuk mengalir, sehingga menjaga tubuh tetap sejuk.

Sebaiknya pilih pakaian ringan dan tidak berlapis-lapis, yang memungkinkan tubuh untuk bernapas dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Menggunakan pakaian yang ringan dan tidak terlalu ketat juga memungkinkan keringat menguap lebih mudah.

Selain itu, pilih pakaian berwarna cerah seperti putih atau pastel untuk membantu memantulkan panas dan sinar matahari, sehingga tubuh tidak terlalu panas.

2. Coba Gunakan Antiperspirant

Moms juga dapat mengatasi masalah keringat berlebih pada anak dengan menggunakan antiperspirant.

Antiperspirant mengandung bahan aktif seperti aluminium klorida, yang bekerja dengan menyumbat kelenjar keringat dan mencegah keluarnya keringat.

Dengan cara ini, antiperspirant dapat mengurangi jumlah keringat yang diproduksi, terutama di area yang sering berkeringat berlebih, seperti ketiak, tangan, atau kaki.

Namun, pastikan untuk memilih produk antiperspirant yang aman digunakan oleh anak-anak, ya.

3. Pastikan Lingkungan Tetap Sejuk

Pastikan untuk menjaga suhu ruangan di mana anak berada tetap nyaman dan sejuk.

Dalam hal ini, menggunakan kipas angin atau AC dapat membantu menjaga suhu tubuh anak agar tetap stabil, terutama jika anak tinggal di lingkungan yang panas atau lembap.

Dengan begitu, anak dapat lebih mudah dalam mengontrol produksi keringat tubuhnya.

4. Bantu Anak Kelola Stres dan Kecemasan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stres dan kecemasan bisa menjadi salah satu penyebab keringat berlebih pada anak.

Oleh sebab itu, sebaiknya Moms bisa membantu Si Kecil mengelola stres dan kecemasannya agar tak berkeringat secara berlebihan.

Moms dapat mengajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan.

Jangan lupa untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan agar anak terhindar dari stres dan kecemasan, Moms.

Namun, jika kecemasan anak cukup berat dan sulit diatasi dengan cara-cara sederhana, berkonsultasi dengan seorang psikolog atau terapis anak bisa sangat membantu.

5. Lakukan Pengobatan untuk Penyakit yang Mendasari

Jika keringat berlebih merupakan gejala dari masalah kesehatan lain, seperti hipertiroidisme, diabetes, atau penyakit jantung bawaan pada anak, maka pengobatan yang tepat untuk kondisi medis tersebut dapat membantu mengatasi keringat berlebih pada anak.

Dengan begitu, kualitas hidup anak dapat meningkat dan mereka bisa menjalani aktivitas secara lebih baik.

Baca Juga: 10 Penyebab Bayi Keringat Dingin dan Cara Mengatasinya!

Demikian penjelasan lengkap seputar keringat berlebih pada anak. Semoga bermanfaat, Moms!

  • https://www.verywellhealth.com/excessive-sweating-2634570#:~:text=Summary,have%20an%20underlying%20medical%20cause
  • https://care.choc.org/diagnosis-and-treatment-for-pediatric-hyperhidrosis/
  • https://www.chop.edu/conditions-diseases/hyperhidrosis
  • https://www.nhs.uk/conditions/excessive-sweating-hyperhidrosis/
  • https://pch.health.wa.gov.au/For-health-professionals/Referrals-to-PCH/Prereferral-guidelines/Hyperhidrosis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.