13 Daftar Nama Raja Majapahit, Salah Satunya Hayam Wuruk
Tahukah Moms siapa saja nama raja Majapahit yang berkuasa sejak awal berdiri pada tahun 1293 sampai runtuh di tahun 1527?
Mungkin salah satu nama raja yang paling terkenal yaitu Hayam Wuruk yang berhasil membawa kerajaan tersebut ke puncak kejayaannya.
Selain tegas dan adil, kesuksesan Hayam Wuruk dalam menjalankan pemerintahannya juga dibantu dengan orang-orang di sekitarnya.
Salah satu yang paling berpengaruh yaitu Patih Gadjah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa miliknya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini ulasan tentang Raja Hayam Wuruk dan nama raja Majapahit lainnya yang bisa Moms perhatikan.
Baca Juga: Candi Cetho, Candi Bercorak Agama Hindu di Jawa Tengah Peninggalan Kerajaan Majapahit
Daftar Nama Raja Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budhha terbesar di nusantara yang berdiri pada tahun 1293-1527 M.
Kerajaan ini didirikan pertama kali oleh Raden Wijaya. Sebelumnya, ia adalah panglima perang Kerajaan Singasari sekaligus menantu Raja Kertanegara.
Kerajaan Majapahit berkembang menjadi kerajaan besar dengan daerah kekuasaan yang sangat luas dan mampu bertahan hingga lebih dari 2 abad.
Kejayaan ini tentunya tak lepas dari peran para raja yang memimpin Kerajaan Majapahit.
Menurut sejarah, tercatat ada 13 nama raja Majapahit yang memimpin tahta kerajaan, yaitu:
- Raden Wijaya atau Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309)
- Kalagemet atau Sri Jayanagara (1309-1328)
- Sri Gitarja atau Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350)
- Hayam Wuruk atau Sri Rajasanagara (1350-1389)
- Wikramawardhana (1389-1429)
- Ratu Suhita atau Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447)
- Kertawijaya atau Brawijaya (1447-1451)
- Rajasawardhana atau Brawijaya II (1451-1453)
- Purwawisesa atau Girishawardhana atau Brawijaya III (1456-1466)
- Bhre Pandansalas atau Suraprabhawa atau Brawijaya IV (1466-1468)
- Bhre Kertabumi atau Brawijaya V (1468-1478)
- Girindrawardhana atau Brawijaya VI (1478-1489)
- Patih Udara (1489-1527)
Baca Juga: Kisah Kerajaan Perlak, Kesultanan Islam Tertua di Nusantara
Mengenal Raja Pertama Majapahit
Setelah mengetahui nama nama Raja Majapahit di atas, Nama Raja Majapahit Raden Wijaya atau Kertarajasa Jayawardhana, adalah yang pertama kali mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293.
Ia merupakan menantu kesayangan Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari yang sekaligus menjabat sebagai panglima perang.
Pada masa pemerintahan Kerajaan Singasari, Raja Kertanegara menerima utusan dari Raja Jayakatwang dari Kerajaan Kediri untuk membayar sejumlah upeti.
Raja Kertanegara menolak permintaan tersebut. Bahkan, ia juga mempermalukan utusan dari Kediri tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya.
Tak terima dengan perlakuan tersebut, Raja Jayakatwang melancarkan aksi pemberontakan ke Kerajaan Singasari dengan membawa rombongan dari Kediri.
Dalam perang Jayakatwang pada tahun 1292, Raja Kertanegara berhasil dibunuh dan kerajaan Singasari diambil alih oleh Jayakatwang.
Setelah penggulingan Raja Kertanegara, Raden Wijaya melarikan diri dan mencari perlindungan kepada Aria Wiraraja yang masih setia dengan Singasari.
Dalam jamuan makan malam, keduanya terlibat perbincangan serius tentang keinginan Raden Wijaya untuk mendirikan pemerintahannya sendiri.
Ia menjanjikan akan memberi setengah daerah kekuasan barunya kepada Aria Wiraraja apabila ia bersedia membantunya.
Aria Wiraraja menyetujui penawaran tersebut. Ia lalu menyarankan supaya Raden Wijaya berpura-pura menyerahkan diri kepada Jayakatwang.
Selama tinggal di sana Raden Wijaya diminta untuk menyelidiki kekuatan Kediri dan meminta izin untuk membuka hutan dan tanah tandus di Tarik.
Baca Juga: 11 Contoh Novel Sejarah Indonesia, Penuh Ketegangan!
Raden Wijaya menjalankan rencana tersebut dengan mulus.
Bahkan, dalam waktu singkat nama Raja Majapahit pertama ini berhasil mendapat izin pembukaan lahan.
Ia membuka hutan Tarik di tepi Sungai Brantas untuk dijadikan pemukiman atau desa. Desa ini kemudian diberi nama Majapahit.
Desa Majapahit berkembang pesat dengan sistem pemerintahan yang baik di bawah kekuasaan Raden Wijaya.
Setelah berhasil mendirikan kerajaan baru, ia mulai merancang rencana balas dendam ke Kerajaan Kediri untuk mengambil alih kekuasaan.
Pada saat yang sama, Jawa juga diserang oleh pasukan Mongol pada 1292-1293 yang ingin membalas dendam atas pengusiran utusan Mongol oleh Raja Kertanegara pada tahun 1289.
Kondisi ini justru menjadi celah bagi Raden Wijaya untuk melancarkan aksi balas dendamnya.
Ia mulai menghasut pasukan Mongol untuk membantunya menggulingkan Kerajaan Kediri yaitu Raja Jayakatwang.
Rencana tersebut berhasil dan kerajaan Kediri jatuh ke tangannya.
Setelah pemberontakan selesai, ia meminta izin pulang ke Majapahit untuk mempersiapkan upeti bagi kerajaan Mongol.
Tanpa perasaan curiga, pasukan Mongol mengizinkan permintaan tersebut. Ia bahkan menugaskan 2 perwira dan 200 prajurit untuk mengawalnya.
Ketika di perjalanan, para pasukan Mongol justru diserang dan dibunuh oleh pasukan Majapahit.
Mereka juga menyerang pasukan Mongol yang sedang berkubu di Daha dan Canggu saat sedang mengadakan pesta kemenangan atas runtuhnya kerajaan Kediri.
Setelah semua pemberontakan selesai dilakukan, Raden Wijaya pun kembali ke Majapahit dan memindah pusat pemerintahannya ke Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Manfaat Memahaminya!
Sekilas Tentang Raja Hayam Wuruk
Pemerintahan kerajaan Majapahit selama lebih dari 2 abad tentunya mengalami pasang surut di tangan para pemimpinnya.
Namun, kerajaan ini pernah berada pada puncak keemasannya di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk pada tahun 1350-1389.
Nama Hayam Wuruk tampaknya adalah nama Raja Majapahit paling terkenal dan familiar di telinga kita ya, Moms?
Raja bergelar Sri Rajasanagara ini dikenal sebagai pemimpin yang tegas, jujur, adil, dan sangat mementingkan kemakmuran rakyatnya.
Kesuksesannya dalam menjalankan pemerintahan yang adil juga dibantu oleh orang-orang di sekitarnya.
Salah satunya, yaitu Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa.
Bahwa, ia tidak akan merasakan palapa (menikmati istirahat) sebelum menyatukan nusantara di bawah naungan Majaphit.
Pada masa pemerintahannya, luas kerajaan Majapahit meliputi hampir seluruh wilayah nusantara saat ini, ditambah Tumasi (Singapura), dan Semenanjung Melayu.
Sementara itu, Raja Hayam Wuruk juga melakukan beberapa upaya untuk memastikan kemakmuran rakyatnya, yaitu:
- Melakukan perjalanan ke daerah-daerah untuk memastikan secara langsung kondisi rakyatnya dan menjadi pemimpin yang merakyat.
- Menjaga hubungan yang baik dan terintegrasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
- Membangun sarana dan prasarana seperti tanggul-tanggul sungai, waduk, dam untuk meningkatkan hasil pertanian dan mencegah banjir.
- Membangun sarana yang mendukung di bidang perdagangan, misalnya tempat penyeberangan dan kota pelabuhan di tepi aliran sungai Brantas dan sungai Solo.
- Membuka hutan dan memperluas lahan pertanian untuk meningkatkan hasil bumi.
- Meningkatkan pendapatan kerajaan melalui pajak, diantaranya pajak usaha, pajak tanah, pajak profesi, pajak orang asing, dan pajak atas eksploitasi sumber daya alam.
- Menjaga kerukunan antar umat beragama.
- Menegakkan hukum dan perundang-undangan.
- Struktur pemerintahan yang teritorial dan birokrasi yang teratur dan terperinci.
Baca Juga: 12+ Kota Tertua di Dunia dan Indonesia, Kaya Akan Sejarah!
Peran Kerajaan Majapahit
Setelah mengetahui nama Raja Majapahit, ketahui juga peran Kerajaan Majapahit yang cukup banyak!
1. Pusat Kekuasaan Maritim
Majapahit memang menjadi kekuatan maritim yang dominan di Asia Tenggara, dengan kontrol atas rute perdagangan utama termasuk Selat Malaka.
Nah, hal ini memperkuat posisi ekonomi dan politik mereka di wilayah tersebut.
2. Pemersatu Nusantara
Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada, terutama dengan Sumpah Palapa Gajah Mada, Majapahit berhasil memperluas pengaruhnya dan menyatukan banyak kerajaan di Nusantara.
3. Penyebaran Kebudayaan dan Agama
Majapahit berperan penting dalam penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha.
Karya sastra seperti Kitab Negarakertagama dan peninggalan arsitektur seperti Candi Penataran adalah bukti pentingnya peran ini.
4 Pusat Perdagangan
Ibu kota Majapahit di Trowulan menjadi pusat perdagangan yang menarik pedagang dari berbagai wilayah.
Akhirnya, Majapahit sebagai salah satu pusat ekonomi di Asia Tenggara.
5. Pengembangan Hukum dan Administrasi
Sistem administrasi dan hukum yang dikembangkan di Majapahit sangat kompleks dan berpengaruh besar.
Hal ini menjadi model bagi sistem pemerintahan di wilayah Nusantara setelahnya.
Peran-peran ini menunjukkan Majapahit tidak hanya menjadi kerajaan yang kuat secara militer, lho!
Tetapi juga pusat kebudayaan dan ekonomi yang berpengaruh besar di kawasan Asia Tenggara.
Demikian penjelasan tentang nama Raja Majapahit dan beberapa fakta menarik tentang kerajaan ini.
Pastikan untuk mengajarkan pengetahuan nama Raja Majapahit ini kepada Si Kecil juga, ya, Moms!
- http://digilib.uinsby.ac.id/2395/4/Bab%202.pdf
- https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/download/1902/1707
- http://widiyatmiko.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/51874/Sejarah+Kerajaan+Majapahit.pdf
- https://tepakyang.kec-adimulyo.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/4/309
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.