
Perkembangan kecerdasan emosional dan sosial selama tahun pertama kehidupan bayi bisa sangat menarik dan menyenangkan. Sebagai bayi, ikatan dengan orang tua dan pengasuh mereka terasa menarik dan bersifat personal.
Meskipun setiap bayi dilahirkan unik dan akan menunjukkan kepribadiannya masing-masing, sebagian besar bayi tumbuh secara emosional dalam pola-pola tertentu yang dapat diprediksi.
Adapun perkembangan kecerdasan emosional bayi selama usia 0 hingga 12 bulan adalah sebagai berikut ini:
Baca Juga: 5 Manfaat Bermain di Depan Kaca untuk Bayi dan Emosinya
Foto: Yuk, Ketahui Perkembangan Kecerdasan Emosional Bayi Sesuai Usianya 1.jpg
Mengutip Bundoo.com, Kristie Rivers, MD, FAAP, Dokter Spesialis Anak Bersertifikat dan Direktur Pendidikan Kedokteran Anak di Fort Lauderdale, Florida, menyebutkan bahwa sejak lahir hingga usia satu bulan, sebagian besar bayi akan menunjukkan perkembangan emosional yang mencakup:
Foto: Yuk, Ketahui Perkembangan Kecerdasan Emosional Bayi Sesuai Usianya 2.jpg
Memasuki usia dua bulan kebanyakan bayi akan mulai mengembangkan kecerdasan emosional seperti:
Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Anak Memiliki Kecerdasan Emosional?
Foto: Yuk, Ketahui Perkembangan Kecerdasan Emosional Bayi Sesuai Usianya 3.jpg
Foto: Yuk, Ketahui Perkembangan Kecerdasan Emosional Bayi Sesuai Usianya 4.jpg
Pada usia-usia ini perkembangan kecerdasan emosional bayi sudah sampai pada tahap mulai memahami komunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya.
Mereka bukan hanya mampu mengekspresikan berbagai emosi dengan lebih baik, tetapi juga memahami emosi yang sama ketika Moms atau orang lain menunjukkannya.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Sembarangan Menghukum Anak Bisa Merusak Otak dan Emosinya!
Foto: Yuk, Ketahui Perkembangan Kecerdasan Emosional Bayi Sesuai Usianya 5.jpg
Dilansir dari HealthLink British Columbia, sekitar usia 9 hingga 12 bulan, sebagian besar bayi memiliki preferensi yang jelas pada orang-orang tertentu dan akan menunjukkan kasih sayangnya pada mereka.
Ketika ditinggalkan Moms atau pengasuhnya, bayi akan menangis, merajuk, atau bereaksi keras. Perilaku seperti ini disebut gangguan kecemasan akan perpisahan (separation anxiety disorder).
Semakin meningkatnya mobilitas bayi, seperti halnya merangkak dan berjalan, bayi yang memiliki keterikatan kuat dengan orang tua dan/atau pengasuhnya akan merasa lebih aman dan menunjukkannya dengan lebih tertarik untuk menjelajahi lingkungannya.
Bagaimanapun, bayi belajar banyak hal dari orang-orang di sekitar mereka dan Moms akan selalu menjadi panutan utama bagi Si Kecil. Melalui Moms ia akan belajar banyak tentang dunia dan bagaimana orang-orang berperilaku. Jadi, pastikan rumah selalu dalam situasi yang kondusif untuk mendukung perkembangan kecerdasan emosional bayi.
(RGW)