19 Juli 2024

Pneumonia pada Bayi: Gejala Hingga Pengobatan yang Efektif

Waspada apabila kulit bayi berubah membiru

Pneumonia pada bayi menunjukkan gejala yang mirip dengan COVID-19, seperti flu, demam, batuk, hingga sesak napas.

Penyakit satu ini juga disebabkan oleh virus dan bakteri.

Apakah pneumonia bisa berdampak fatal terhadap kesehatan bayi? Bagaimana mengenali tanda-tandanya?

Yuk, kita simak di bawah ini!

Baca Juga: 6 Sakit Mata pada Bayi yang Perlu Orang Tua Waspadai

Apa itu Pneumonia?

Bayi Sakit
Foto: Bayi Sakit (Freepik.com/pch-vector)

Mengutip World Health Organization (WHO), pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru.

Paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut alveoli, yang terisi udara ketika orang sehat bernapas.

Ketika seseorang menderita pneumonia, alveoli dipenuhi dengan nanah dan cairan.

Kondisi inilah yang membuat pernapasan terasa menyakitkan dan membatasi asupan oksigen.

Pneumonia adalah penyebab kematian menular terbesar pada anak-anak di seluruh dunia.

Penyakit ini membunuh 808.694 anak di bawah usia 5 pada tahun 2017, terhitung 15% dari semua kematian anak di bawah usia 5 tahun.

Pneumonia menyerang anak-anak dan keluarga di mana pun, tetapi paling umum terjadi di Asia Selatan dan Afrika.

Baca Juga: 9 Menu MPASI untuk Bayi Diare, Bantu Sehatkan Pencernaannya

Gejala Pneumonia pada Bayi

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com/jcomp)

Tanda dan gejala pneumonia bayi bervariasi tergantung pada usia Si Kecil dan penyebab pneumonia.

Adapun gejala pneumonia pada bayi biasanya, yaitu:

1. Batuk

Gejala pneumonia pada bayi sering kali mencakup batuk basah yang dapat disertai dengan keluarnya lendir dari paru-paru.

Lendir ini bisa berwarna hijau atau kekuningan, dan dalam beberapa kasus, lendir juga dapat mengandung darah.

Batuk basah pada bayi merupakan respons tubuh terhadap infeksi pada paru-paru yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan mereka.

Penting untuk memantau batuk ini dengan rutin.

Hal ini karena perubahan warna atau konsistensi lendir bisa menjadi petunjuk bagi dokter untuk menentukan jenis infeksi yang sedang dialami.

2. Wajah dan Bibir Pucat

Bibir atau wajah pucat menandakan bahwa Si Kecil tidak mendapatkan asupan oksigen yang mencukupi.

Artinya, bayi harus segera mendapatkan penanganan dokter ketika mengalami gejala ini.

Si Kecil juga bisa mengalami kulit berwarna biru gelap sebagai tanda sesak napas.

3. Demam Tinggi

Demam yang tinggi, terutama jika suhu mencapai lebih dari 39°C, sering kali disertai dengan gejala tambahan seperti nyeri otot.

Demam yang tinggi pada bayi bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi yang serius, seperti pneumonia.

Penting untuk memantau suhu tubuh bayi secara teratur dan mengambil tindakan segera jika demam terus meningkat atau tidak mereda.

Dalam beberapa kasus, bayi yang mengalami pneumonia juga dapat menunjukkan gejala tambahan seperti penurunan nafsu makan, kelelahan yang berlebihan, atau napas yang cepat.

4. Napas Cepat dan Sakit di Bagian Dada

Waspada apabila mengalami pola pernapasan cepat tapi pendek bukan dari dada, melainkan dari perut.

Gejala ini juga disertai hidung berair atau napas mengi.

Terasa sakit pada bagian dada atau perut atas, tergantung bagian paru-paru mana yang terinfeksi.

5. Tubuh Lemas serta Adanya Masalah Perut

Selain gejala di atas, pneumonia pada bayi juga dapat menyebabkan mereka mudah mengantuk, terlihat lemas, dan kurang berenergi.

Infeksi pada paru-paru dapat menguras energi bayi karena tubuh mereka berusaha melawan infeksi.

Selain itu, beberapa bayi mungkin mengalami masalah perut seperti mual, muntah, atau bahkan diare.

Gejala ini bisa terjadi karena sistem pencernaan bayi juga dapat terpengaruh oleh infeksi yang menyebar dalam tubuh mereka.

Penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan segera konsultasikan dengan dokter jika tak ada perubahan, ya.

Baca Juga: 11 Penyebab Bayi Cegukan dan Cara Mengobatinya, Simak Moms!

Penyebab Umum Pneumonia pada Bayi

Bayi Sakit Dipeluk Ibunya
Foto: Bayi Sakit Dipeluk Ibunya (Freepik.com/drazenzigic)

Beberapa gejala memberikan petunjuk penting tentang kuman mana yang menyebabkan pneumonia pada bayi.

Berikut terdapat beberapa gejala pneumonia yang dipicu dari penyebabnya.

1. Infeksi Bakteri Mycoplasma

Mycoplasma adalah jenis infeksi bakteri yang dapat menyerang paru-paru manusia.

Infeksi ini sering kali dikenal dengan istilah pneumonia atau bronkitis dan dapat menyebabkan gejala seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, dan dalam beberapa kasus, ruam kulit.

Mycoplasma pneumoniae adalah penyebab umum dari pneumonia atipikal pada anak-anak dan dewasa muda.

Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah yang dapat menyebabkan batuk yang berdahak.

Gejala lain termasuk demam, kesulitan bernapas, serta mual atau diare pada beberapa kasus yang lebih parah.

2. Bakteri Klamidia

Selanjutnya, terdapat juga bakteri Chlamydia pneumoniae yang dapat menyebabkan pneumonia pada bayi.

Infeksi ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, termasuk konjungtivitis (pink eye) yang bisa saja ringan dan tidak disertai demam.

Chlamydia pneumoniae biasanya menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah serta dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat dan tepat waktu.

3. Batuk Rejan (Pertusis)

Seorang anak mungkin memiliki batuk rejan dengan gejala membiru karena kekurangan udara, atau membuat bunyi ketika mencoba menarik napas.

Lamanya waktu antara paparan kuman hingga seseorang mulai merasa sakit bervariasi, tergantung pada kuman yang menyebabkan pneumonia.

Misalnya, 4 hingga 6 hari untuk RSV (Respiratory Syncytial Virus), tetapi hanya 18 hingga 72 jam untuk flu.

Baca Juga: Lacto B untuk Bayi, Ketahui Manfaat dan Aturan Pakainya!

4. Infeksi Virus

Pneumonia bayi oleh virus biasanya berkembang selama beberapa hari. Kondisi ini dimulai dengan pilek dan hidung berair.

Kemudian gejala yang dirasakan yakni batuk dan terkadang demam, sebelum timbul masalah pernapasan.

5. Bakteri Tertentu

Pneumonia bayi karena bakteri biasanya berkembang lebih cepat, dalam 1 hari.

Ini menyebabkan demam tinggi, batuk, dan masalah pernapasan. Si Kecil mungkin sangat lelah dan terlihat tidak sehat.

Terkadang pneumonia bakteri berkembang selama infeksi virus terjadi.

Jika ini terjadi, anak biasanya akan pilek selama beberapa hari, dan kemudian menjadi lebih tidak sehat dengan cepat.

6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Sering kali, pneumonia pada bayi dimulai setelah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Gejala dimulai setelah 2 atau 3 hari pilek atau sakit tenggorokan. Kemudian, gejala merambat ke paru-paru.

Cairan, sel darah putih, dan sel-sel lain mulai berkumpul di ruang udara paru-paru dan menghalangi jalan udara.

Akibatnya, membuat paru-paru sulit untuk bekerja dengan baik.

Si Kecil dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya akan menunjukkan gejala yang cepat.

Gejala dimulai dengan demam tinggi yang tiba-tiba dan napas cepat yang tidak biasa.

Sementara pneumonia pada bayi yang disebabkan oleh virus, mungkin akan memiliki gejala yang muncul lebih bertahap.

Baca Juga: Kenali 7 Arti Suara Bayi Nangis dan Cara Mengatasinya

Bakteri dan Virus Penyebab Pneumonia

Infeksi Virus (Orami Photo Stocks)
Foto: Infeksi Virus (Orami Photo Stocks)

Berikut ini beberapa bakteri dan virus umum yang menyebabkan pneumonia.

  • Streptococcus pneumoniae

Dalam laman American Academy of Physicians, ini adalah patogen bakteri penyebab paling umum pada bayi usia 3 minggu hingga 3 bulan.

  • Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae

Virus atau bakteri ini sering menyerang anak di atas 5 tahun dan pada remaja.

  • Virus syncytial

Ini adalah masalah pernapasan yang menjadi penyebab virus pneumonia paling umum.

  • Pneumocystis jiroveci

Pada bayi yang terinfeksi HIV, ini adalah salah satu penyebab pneumonia yang paling umum.

Infeksi ini menyebabkan setidaknya seperempat dari semua kematian akibat pneumonia bayi yang terinfeksi HIV.

Baca Juga: 22 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi yang Aman dan Nyaman

Secara umum, pneumonia bayi tidak menular.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.