08 Maret 2018

Kesalahan Generasi Millenial Dalam Menghadapi Tekanan Pergaulan

Gaul boleh....tekor jangan!
Kesalahan Generasi Millenial Dalam Menghadapi Tekanan Pergaulan

Generasi millenial atau orang yang berada dalam usia remaja sampai dengan 30 tahunan bisa dibilang generasi yang super power dalam tingkat konsumtif. Mereka berada dalam usia produktif dan biasanya sangat berdampak disekitar mereka.

Level pergaulan menjadi hal yang sangat diperhatikan untuk orang-orang yang hidup di kota besar. Mereka beranggapan jika ingin diterima di level yang lebih tinggi, mereka harus mengorbankan banyak uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.

Kira-kira hal apa saja yang menjadi kesalahkaprahan generasi millenial belakangan ini? Jangan-jangan Moms pun menjadi pelakunya!

Barang Branded = Keren

Untuk sekedar dibilang hits kadang beberapa dari kaum millenial rela memangkas sebagian tabungannya untuk membeli barang merk terkenal. Padahal dengan biaya itu mungkin saja akan lebih bermanfaat untuk hal yang lebih penting.

Disadari atau tidak, kita sudah terperangkap dalam keadaan seperti itu. Sebagai contoh, disuatu pusat perbelanjaan Moms melihat sepatu olahraga dengan brand luar negeri yang terkenal dengan potongan harga 50%, padahal hasil akhirnya mungkin saja Moms bisa membeli sepatu produk lokal dengan harga yang jauh lebih murah.

Pasti Moms akan mempertimbangkan untuk membeli barang branded dengan alasan “Lumayan setengah harga, saya bisa keren dengan merek terkenal”

Makan Di Tempat Fancy

Pernahkah Moms mendapat rekomendasi tempat makan dengan suasana “instagramable” atau tempat yang bagus untuk posting di media sosial? Ketika Moms datang dan membuka daftar menu ternyata harganya cukup mahal. Hanya untuk bisa selfie dengan suasana yang lucu atau mewah.

Beberapa dari kaum millenial belakangan ini rela hanya memesan makanan penutup dengan harga yang cukup mahal. Beberapa kasus di India, mengabarkan para remaja disana rela menghabiskan waktunya berjam-jam di cafe mewah dengan biaya makan mereka selama beberapa minggu. Entah apa yang salah dalam fenomena seperti ini.

Hemat = Hal yang Buruk

Sejak sekolah dasar tentunya Moms diajarkan perihal 'Hemat Pangkal Kaya' dan menabung itu kebiasaan yang baik. Namun kalimat tersebut saat ini hanya menjadi satu semboyan saja.

Mungkin Moms pernah menolak tawaran makan dengan alasan “Maaf saya sedang berhemat, jadi saya membawa bekal dari rumah”.

Namun berapa banyak dari rekan Moms yang mencibir atau berbisik-bisik menilai bahwa Moms orang yang pelit dan perhitungan. Kurang lebih begitulah keadaan salah kaprah generasi millenial saat ini. Mereka lebih mengandalkan memakai kartu kredit dan hidup konsumtif setiap hari.

Sebenarnya tidak ada yang salah untuk membeli barang bermerk, makan ditempat mewah, atau berhemat. Hanya saja, pola pikir kita sebagai generasi produktif yang cerdas, untuk meminimalisir kesalahkaprahan seperti itu. Generasi millenial Indonesia harus punya dampak positif dan produktif dalam bidangnya masing-masing.

Tidak hanya sebagai generasi pengguna, tapi alangkah baiknya Moms, dan kita semua menjadi generasi pencipta yang berdampak.

(LMF)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb