
Scroll untuk melanjutkan membaca
Moms, pernahkah mendengar tentang obat microgynon? Obat tablet ini bisa mengatasi permasalahan ovum, termasuk mencegah terjadinya kehamilan.
Microgynon bekerja dengan cara mencegah sel telur (ovum) dilepaskan oleh indung telur (ovarium),
Ini membuat cairan yang dikeluarkan oleh leher rahim (serviks) lebih kental, sehingga sperma lebih sulit untuk masuk ke rahim.
Yuk, ketahui manfaat, dosis, cara pakai dan efek samping obat microgynon ini. Simak, Moms!
Baca Juga: 9 Cara Memakai Kondom dengan Benar dan Tips Menggunakannya, Bisa Tambah Pelumas!
Selain mencegah kehamilan, microgynon juga mencegah penebalan lapisan dalam rahim sehingga sel telur yang sudah dibuahi tidak dapat bertumbuh.
Obat ini bekerja dengan cara menangkal pembuahan telur oleh sperma setelah berhubungan seksual.
Microgynon mengandung hormon levonorgestrel, ethinylestradiol, dan 7 tablet tambahan laktosa atau plasebo.
Apabila telur terlanjur terbuahi, maka levonorgestrel mampu mencegah menempelnya telur pada rahim dengan cara mengubah lapisan organ tersebut.
Dalam 1 kotak Microgynon terdapat 1 blister yang berisi 28 pil dengan 21 pil mengandung bahan aktif, dan 7 pil kosong, yaitu pil placebo atau tanpa hormon.
Dalam 1 pil dengan bahan aktif terkandung 0,15 mg levonorgestrel dan 0,03 mg ethinylestradiol.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Kondom Bergerigi untuk Sensasi Lebih Menantang saat Bercinta, Berani Coba?
Melansir dari Pusat Informasi Obat Nasional, Moms perlu mengonsumsi obat ini 1 kali sehari hingga 28 hari ke depan, sesuai dengan arah penggunaan obat yang tertulis di blister.
Obat ini bisa diminum sesudah maupun sebelum makan.
Jika lupa mengonsumsi obat, segera konsumsi bila waktu keterlambatan kurang dari 12 jam dari dosis yang dijadwalkan.
Namun bila sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis obat selanjutnya.
Ketika Moms lupa mengonsumsi obat lebih dari 1 kali, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga: 5 Manfaat Kondom dan Efek Samping yang Dimilikinya, Bikin Durasi Hubungan Intim Lebih Lama!
Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan obat dengan kandungan ethinylestradiol dan levonorgestrel, antara lain:
Efek samping di atas biasanya akan membaik setelah 2–3 bulan menggunakan obat microgynon.
Hubungi dokter jika efek samping di atas mengganggu keseharian Moms atau terus berlanjut.
Selain itu, segera temui dokter jika muncul reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan gejala berupa:
Baca Juga: 10 Jenis KB untuk Menunda Kehamilan, dari Kondom, Implan, IUD, Pil, hingga Suntik
Tak semua orang bisa mengonsumsi obat microgynon untuk mencegah terjadinya pembuahan.
Beberapa peringatan penting yang perlu diketahui, seperti di bawah ini:
Untuk ibu hamil dan menyusui, obat ini sangat dilarang karena dapat menyebabkan kecacatan janin hingga keguguran.
Hal ini untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko terhadap perkembangan janin dan keselamatan Moms.
Perlu berhati-hati menggunakan microgynon pada penderita gangguan hati ataupun ginjal.
Cobalah untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Karena, tak semua orang dewasa dengan gagal ginjal aman untuk minum microgynon.
Kondisi lain yang tak kalah penting dan perlu menghindari mengonsumsi microgynon adalah:
Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia: Rencanakan Jumlah Anak untuk Keluarga yang Lebih Sejahtera
Sebelum Moms mulai mengonsumsi Microgynon, pastikan Moms memberi tahu dokter atau bidan, jika Moms juga sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Karena beberapa obat dapat membuat Microgynon kurang efektif dalam mencegah kehamilan.
Melansir dari Net Doctor, beberapa obat berikut ini tidak disarankan dikonsumsi bersama microgynon.
Selain itu, Microgynon biasanya juga tidak dianjurkan jika Moms menggunakan obat antiepilepsi, seperti lamotrigin.
Jadi, bila Moms menggunakan Microgynon, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebig dahulu sebelum minum jenis obat baru lainnya.
Itu dia Moms serba-serbi seputar obat microgynon. Semoga bermanfaat, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.