18 November 2022

Patogen, Kuman Berbahaya yang Sebabkan Berbagai Penyakit

Ada banyak sekali jenis patogen yang bisa menyebabkan penyakit
Patogen, Kuman Berbahaya yang Sebabkan Berbagai Penyakit

Apakah Moms pernah mendengar tentang patogen?

Nama lain dari patogen yang mungkin lebih familier adalah kuman.

Ini adalah organisme kecil yang jika masuk ke tubuh dapat menyebabkan penyakit.

Menariknya, ada banyak sekali jenis patogen yang ada di seluruh dunia, lho.

Tergantung pada jenis patogen dan kondisi tubuh setiap individu, gejala penyakit yang terjadi akibat infeksi patogen bisa bersifat ringan hingga berat.

Lebih lanjut mengenai cara patogen masuk ke tubuh, jenis-jenis, dan cara menghindarinya, bisa Moms baca dalam pembahasan di bawah ini.

Baca juga: Rotavirus, Virus Berbahaya Penyebab Diare dan Muntah Parah pada Anak, Waspada!

Cara Patogen Masuk ke Tubuh

Bersin
Foto: Bersin (Freepik.com/lifestylememory)

Melansir laman Very Well Health, patogen memang berbeda dalam banyak hal.

Namun, mereka punya satu kesamaan utama, yaitu menyebabkan penyakit pada tubuh.

Saat memasuki tubuh, patogen dapat merusak sel-sel dan mengganggu aktivitas normal tubuh.

Secara umum, berikut ini beberapa cara patogen masuk ke dalam tubuh:

  • Terhirup: Misalnya ketika ada orang sakit yang bersin atau batuk, patogen bisa terlepas ke udara, dan terhirup oleh orang lain.
  • Kontak dengan darah: Misalnya menyentuh luka seseorang, selama berhubungan intim, atau melalui serangga pengisap darah.
  • Makanan dan air: Misalnya mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh patogen.
  • Kontak fisik: Misalnya menyentuh seseorang atau sesuatu yang terdapat patogen, lalu menyentuh mulut, hidung, mata, atau telinga.

Selain beberapa cara tadi, patogen juga dapat menular dari tinja seseorang ke mulut orang lain. Cara penularan ini disebut fecal-oral route.

Misalnya, jika Moms mengganti popok bayi yang sedang sakit, lalu menyentuh wajah tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Moms bisa tertular penyakit yang dialami bayi.

Baca Juga: Mengenal Croup, Gejala Batuk Keras Seperti Menggonggong

Jenis-Jenis Patogen

Seperti sudah dikatakan tadi, patogen ada banyak sekali jenisnya.

Namun, bila diklasifikasikan, patogen terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Bakteri

Ilustrasi Bakteri
Foto: Ilustrasi Bakteri (webmd.com)

Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak berbahaya. Seperti yang diungkap studi pada 2018 di jurnal Nutrition Reviews.

Alih-alih menyebabkan penyakit, beberapa jenis bakteri justru membantu tubuh.

Misalnya, bakteri baik dalam yoghurt, yang dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Namun, beberapa jenis bakteri juga dapat menyebabkan infeksi atau penyakit, karena memproduksi bahan kimia beracun.

Saat berkembang biak dengan cepat, racunnya dapat membunuh atau merusak jaringan yang sehat.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang paling umum terjadi adalah radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, dan bacterial pneumonia.

Untuk mengatasi infeksi akibat bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.

Penggunaan antibiotik sebaiknya dilakukan sesuai arahan dokter, untuk mencegah resistensi antibiotik. Ini artinya bakteri menjadi kebal terhadap pengobatan antibiotik.

Baca juga: Sering Mengalami Tangan Kesemutan? Waspadai 13+ Penyakit Ini Moms!

2. Virus

Virus
Foto: Virus (sciencesource.com)

Agak berbeda dengan bakteri, virus perlu hidup dan “memakan” sesuatu.

Artinya, patogen jenis ini membutuhkan inang, yang bisa jadi tubuh manusia.

Ukuran virus yang lebih kecil dari bakteri membuatnya mudah menyebar dari orang ke orang.

Virus juga banyak jenisnya dan dapat bermutasi.

Beberapa jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh infeksi virus adalah flu, gastroenteritis (flu perut), kutil, human Immunodeficiency virus (HIV), hepatitis C, ebola, dan COVID-19.

Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi virus tergantung pada jenis penyakit yang dialami.

Terkadang, yang bisa dilakukan hanyalah mengatasi gejala penyakit dan memperbanyak istirahat hingga sistem kekebalan tubuh berhasil melawan infeksi.

Pada beberapa kasus, infeksi virus seperti influenza dan HIV dapat meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri juga.

Hal ini diungkapkan dalam studi pada 2017 yang diterbitkan di jurnal Viruses.

3. Jamur

Ruam Infeksi Jamur
Foto: Ruam Infeksi Jamur (istockphoto.com)

Jamur adalah jenis patogen yang dapat hidup di udara, tanah, tumbuhan, dan air. Sekitar 50% dari semua jenis jamur di dunia berbahaya bagi manusia.

Ragi dan kapang merupakan jenis jamur yang dapat menyebabkan penyakit.

Ketika jamur di alam berkembang biak, mereka dapat melepaskan spora ke udara.

Jika Moms menghirupnya, spora tersebut dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan masalah seperti pneumonia.

Baca juga: Yuk, Simak 9 Manfaat Kol Ungu untuk Kesehatan Serta Cara Mengolahnya!

Selain terhirup, infeksi jamur juga bisa terjadi ketika spora mengenai kulit. Kemudian, spora tersebut tumbuh di kulit, dan menimbulkan gejala infeksi jamur kulit, seperti ruam.

Secara umum, ada 3 jenis infeksi jamur yang bisa terjadi, yaitu:

  • Superficial: Ini biasanya terjadi di selangkangan, tangan, dan kaki. Misalnya infeksi ringan seperti tinea pedis, jamur kuku, dan kurap.
  • Subcutaneous: Memengaruhi jaringan di dalam dan bawah kulit, dengan menyebabkan benjolan, yang bisa berkembang menjadi luka terbuka.
  • Systemic: Jenis ini dapat memengaruhi darah, mata, dan jantung. Misalnya pada kasus kriptokokosis.

Pada beberapa kasus, menjalani transplantasi organ dan mengidap kanker atau HIV, dapat melemahkan kekebalan tubuh.

Menurut studi pada 2011 di jurnal Faculty Opinions, hal ini membuat seseorang lebih rentan mengalami infeksi jamur.

Menjalani pengobatan antibiotik juga bisa meningkatkan risiko.

Jika Moms menderita infeksi jamur yang mengancam jiwa, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur yang sangat kuat.

Obat-obatan ini, seperti amfoterisin, memiliki efek samping yang serius tetapi mungkin diperlukan untuk infeksi yang parah.

Baca juga: Inilah Gejala Sipilis pada Wanita, Belum Tentu Bisa Dirasakan!

4. Parasit

Parasit
Foto: Parasit (theconversation.com)

Tidak seperti kebanyakan jenis patogen lainnya, parasit mungkin cukup besar untuk dilihat tanpa mikroskop.

Namun, seperti organisme penyebab penyakit lainnya, parasit juga dapat merusak jaringan dan sel-sel tubuh yang sehat.

Parasit yang dapat menyebabkan penyakit mungkin sederhana, yakni organisme bersel satu. Namun, ada juga jenis lain yang lebih rumit seperti cacing usus atau belatung.

Beberapa parasit yang menyebabkan penyakit antara lain:

  • Cacing pita: Cacing ini dapat hidup di usus, menyebabkan masalah pencernaan, anemia, dan gangguan pada sistem saraf.
  • Plasmodium: Ditularkan oleh serangga, dan dapat menyebabkan malaria.
  • Ektoparasit: Ini adalah organisme yang hidup di kulit seperti kudis dan kutu.

Tips Terhindar dari Patogen Penyebab Penyakit

Ada banyak cara yang bisa Moms lakukan untuk melindungi diri dari patogen penyebab penyakit. Pengobatan modern, misalnya, telah memberi banyak pilihan vaksin, antibiotik, dan fungisida.

Selain itu, hal-hal mudah tetapi tak kalah efektif, yang bisa dijadikan kebiasaan sehari-hari adalah:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air, atau gunakan hand sanitizer saat darurat
  • Hindari kontak dekat dengan orang-orang di tempat umum
  • Jangan menyentuh wajah setelah menyentuh permukaan benda
  • Fokus pada kebiasaan sehat sehari-hari. Misalnya, konsumsi makanan sehat, olahraga, dan tidur yang cukup.

Perlu diketahui bahwa tubuh sendiri sudah dilengkapi dengan sistem canggih untuk melawan serangan patogen.

Bulu hidung misalnya, bisa bertindak sebagai filter yang menghentikan masuknya beberapa kuman ke dalam tubuh.

Baca juga: Fakta Seputar Sel Darah Merah yang Perlu Diketahui, Sudah Tahu?

Hal yang terpenting, sistem kekebalan pada kebanyakan orang dewasa yang sehat cukup kuat untuk melawan patogen.

Sistem kekebalan yang sehat adalah pertahanan terbaik terhadap risiko infeksi kuman.

Jadi, fokuslah untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal agar terhindar dari infeksi patogen, ya, Moms!

  • https://www.cdc.gov/csels/dsepd/ss1978/lesson1/section10.html
  • https://academic.oup.com/nutritionreviews/article/76/Supplement_1/4/5185609
  • https://doi.org/10.3390/v9030058
  • https://doi.org/10.3410/M3-14
  • https://www.verywellhealth.com/what-is-a-pathogen-1958836
  • https://www.healthline.com/health/what-is-a-pathogen

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb