
Obat merah selalu menjadi pertolongan pertama saat terkena luka.
Tak heran kalau obat ini selalu tersedia di kotak P3K bersama dengan kapas.
Obat merah merupakan salah satu jenis obat yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Selain dinamakan obat merah, jenis obat ini sering dijuluki dengan nama cairan antiseptik merah.
Ciri khas dari obat ini adalah warnanya yang oranye kemerahan dengan tekstur yang cair dan bening.
Obat merah biasanya dijual dalam kemasan botol kecil.
Bagian ujungnya terdapat lubang untuk mempermudah kita meneteskannya di bagian kulit yang terkena luka.
Baca Juga: 7 Kesalahan Perawatan Luka Anak Yang Harus Dihindari
Foto: Obat Merah (www.collinsdictionary.com)
Foto: collinsdictionary.com
Obat merah memiliki fungsi sebagai obat yang bisa menghambat dan menghentikan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan kulit.
Dengan begitu ketika terjadi luka, maka infeksi akibat virus, jamur, hingga protozoa bisa dicegah dengan baik.
Menurut jurnal penelitian Povidone Iodine in Wound Healing: A Review of Current Concepts and Practices dijelaskan fungsi dasar dari cairan antiseptik ini untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme saat kulit mengalami luka.
Namun, ternyata obat merah tidak bisa digunakan pada beberapa jenis luka pada kulit yang disebabkan oleh kondisi tertentu.
Misalkan saja luka-luka yang ada di bawah ini:
Jenis luka-luka yang ada di atas harus memerlukan pertolongan dari petugas medis.
Jadi, tidak bisa diobati begitu saja dengan obat merah.
Baca Juga: 7+ Obat Pengering Luka dari Bahan Alami untuk Pertolongan Pertama pada Luka RIngan, Yuk Coba!
Foto: Obat Merah (www.houstonchronicle.com)
Foto: houstonchronicle.com
Saat Moms meneteskan obat merah pada bagian yang luka, pasti akan ada rasa perih yang dirasakan.
Hal ini ternyata ada alasan medisnya.
Cairan antiseptik ini memiliki kandungan hidrogen peroksida, povidone iodine, dan alkohol.
Kandungan alkohol dan hidrogen peroksida ini yang memberikan rasa perih saat terkena luka.
Kedua kandungan ini merangsang respon dari saraf-saraf tubuh dan memicu rasa perih seperti terbakar selama beberapa detik.
Setelah beberapa detik tersebut, rasa perih akan menghilang dengan sendirinya.
Alkohol akan mengaktifkan VR-1 yang merupakan reseptor untuk menghasilkan sensasi terbakar saat terpapar suhu panas atau senyawa kimia tertentu seperti alkohol.
Kandungan hidrogen peroksida akan memberikan rasa perih.
Selain itu, juga berfungsi merusak sel-sel yang sudah mati dan memicu pertumbuhan sel-sel baru sehingga luka menjadi cepat sembuh.
Baca Juga: 5 Tips yang Bisa Dilakukan agar Luka Cepat Kering
Foto: Obat Merah (www.poison.org)
Foto: poison.org
Jika ingin menggunakan obat merah sebagai pengobat luka, ada cara tepat yang bisa dilakukan karena penggunan obat ini tidak bisa sembarangan.
Moms tidak bisa langsung mengoleskannya ke bagian yang luka begitu saja.
Jika tidak digunakan dengan tepat, maka tidak bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.
Oleh karena itu, jika ingin menggunakannya, ikutilah langkah-langkahnya di bawah ini!
Baca Juga: 5 Rekomendasi Salep untuk Luka Bakar yang Aman
Selalu ganti plester atau perban setelah mandi atau saat bagian yang terluka terkena air.
Saat mengganti plester atau perban, lakukan hal yang sama dari awal seperti di atas.
Hindari menimpa sisa obat merah dengan obat merah yang baru karena membuat luka menjadi lama sembuhnya.
Hal ini dikarenakan ada kemungkinan sisa obat merah yang sudah ditutup plester atau perban dan terkena air akan dimasuki bakteri.
Jadi, lebih baik membersihkan lukanya, baru kemudian memberi obat merah lagi.
Foto: Obat Merah (www.algaebarn.com)
Foto: algaebarn.com
Tidak semua luka pada kulit dapat diobati dengan obat merah.
Di bawah ini, ada beberapa cara untuk mengobati luka selain dengan menggunakan obat merah, yaitu:
Baca Juga: Catat 8 Cara Mengobati Luka Memar yang Dijamin Ampuh
Salep antibiotik bisa menjadi solusi selain obat merah yang bisa digunakan untuk mengobati luka.
Ada dua salep antibiotik yang paling banyak digunakan, yakni bacitracin dan neosporin.
Sekarang sudah memahami fungsi dari cairan antiseptik berwarna oranye kemerahan ini.
Semoga informasi di atas bisa berguna untuk menambah pengetahuan medis.