Pakaian Dalam Pria Bisa Memengaruhi Kualitas Sperma
Infertilitas bukan hanya masalah wanita. Pria juga rentan menghadapi infertilitas dengan beragam faktor kemungkinan yang menyebabkan kualitas sperma jadi menurun.
Tidak hanya dipengaruhi dari gaya hidup, masalah kualitas sperma pada pria juga bisa terjadi hanya karena pemilihan celana dalamyang tidak tepat.
1. Temperatur Aman Bagi Testis
Foto: dailymail.co.uk
Untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas sperma yang optimal, testis atau buah zakar perlu berada pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur inti tubuh.
“Itulah mengapa (testis) berada di luar tubuh. Karena testis perlu mendapatkan udara segar,” ungkap endocrinologist reproduksi, Center for Reproductive Medicine di Emory University School of Medicine, Celia. E. Dominguez, seperti dikutip dari webmd.com.
Dikutip dari bbc.com, kualitas sperma dapat berubah jika berada temperatur di atas 34 derajat celsius.
Baca Juga: Selain Makan Sehat, 5 Hal Ini Memaksimalkan Kualitas Sperma
2. Hindari ‘Panas’ di Sekitar Testis
Foto: enkiverywell.com
Beberapa model celana panjang ketat dapat membuat skrotum lebih dekat ke tubuh, menyebabkan testis berada pada temperatur hangat, sementara celana yang longgar akan membuat temperatur lebih dingin.
Jika gesekan dan udara di sekitar testis panas, maka kualitas sperma pun akan menurun. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction.
Penelitian ini melibatkan 656 pria yang sedang menjalani pemeriksaan infertilitas di Massachusetts General Hospital, Boston. Para peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health yang menjalankan studi ini meminta sampel sperma, sampel darah, serta memberikan beragam pertanyaan kepada para peserta penelitian mengenai celana atau pakaian dalam yang sering mereka kenakan.
Baca Juga: Pengaruh Obesitas Terhadap Kualitas Sperma
Dikutip dari medicalnewstoday.com, hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa 50% pria mengatakan mereka biasanya menggunakan boxer dan para pria ini memiliki 25% konsentrasi sperma lebih tinggi, 17% jumlah sperma lebih tinggi, dan 33% lebih sperma yang berenang, dibandingkan dengan pria yang biasanya tidak mengenakan boxer.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga menemukan bahwa hormon pada otak yang memerintahkan testis untuk memproduksi sperma, biasa disebut follicle stimulating hormone (FSH) 14% lebih rendah pada pengguna celana longgar.
Hal ini kemungkinan terjadi karena hormon ini akan bereaksi untuk mengimbangi temperatur testis, dan akhirnya menurunkan kualitas sperma.
“Pria dapat memilih jenis pakaian dalam yang akan dikenakan, sehingga semoga hasil penelitian ini dapat meningkatkan fungsi testis pada pria,” ungkap penulis utama dalam penelitian ini, Dr. Lidia Mínguez-Alarcón, seperti dikutip dari medicalnewstoday.com.
3. Optimasi Sperma
Foto: olivierhealthtips.com
Sangat penting menjaga temperatur di sekitar testis tetap optimal untuk menjaga kualitas sperma.
Pastikan tidak menggunakan celana yang terlalu ketat sepanjang hari, terutama saat Dads akan duduk dalam jangka waktu yang lama.
Penggunaan boxer akan lebih direkomendasikan, meskipun memang akan sulit memadukannya dengan celana ketat.
Baca Juga: Kebiasaan Minum Alkohol Turunkan Kualitas Sperma!
Temperatur panas yang dapat mengganggu kualitas sperma juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan sauna dan berendam air panas.
Penggunaan laptop di pangkuan Dads pun juga bisa memicu temperatur yang tidak bersahabat bagi kualitas sperma.
“Kebiasaan dan menempatkan laptop terlalu lama di pangkuan, dapat menyebabkan kenaikan temperatur yang spermatotoxic dan dapat membunuh sperma,” ungkap endocrinologist reproduksi dari Fertility Centers of Illinois, Christopher Sipe, seperti dikutip dari fatherly.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.