
Diare, disentri, pneumonia, dan tipes (demam tifoid) adalah beberapa contoh penyakit akibat infeksi bakteri.
Pernahkah Moms mendengar atau membaca mengenai penyakit akibat infeksi bakteri? Infeksi bakteri ini berbeda dengan infeksi virus, lho, Moms!
Mikroorganisme penyebabnya pun tidak sama, sehingga pengobatannya juga pasti berbeda.
Agar tidak bingung, cari tahu lebih banyak tentang infeksi bakteri lewat fakta di bawah ini, yuk, Moms!
Baca Juga: Awas Infeksi! Ini 6 Penyebab Sakit Telinga Kiri
Foto: infeksi bakteri
Foto: Bakteri di Tangan (Orami Photo Stocks)
Bakteri adalah mikroorganisme (organisme kecil) yang hanya terdiri dari satu sel.
Jika diamati di bawah mikroskop, bentuk bakteri tampak seperti bola, batang, atau spiral.
Bakteri mampu hidup hampir di semua lingkungan, salah satunya di dalam tubuh manusia.
Namun, bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia tidak semuanya buruk.
Sebab, pada dasarnya, ada bakteri terbagi menjadi 2 jenis, yakni bakteri baik dan bakteri jahat. Kedua jenis ini ada di dalam tubuh manusia, juga berbagai tempat lainnya.
Bakteri baik yang ada di dalam tubuh tidaklah berbahaya.
Justru, bakteri baik membantu tubuh mencerna makanan, menghancurkan sel penyebab penyakit, serta melindungi tubuh dari serangan bakteri jahat.
Bahkan, bakteri baik juga bisa dimanfaatkan dalam proses pembuatan makanan, seperti yoghurt dan keju.
Sebaliknya, bakteri jahat dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada tubuh.
Ketika bakteri jahat penyebab infeksi hadir di dalam tubuh, hal ini bisa memicu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih giat.
Hanya ada sedikit bakteri yang menyebabkan infeksi pada manusia. Bakteri ini disebut sebagai bakteri patogen.
Bakteri penyebab infeksi bisa dengan cepat berkembang biak di dalam tubuh.
Selama berada di dalam tubuh, bakteri jahat bisa mengeluarkan bahan kimia beracun yang mampu merusak jaringan sehingga membuat seseorang jatuh sakit.
Beberapa bakteri patogen yang sering menyebabkan penyakit, misalnya:
Nah, di sini kita akan membahas lebih lanjut seputar infeksi bakteri jahat, ya, Moms!
Baca Juga: Hati-hati, Kenali Gejala Tubuh Terserang Bakteri Listeria
Foto: infeksi bakteri
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stocks)
Tanda infeksi bakteri bisa berbeda-beda tergantung bagian tubuh mana yang menjadi sasaran. Namun, berikut beberapa tanda dan gejala umum infeksi bakteri:
Sementara gejala yang lebih spesifik dari infeksi bakteri sesuai dengan bagian tubuh yang terinfeksi adalah sebagai berikut:
Bakteri penyebab infeksi di saluran pencernaan mungkin tidak selalu sama. Akan tetapi, rata-rata gejala yang muncul adalah sebagai berikut:
Berikut gejala infeksi bakteri di saluran pernapasan bagian atas (hidung dan sinus):
Sementara gejala infeksi bakteri di saluran pernapasan bagian bawah (tenggorokan, brokus, paru-paru), misalnya penyakit pneumonia, meliputi:
Baca Juga: 14 Cara Merawat Softlens agar Awet dan Tak Memicu Infeksi
Berikut gejala infeksi bakteri pada telinga:
Infeksi bakteri di tenggorokan bisa disebabkan oleh bakteri Streptococcus sehingga akhirnya menimbulkan radang tenggorokan. Berikut gejalanya:
Kondisi ini dikenal dengan nama infeksi saluran kemih (ISK) yang biasanya ditandai dengan:
Baca Juga: Mysophobia, Fobia Terhadap Kuman dan Bakteri yang Kotor
Infeksi bakteri pada otak dan sumsum tulang belakang disebut dengan meningitis. Gejala meningitis adalah sebagai berikut:
Sementara gejala meningitis pada bayi meliputi:
Kondisi ini biasanya disebut dengan sepsis. Sepsis berisiko mengakibatkan kerusakan pada jaringan, kegagalan organ, hingga berakibat fatal.
Jangan disepelekan ya, Moms, berikut gejala infeksi bakteri dalam darah atau sepsis:
Infeksi bakteri di vagina dikenal dengan nama vaginosis bakterial dengan gejala sebagai berikut:
Baca Juga: 8 Penyakit Infeksi yang Umum Menyerang Dewasa dan Anak-anak
Foto: infeksi bakteri
Foto: Bersin (Orami Photo Stocks)
Dalang utama penyebab infeksi bakteri adalah penularan bakteri itu sendiri.
Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, jumlahnya menjadi banyak, hingga menimbulkan reaksi merugikan di dalam tubuh.
Moms, Dads, maupun Si Kecil dapat mengalami infeksi bakteri akibat:
Bakteri juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui lubang di kulit, misalnya luka sayatan, luka operasi, hingga saluran pernapasan.
Siapa pun bisa jatuh sakit bila terkena infeksi bakteri. Namun, seseorang dengan sistem kekebalan atau imun yang lemah berisiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri.
Penyebab penularan infeksi bakteri pun terjadi dalam beberapa cara seperti berikut:
Bukan hanya antara manusia, penularan infeksi bakteri juga bisa terjadi melalui gigitan serangga serta mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi bakteri.
Baca Juga: Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Anak: Jenis, Gejala dan Cara Mengatasinya
Foto: infeksi bakteri
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)
Biasanya, pengobatan untuk infeksi bakteri adalah dengan pemberian antibiotik, melansir dari laman Health Direct.
Antibiotik membantu membunuh dan menghentikan perkembangbiakan bakteri. Secara tidak langsung, obat ini membantu sistem kekebalan tubuh melawan bakteri.
Namun, Moms sebaiknya tidak asal memilih dan membeli antibiotik, ya!
Antibiotik hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Terlebih lagi, pilihan antibiotik akan tergantung dari jenis bakteri penyebab infeksi.
Jadi, hanya dokter yang berhak menentukan jenis antibiotik beserta dosis dan aturan minumnya.
Sebab, jika tidak diminum sesuai aturan, Moms, Dads, maupun Si Kecil berisiko mengalami resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri yang seharusnya bisa dihilangkan oleh antibiotik justru tidak mempan diobati.
Hal ini tentu berbahaya, karena berisiko fatal bila tubuh tidak mampu melawan infeksi yang datang.
Waspada, ya, Moms!
Baca Juga: Mengenal Abses Peritonsil, Kondisi Adanya Nanah di Sekitar Amandel Akibat Infeksi Bakteri
Demikian sekilas fakta tentang infeksi bakteri. Yuk, jaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.