05 Juli 2024

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak dan Cara Mengobatinya

Pahami juga penyebab dan cara mencegahnya Moms!

ISK atau Infeksi Saluran Kemih pada anak adalah infeksi yang terjadi di sistem kemih anak, yang mencakup ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Saluran kemih terdiri dari bagian tubuh yang terlibat dalam produksi urine, di antaranya:

  • 2 ginjal yang menyaring darah kita dan air ekstra untuk menghasilkan urine.
  • 2 ureter, atau tabung, yang membawa urin ke kandung kemih dari ginjal.
  • Kandung kemih yang menyimpan urin kita sampai dikeluarkan dari tubuh.
  • Uretra, atau tabung, yang mengosongkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh kita.

Baca Juga: Kencing Berbusa: Penyebab, Diagnosis, dan Langkah Mengatasinya

Dua jenis infeksi saluran kemih pada anak yang paling mungkin menyerang anak-anak adalah infeksi kandung kemih dan infeksi ginjal.

Ketika infeksi saluran kemih pada anak mempengaruhi kandung kemih, itu disebut sistitis.

Ketika infeksi menyebar dari kandung kemih ke ginjal, itu disebut pielonefritis.

Keduanya dapat berhasil diobati dengan antibiotik, tetapi infeksi ginjal dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani.

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Gejala Infeksi Kandung Kemih pada Anak
Foto: Gejala Infeksi Kandung Kemih pada Anak (Orami Photo Stocks)

Infeksi saluran kemih (ISK) pada anak terjadi ketika bakteri masuk ke uretra dan berkembang biak di kandung kemih atau ginjal.

Dalam kondisi normal, mekanisme pertahanan tubuh melalui aliran urine membantu mengeluarkan bakteri dari kandung kemih.

Namun, kebersihan yang kurang, penggunaan popok terlalu lama, atau sebab lainnya dapat mempermudah masuknya bakteri dan menyebabkan ISK.

Gejala Awal

Gejala ISK pada anak sering tidak spesifik dan bervariasi tergantung pada tingkat infeksi dan usia anak.

Bayi dan anak kecil mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Namun, beberapa gejala awal yang dapat diwaspadai meliputi:

  • Demam
  • Nafsu makan yang buruk
  • Muntah
  • Diare
  • Sifat lekas marah
  • Perasaan sakit secara keseluruhan

Gejala Tambahan

Gejala tambahan bervariasi tergantung pada bagian saluran kemih yang terinfeksi. Jika anak mengalami infeksi kandung kemih, gejalanya bisa meliputi:

  • Darah dalam urine
  • Urine yang berwarna keruh
  • Urine berbau busuk
  • Rasa nyeri, menyengat, atau terbakar saat buang air kecil
  • Tekanan atau nyeri di panggul bawah atau punggung bawah, di bawah pusar
  • Sering buang air kecil bahkan pada saat tidur hingga sering terbangun
  • Merasa ingin buang air kecil dengan keluaran urine sedikit
  • Mengompol setelah lulus toilet training

Gejala Lanjutan

Jika infeksi saluran kemih pada anak telah menyebar ke ginjal, kondisinya akan lebih serius. Anak mungkin mengalami gejala yang lebih intens, seperti:

  • Sifatnya yang lekas marah
  • Menggigil yang disertai dengan gemetar hebat
  • Demam tinggi
  • Kulit yang memerah atau hangat
  • Mual dan muntah
  • Sakit punggung
  • Mengalami sakit perut yang parah
  • Rasa kelelahan yang amat sangat

Tanda-tanda awal infeksi saluran kemih pada anak seringkali diabaikan, terutama karena anak-anak yang lebih kecil mungkin kesulitan menjelaskan sumber kesakitan mereka.

Jika anak terlihat sakit dan mengalami demam tinggi tanpa adanya pilek, sakit telinga, atau alasan penyakit yang jelas lainnya, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk menentukan apakah anak menderita ISK.

Baca Juga: Hipospadia pada Bayi Laki-laki, Kelainan Lubang Kencing

Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Penyebab Infeksi Kandung Kemih pada Anak
Foto: Penyebab Infeksi Kandung Kemih pada Anak (Orami Photo Stocks)

Menurut Cleveland Clinic, infeksi saluran kemih pada anak paling sering disebabkan oleh bakteri, yang dapat masuk ke saluran kemih dari kulit di sekitar anus atau vagina.

Dalam studi BMJ Paediatrics Open disebutkan bahwa penyebab infeksi saluran kemih pada anak yang paling umum adalah E. coli, yang berasal dari usus.

Peneliti studi tersebut menemukan bahwa sekitar 80% infeksi saluran kemih pada anak disebabkan oleh uropatogen Escherichia coli (E.coli).

Selain E. coli, studi di Journal of Clinical Microbiology menyebutkan, ISK bisa disebabkan oleh infeksi bakteri lain seperti spesies:

  • Klebsiella, biasanya Klebsiella pneumoniae
  • Proteus mirabilis
  • Enterobacteriaceae
  • Enterococcus
  • Pseudomonas aeruginosa
  • Staphylococcus saprophyticus

Sebagian besar ISK disebabkan ketika jenis bakteri ini atau bakteri lain menyebar dari anus ke uretra.

Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Anak
Foto: Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Anak (Freepik.com/freepik)

Menurut dr. Andre Yudha A. Hutahaean, Dokter Spesialis Bedah Urologi Konsultan Urologi Pediatrik, RS Pondok Indah – Puri Indah, ISK lebih sering terjadi pada anak perempuan, kecuali pada usia di bawah satu tahun, ISK lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Anak perempuan lebih rentan mengalaminya lebih karena uretra mereka lebih pendek dan lebih dekat ke anus.

Ini memudahkan bakteri masuk ke uretra.

Sedangkan anak laki-laki yang belum disunat di bawah usia 1 tahun juga berisiko tinggi mengalami ISK.

“Faktor risiko ISK antara lain adalah anak laki-laki yang tidak disirkumsisi atau dikhitan, anak dengan voiding/bowel dysfunction, gangguan imun atau kurang nutrisi, riwayat pemasangan kateter, kelainan anatomi saluran kemih, atau kelainan fungsi pengosongan urine (seperti anak dengan kelainan tulang belakang),” ujar dr. Andre.

Uretra biasanya tidak menampung bakteri.

Tetapi keadaan tertentu dapat memudahkan bakteri masuk atau tertinggal di saluran kemih anak Moms.

Faktor-faktor berikut adalah beberapa penyebab yang dapat membuat Si Kecil berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih pada anak:

  • Kelainan bentuk struktural atau penyumbatan di salah satu organ saluran kemih
  • Fungsi abnormal saluran kemih.
  • Vesicoureteral reflux, cacat lahir yang menyebabkan aliran urine ke belakang yang tidak normal.
  • Penggunaan gelembung di bak mandi (untuk anak perempuan).
  • Pakaian ketat (sering terjadi pada anak perempuan).
  • Menyeka dari belakang ke depan setelah buang air besar.
  • Toilet yang buruk dan kebiasaan kebersihan kurang.
  • Jarang buang air kecil atau menunda buang air kecil untuk jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengajari Si Kecil sejak dini cara menjaga kebersihan alat kelaminnya setelah buang air kecil agar terlindungi dari infeksi saluran kemih pada anak.

Saat Moms memeriksakan Si Kecil ke dokter, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dialami anak.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.