16 Oktober 2024

6 Jenis Pakaian Adat Sulawesi Selatan dan Keunikannya

Warna terang jadi dominasi pakaian adat Sulawesi Selatan

Moms mungkin sudah familiar dengan baju bodo, salah satu pakaian adat Sulawesi Selatan.

Ternyata selain baju bodo khas Makassar, provinsi di bagian selatan Pulau Sulawesi ini punya ragam pakaian adat yang lain.

Masing-masing pakaian adat itu memiliki keunikan dan ciri khas yang mewakili daerah asalnya.

Umumnya, pakaian adat Sulawesi Selatan dikenakan pada acara-acara tertentu, seperti upacara adat dan pernikahan.

Namun, pakaian adat Sulawesi Selatan juga dapat dikenakan untuk acara non formal, seperti pertunjukan seni atau festival hingga acara-acara di sekolah.

Lalu, apa saja pakaian adat Sulawesi Selatan selain baju bodo?

Simak dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 6 Rumah Adat Sulawesi Selatan dan Beragam Keunikannya

Penggunaan Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Pakaian adat Sulawesi Selatan digunakan dalam berbagai acara resmi yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Berikut beberapa acara resmi yang paling sering menggunakan pakaian adat dari provinsi ini:

1. Pernikahan

Pakaian adat seperti Baju Bodo untuk wanita Bugis dan Baju Tutu untuk pria Bugis sering dikenakan dalam upacara pernikahan.

Masyarakat Toraja juga menggunakan Baju Pokko dan Seppa Tallung dalam pernikahan mereka, menambah keindahan dan makna pada acara tersebut.

2. Upacara Adat

Berbagai upacara adat, seperti ritual keagamaan atau perayaan budaya, juga menjadi momen penting untuk mengenakan pakaian adat.

Misalnya, Baju Pattuqduq Towaine dari Suku Mandar sering digunakan dalam upacara tradisional dan pertunjukan seni.

3. Pesta Kematian

Dalam tradisi Toraja, pakaian adat seperti Baju Pokko digunakan dalam pesta kematian sebagai penghormatan kepada yang telah meninggal.

Acara ini merupakan salah satu momen penting dalam budaya Toraja, di mana pakaian adat menjadi simbol penghormatan.

4. Pertunjukan Seni dan Budaya

Acara seni budaya, seperti festival tari atau pertunjukan musik tradisional, juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengenakan pakaian adat.

Pakaian seperti Baju Labbu dan Seppa Tallung sering terlihat dalam pertunjukan tersebut.

5. Acara Resmi Pemerintahan

Di beberapa daerah, pegawai negeri sipil (PNS) diwajibkan mengenakan pakaian adat pada hari tertentu sebagai bentuk pelestarian budaya.

Misalnya, di Tana Toraja, pemakaian Baju Pokko oleh PNS pada hari tertentu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah setempat.

Ragam Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Baju Bodo
Foto: Baju Bodo (Pinterest.com)

Sulawesi Selatan terdiri dari beragam suku, di antaranya Suku Makassar, Suku Bugis, Suku Mandar, Suku Toraja dan beberapa suku lainnya.

Setiap suku memiliki pakaian adat sendiri-sendiri, yang makin memperkaya khasanah budaya provinsi beribukota Makassar ini.

Untuk lebih mengenal ragam pakaian adat Sulawesi Selatan, yuk disimak artikelnya, Moms!

1. Baju Bodo

Baju Bodo Sulawesi Selatan
Foto: Baju Bodo Sulawesi Selatan (Pinterest.com)

Baju bodo adalah pakaian adat tradisional Bugis-Makassar.

Baju bodo merupakan penamaan Makassar, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut waju ponco.

Baju bodo berbentuk persegi yang tampak seperti balon, berlengan pendek, hanya setengah siku, sesuai dengan namanya baju bodo. Dalam bahasa Makassar berarti baju pendek.

Baju bodo dibedakan menjadi dua menurut panjang bajunya.

Baju bodo pendek sampai pinggang umumnya dipakai para penari, pengantin dan gadis remaja.

Sementara yang panjangnya sampai di bawah betis, dipakai orang dewasa.

Warna baju bodo umumnya berwarna terang dan menunjukkan identitas, usia dan status sosial perempuan yang memakainya.

Misalnya, warna jingga berarti pemakainya berusia 10 tahun, jingga dan merah dipakai anak perempuan berusia 10-14 tahun, merah dikenakan perempuan berusia 17-25 tahun.

Sementara putih dikenakan perempuan dari kelas bawah, hijau untuk kalangan bangsawan dan ungu dipakai seorang janda.

Namun, di masa sekarang pemakaian berdasarkan ketentuan warna perlahan memudar.

Semua kalangan masyarakat dapat memilih warna yang ingin dipakai sesuai selera.

Selain itu, semakin banyak bermunculan baju bodo modern yang modis dengan pilihan warna dan motif beraneka macam.

Saat dikenakan, baju bodo dipadukan sarung tradisional yang disebut lipa' dengan motif kotak-kotak.

Selain itu dilengkapi dengan aksesoris berwarna emas yang terdiri dari hiasan kepala, kalung, gelang dan beragam hiasan lainnya untuk mempercantik pemakainya.

2. Baju Bella Dada

Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Foto: Pakaian Adat Sulawesi Selatan (Instagram.com/kiebesibaliem.bajubodo)

Kalau baju bodo adalah pakaian adat perempuan Bugis-Makassar, pakaian adat para pria Makassar disebut baju bella dada.

Sesuai namanya, baju ini memiliki arti baju dengan belahan pada dada.

Model bajunya berlengan panjang dengan leher berkerah dam dibubuhi kancing berwarna emas atau perak.

Terdapat saku pada bagian kiri dan kanan baju.

Sementara bagian bawah berupa celana yang disebut paroci yang dibalut dengan sarung atau disebut lipa' garusu.

Saat memakai baju ini, para pria Makassar juga mengenakan hiasan penutup kepala bernama passapu'.

Baju bella dada umumnya berupa kain tradisional tanpa motif atau polos dan berwarna terang mencolok seperti merah dan hijau.

Selain hiasan kepala passapu', baju tradisional Makassar ini juga dilengkapi dengan aksesoris seperti gelang, badik, dan hiasan lainnya.

Kaum pria Makassar nenggunakan pakaian ini untuk menghadiri upacara adat, pernikahan, acara kenegaraan ataupun acara formal lainnya.

Baca Juga: 3 Pakaian Adat Sulawesi Barat, Ada Filosofi Bernilai Magis!

3. Baju Labbu

Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Foto: Pakaian Adat Sulawesi Selatan (Instagram.com/abba_jas)

Baju labbu hampir mirip dengan baju bodo.

Bedanya, baju labbu memiliki lengan panjang dan agak ketat dari siku sampai pergelangan tangan.

Tak heran kalau baju labbu dikenal juga sebagai baju bodo panjang. Baju ini umumnya menggunakan kain sutera tipis yang tidak menerawang.

Sama halnya dengan baju bodo, pakaian adat Sulawesi Selatan ini dipadupadankan dengan sarung tradisional atau lipa' bermotif kotak cerah.

Selain itu, juga dilengkapi dengan asesori berupa perhiasan lempeng berwarna emas atau perak.

Dulunya, baju labbu dikenakan oleh para perempuan bangsawan Kerajaan Luwu, namun di masa modern bisa dikenakan perempuan kalangan manapun.

Tak ada ketentuan atau batasan khusus seperti usia ataupun status sosial.

Para perempuan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan sering mengenakan pakaian adat ini sebagai busana pengantin dan untuk menghadiri acara-acara adat.

Jas tutu' merupakan pakaian adat untuk laki-laki Bugis yang memiliki makna tutup. Sesuai dengan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.