3-12 bulan

Setiap bulan, bayi usia 3-12 bulan akan menunjukkan perkembangan baru yang mendukung kemampuannya kelak.

Sebagai orang tua Moms perlu mengetahui setiap perkembangan serta pertumbuhan bayi 3-12 bulan, agar mengetahui apakah ia sudah mengikuti “jalur” yang tepat atau tidak.

Namun, perlu diingat jika tahap perkembangan bayi baru lahir setiap bulan tidak bisa disamaratakan.

Hal ini karena kondisi kesehatannya pun berbeda-beda.

Jadi, jangan cepat khawatir jika Si Kecil tidak memperlihatkan perkembangan yang sama dengan anak seusianya.

Siapa tahu, bayi justru memunculkan keterampilan lain yang mungkin tidak ditunjukkan anak lain sesuai usianya.

Secara garis besar, berikut uraian tahap perkembangan bayi dari bulan ke bulan.

Sekitar usia 3 bulan, biasanya tahapan perkembangan bayi terlihat saat ia sedang belajar mengasah kemampuan motorik kasar, seperti menahan berat tubuhnya dengan kaki, serta dada saat dalam posisi telungkup.

Namun, pada usia bayi 3 bulan 3 minggu, ia baru mampu menahan berat tubuhnya dengan kaki.

Sementara itu, posisi tengkurap bisa dengan lancar dilakukannya saat usia bayi 4 bulan 1 minggu.

Di usia ini juga, Moms akan melihat pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil yang berhasil bangun dari posisi berbaring ke duduk dengan baik.

Pada usia bayi 5 bulan 2 minggu, bayi mampu mengubah suaranya benar-benar seperti akan bicara.

Tepat di usia bayi 6 bulan atau 24 minggu, perkembangan bayi sudah mampu menirukan suara yang baru saja didengarnya.

Bahkan memasuki usia bayi 6 bulan 3 minggu, Moms akan mendengar kosa kata pertama dari mulut bayi, misalnya, “a”, “i”, “u”.

Di rentang usia 7-9 bulan ini, tahap perkembangan bayi telah terlihat mampu menjaga keseimbangan tubuhnya dengan baik.

Hal ini terlihat saat ia berusaha bangkit untuk berdiri dari posisi duduk sebelumnya.

Tepat di usia bayi 9 bulan atau 36 minggu, buah hati Moms tampak bisa melakukannya dengan lancar.

Memasuki usia bayi 10 bulan atau 40 minggu, perkembangan motorik kasar bayi sudah memasuki tahap di mana ia mulai belajar berdiri sendiri tanpa perlu pegangan.

Biasanya, ia mampu bertahan sekitar 2 detik, sebelum akhirnya perlu berpegangan lagi.

Selang 1 bulan setelahnya, tepatnya saat bayi 11 bulan, ia baru benar-benar mampu berdiri sendiri selama 2 detik.

Pada usia 12 bulan, kemampuan motorik halus anak sudah semakin berkembang, sehingga ia mungkin akan mengembangkan banyak keterampilan dan kemandirian baru.

Pada usia ini, bayi sudah mulai bisa memegang sendok sendiri atau mengacak-acak benda di sekitar.

Ada sejumlah faktor yang turut memengaruhi tahapan perkembangan bayi usia 3-12 bulan

Sejumlah faktor ini terbagi dalam empat kategori utama, yaitu:

  • Faktor lingkungan
  • Faktor biologis
  • Hubungan interpersonal
  • Lingkungan serta pengalaman awal.

Dalam merawat bayi, tentunya orang tua pun perlu memperhatikan asupan makanan yang layak agar tumbuh kembang bayi optimal.

Pada usia 6 bulan, bayi mulai diberikan MPASI atau makanan pendamping ASI.

Pemberian MPASI merupakan salah satu periode penting bagi tumbuh kembang bayi.

Pada periode ini, bayi mulai belajar mengenal bentuk dan rasa makanan, selain ASI.

Namun, pemberian MPASI sebaiknya dilakukan secara bertahap.

Moms harus mengetahui juga ciri-ciri bayi sudah mulai bisa makan, seperti:

  • Bisa meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut.
  • Duduk sendiri tanpa bantuan dan dapat menegakkan kepala.
  • Tertarik pada makanan yang dimakan orang lain.
  • Mampu membuka mulut dengan baik untuk mengambil makanan dari sendok.
  • Dapat menelan makanan dan tidak mengeluarkannya kembali dari mulut.

Namun, beberapa tanda lain yang ditunjukkan bayi, seperti memasukkan jarinya ke dalam mulut dan menangis pada malam hari, dapat membuat Moms keliru dan mengira bayi telah bisa diberi makanan padat.

Padahal, hal ini dapat menjadi pertanda bayi menginginkan lebih banyak ASI.

Saat mulai memberikan MPASI 6 bulan, ingatlah bahwa di usia tersebut, ASI atau susu formula masih menjadi sumber utama nutrisi Si Kecil.

Makanan padat sifatnya hanya sebagai suplemen.

Seringkali, makanan padat pertama yang bisa menjadi pilihan adalah sereal, nasi, atau oatmeal.

Beberapa bayi mungkin tidak menyukai sereal.

Tidak ada salahnya jika Si Kecil melewatkan tahap sereal dan langsung mengonsumsi bubur.

Namun, bayi sebaiknya mengonsumsi sereal terlebih dahulu.

Sebab, sereal bisa membantu bayi melewati masa transisi, dari susu ke makanan padat.

Berikut ini tips memberikan sereal untuk makan pendamping ASI atau MPASI pertama Si Kecil:

  • Jangan menaruh sereal di botol. Campurkan dengan susu formula atau air dan berikan dengan sendok.
  • Jika Moms sedang menyusui, jangan mencampur ASI dengan sereal dalam beberapa kali percobaan makan.
  • ASI Moms dapat dicampur dengan sereal dan sedikit air.
  • Buat sereal sedikit encer. Jika Si Kecil dapat mengonsumsinya dengan baik, buat lebih kental secara bertahap.
  • Mulailah dengan menawarkan beberapa sendok.

Jika Si Kecil sudah mulai siap mengonsumsi makanan padat, siapkan makanan dengan tekstur lembut yang mudah dicerna.

Jika Moms memberikan makanan selingan, berikan dengan potongan kecil

Saat menyajikan makanan yang belum pernah dimakan bayi, berikan setidaknya percobaan selama tiga hari berturut-turut, sebelum mencoba menu baru lainnya.

Langkah ini diperlukan untuk mengidentifikasi makanan yang mungkin menyebabkan alergi pada bayi.

Umumnya, bayi sehat cenderung memiliki tahap pertumbuhan yang terus berkembang seiring dengan pertambahan usia.

Moms sebagai orang tua harus mendukung tahap tumbuh kembangnya dengan nutrisi dan stimulasi untuk menjaga kesehatan bayi.

Yuk, ketahui lebih lengkap mengenai tumbuh kembang bayi, kesehatan bayi, nutrisi dan MPASI, mainan bayi, serta perlengkapan bayi di usia 3-12 bulan di sini!

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb