19 Mei 2022

Museum Kebangkitan Nasional: Sejarah, Alamat, Harga Tiket Masuk, dan Koleksi yang Ada di Dalamnya

Sudah pernah melihat Museum Kebangkitan Nasional? Yuk, kunjungi bersama keluarga, Moms!
Museum Kebangkitan Nasional: Sejarah, Alamat, Harga Tiket Masuk, dan Koleksi yang Ada di Dalamnya

Foto: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

Hari Kebangkitan Nasional setiap tahunnya diperingati pada tanggal 20 Mei. Pemilihan tanggal ini didasari atas berdirinya Organisasi Boedi Oetomo. Terdapat bangungan yang memiliki hubungan dengan erat hari peringatan ini, yaitu Museum Kebangkitan Nasional.

Setiap tahunnya, hari peringatan ini dilaksakan dengan menghadirkan tema yang berbeda.

Dilansir dari Kominfo.go.id, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke 114 pada tanggal 20 Mei 2022, tema yang diusung adalah “Ayo Bangkit Bersama".

Tema tersebut dipilih agar Harkitnas ini dapat menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk bersama-sama mengobarkan semangat bangkit dari pandemi Covid-19 yang telah lebih dari 2 tahun menyerang dan turut berefek di segala sendi kehidupan.

Untuk lebih mengenal hari peringatan ini, yuk simak ulasan tentang salah satu tempat bersejarah yang menjadi bagian dari hari peringatan Harkitnas berikut ini.

Baca Juga: 25+ Wisata Jakarta Terbaru untuk Rekreasi, Ada Moja Museum, Sudah Pernah ke Sana Belum?

Sejarah Museum Kebangkitan Nasional

Sejarah Museum Kebangkitan Nasional
Foto: Sejarah Museum Kebangkitan Nasional

Foto: muskitnas.net

Museum Kebangkitan Nasional berada pada sebuah komplek bangunan peninggalan kolonial Belanda.

Gedung ini berarsiktektur neo renaissance yang dirancang dan dibangun oleh tentara Zeni Angkatan Darat Hindia Belanda pada tahun 1899.

Pembangunan gedung selesai pada tahun 1902 dan diberi nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau Dokter Djawa School, yaitu sekolah pendidikan kedokteran bagi pribumi yang dibuka hingga tahun 1925.

Jadi, sebelum jadi Museum Kebangkitan Nasional, bangunan ini adalah sekolah STOVIA.

Dilansir dari Kemdikbud.go.id pembangunan sekolah tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan dokter-dokter pribumi dalam mengatasi berbagai wabah (tipes, kolera, disentri dan lain-lain) yang menyerang di pulau Jawa.

Pemerintah Hindia-Belanda mendirikan STOVIA karena dirasa lebih mudah dan ekonomis untuk menghadirkan dokter pribumi dibandingkan jika mendatangkan dokter dari Eropa yang dapat mengeluarkan banyak biaya.

Sekolah ini tidak memungut biaya sehingga dapat menarik minat kaum bumiputera.

Baca Juga: Belajar Sejarah Kota Jakarta bersama Si Kecil, Yuk ke Museum!

Tidak hanya menghasilkan dokter yang mumpuni dalam bidang kesehatan, namun sekolah ini juga menghasilkan para aktivis yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia.

Dilansir dari Museum.kemdikbud.go.id, pada sekitar tahun 1920an secara bertahap pendidikan STOVIA dipindahkan ke Salemba (yang kini dikenal sebagai kampus Universitas Indonesia).

Tahun 1926 STOVIA tidak lagi digunakan sebagai sekolah kedokteran, melainkan untuk sekolah Algemene Middelbaar School (AMS) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) hingga tahun 1942.

Lebih lanjut gedung ini kemudian digunakan oleh Jepang sebagai kamp tahanan eks tentara Belanda hingga tahun 1945.

Setelah Indonesia merdeka, dari tahun 1945-1973 gedung ini dihuni oleh eks tentara Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) Batalyon V.

Hingga pada tahun 1984, gedung ini dijadikan salah satu gedung bersejarah dan ditetapkan sebagai Museum Kebangkitan Nasional.

Koleksi Museum Kebangkitan Nasional

Koleksi Museum Kebangkitan Nasional
Foto: Koleksi Museum Kebangkitan Nasional

Foto: muskitnas.net

Saat masuk ke dalam gedung, pengunjung dapat menyaksikan ruang kelas dan laboratorium, asrama, tempat olahraga, kantin, dapur, dan aula.

Dalam museum ini juga terdapat ruangan perpustakaan yang dikelola oleh Komunitas Buku Berkaki yang mengoleksi ribuan buku anak-anak.

Selain itu, ruang aula digunakan untuk sekolah tari tradisional secara gratis yang dikelola oleh Yayasan Belantara Budaya Indonesia.

Pengunjung juga dapat disuguhkan dengan berbagai koleksi di dalam museum dengan total 2.042 buah berupa bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta, dan miniatur.

Seluruh koleksi tersebut dipamerkan di beberapa ruangan, antara lain di ruang awal pergerakan, ruang kesadaran nasional, ruang pergerakan, dan ruang memorial Boedi Oetomo.

Pada tahun 2012 dan 2013 revitalisasi museum secara bertahap dilakukan oleh pemerintah pusat dari segi tata koleksi, pemasangan air conditioner, dan perbaikan pada papan keterangan.

Cara ke Museum Kebangkitan Nasional

Cara ke Museum Kebangkitan Nasional
Foto: Cara ke Museum Kebangkitan Nasional

Foto: instagram.com/muskitnasofficial

Untuk dapat berkunjung ke museum ini, Moms dapat menggunakan moda transportasi Trans Jakarta, dan turun di Halte Sentral Busway Senen.

Kemudian, dapat menaiki jembatan penyeberangan yang terdapat di depan mal Plaza Atrium dan berjalan menuju Jalan Kwini.

Setelah berjalan kurang lebih 100 meter, maka sampailah di Museum Kebangkitan Nasional.

Moms juga bisa menggunakan kendaraan umum yang menuju ke Pasar Senen, yang kemudian dapat dilanjutkan dengan menaiki ojek atau bajaj menuju ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Tepat di belakang RSPAD Gatot Soebroto, Moms bisa menemukan Museum Kebangkitan Nasional.

Baca Juga: 3 Manfaat Penting Mengajak Anak Ke Museum

Alamat, Tiket Masuk dan Jam Operasional Museum Kebangkitan Nasional

Alamat dan Jam Operasional Museum Kebangkitan Nasional
Foto: Alamat dan Jam Operasional Museum Kebangkitan Nasional

Foto: instagram.com/muskitnasofficial

Museum Kebangkitan Nasional beralamat di Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh No.26, RW.5, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat.

Setiap hari, museum buka setiap hari di jam 09.00-16.00 WIB, kecuali di hari Senin. Di hari senin dan hari libur nasional museum ini diliburkan dan tidak menerima pengunjung.

Untuk dapat masuk ke dalam museum, Moms hanya perlu membayar Rp2.000 saja.

Demikian informasi tentang Museum Kebangkitan Nasional yang menjadi bangunan Cagar Budaya yang dilindungi oleh negara.

Yuk, ajak keluarga wisata ke museum agar semakin paham dengan sejarah bangsa.

  • https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/KOMINFO%20PEDOMAN%20HARKITNAS%202022%20.pdf
  • https://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/eyJpdiI6IjJPUlBMZEJjOEh2MWI3YWU5VzJpekE9PSIsInZhbHVlIjoiZld6c3VURGNBak04bkkxTlVISG94QT09IiwibWFjIjoiNGNjZDM5MjYwNjI2MDY4NWI1ZDA2YjYwOThhMDAzZTg1NGNhZjc3MWQzNGVlODRjYmNlYTg3NDQ3MzUzOGMwMSJ9
  • http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/tentang-kami/
  • https://www.instagram.com/muskitnasofficial/?hl=id

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb